•12°

6.4K 283 26
                                    

•-•

Kejadian dua hari lalu membuat Keysha selalu murung dan melamun di meja kerjanya. Terkadang dirinya juga suka tidak fokus dengan situasi di sekelilingnya. Seperti sekarang ini.

Pras yang menyadari kejanggalan itu sudah bertanya apa masalahnya namun Keysha terus terdiam dan terkesan menghindar.

Jujur ia belum siap memberitahu ini kepada Prass.

"Key?" tepukan di bahunya membuat Keysha terbangun dari lamunannya. Nampak Sulastri di belakangnya.

"Lo kenapa sih? Dari tadi ngelamun aja." Tanya Lastri, panggilan singkat dari wanita yang berperawakan tinggi dan langsing bak model internasional.

"Gue gapapa kok las"

Lastri menatap bingung temannya itu. "Yakin?" Keysha mengangguk menanggapinya.

"Kalau emang lo gak kenapa-kenapa. Terus kenapa lo gak angkat panggilan dari pak pras? Berkali-kali telpon lo bunyi dan lo diem aja"

"Seriusan?" Lastri mengangguk yakin.

Keysha menjatuhkan wajahnya ke meja kerjanya itu. "Mending lo temuin sekarang deh, takut nya penting"

Keysha pun langsung bangun dan melangkah menuju ruangan Prass dengan tubuh yang terlihat tak bersemangat.

"Maaf, ada apa ya bapak panggil saya?" Tanya Keysha yang masih berada di dekat pintu.

Prass yang saat itu sedang fokus dengan laptop nya mendongak melihat sosok yang baru saja berseru.

Keysha tampak menunduk di ujung sana. Prass pun berdiri dan menghampiri Keysha untuk mengajaknya masuk.

Jarak mereka sangat dekat. Itu terlihat ketika Prass Menaikan wajah Keysha untuk menatap dirinya. Prass merasa ada yang tidak beres di sini. Ia pun mengajak Keysha ke shofa yang ada di ruang kerjanya.

Hening berpendar cukup lama di antara mereka berdua.

Sampai akhirnya Prass yang membuka pembicaraan. "Oke kalau kamu gak mau duluan cerita. Biar aku yang tanya ya"

Dengan lembut Pras berucap. Ia lalu merubah Posisi duduknya menjadi simpuh menghadap Keysha.

"Akhir-akhir ini aku lihat kamu seperti gak Semangat buat kerja dan kamu terkesan memghindari aku. Apa aku ada salah sama kamu Key? Atau kamu lagi ada masalah Key?"

Melihat wajah dan perlakuan Prass yang lembut dan sabar, membuat sekelabat nyeri dan bersalah langsung menghampiri dada Keysha.

"Kalau kamu lagi ada masalah, kamu bisa cerita sama aku, siapa tau aku bisa bantu"
Prass menatap manik mata Keysha lekat.

Rasanya Keysha ingin enyah saja dari sini. Ia tak kuat jika harus mengatakan hal ini kepada Prass, namun jika ia tak mengatakannya dan terus mengulurnya. Takutnya Prass malah lebih tau persoalan ini dari orang lain dan semuanya pasti akan rumit.

Tekad Keysha memang sudah bulat untuk menjadi istri kedua Faiz, semua ini ia lakukan bukan karena ia sayang apalagi cinta sama Faiz. Semua ini ia lakukan semata-mata untuk membahagiakan Harumi dan menepati janjinya kepada Pak Husni.

The Second WifeWhere stories live. Discover now