•13°

6.3K 325 35
                                    

•-•

Atas kemantapan hatinya, kini Keysha siap melepas masa lajangnya. Dengan balutan gaun putih dan Polesan make-up sederhana di wajahnya membuat dirinya terlihat begitu cantik. Tatapannya lekat dengan senyum ikhlas melihat pantulan dirinya di cermin.

"Kamu tampak cantik nak," Puji Irma yang sedari tadi juga memandangi Keysha.

Irma melangkah mendekat ke arah Keysha. Kini di genggamnya erat tangan Keysha, "Terima Kasih, atas ketulusan dan keikhlasan hati mu, sayang" Ucap Irma dengan mata yang berkaca-kaca.

Keysha tersenyum, "Tidak perlu berterima kasih tante, karena ini sudah menjadi keputusan Keysha untuk membahagiakan Mba Harumi dan semuanya"

Irma pun memeluk calon menantunya itu dengan erat. Rupanya air matanya sudah meluruh dari pelupuk matanya sejak tadi, entah bagaimana pun Irma juga seorang perempuan dan ia tau bagaimana rasanya berada di posisi Keysha.

Di lain ruangan, terdapat sepasang suami istri yang tengah bertatapan. Hening pun sudah lama mendominasi ruangan tersebut.

Dengan wajah pucatnya, Harumi tersenyum menatap sang suami. "Kamu masih terlihat sama gagahnya ketika memakai baju pengantin seperti pernikahan kita dulu, Mas."

Faiz hanya menghela nafasnya. Dengan lemas Harumi bangun dari duduknya lalu menghampiri Faiz untuk merapihkan baju pengantin Faiz yang terlihat sedikit berantakan di bagian depan dadanya.

"Sayang, Kamu kan belum boleh jalan-jalan!!" Dengan sigap Faiz mendekat ke arah Harumi lalu merangkul lembut bahunya.

"Aku gapapa kok Mas, aku cuma pengen merapihkan pakaianmu aja kok" Balasnya sambil tersenyum percaya diri, berbeda dengan Faiz yang begitu menampakkan kekhawatiran.

Selesai merapihkan bagian depan pakaian Faiz, Harumi tersenyum sambil memegang pipi sebelah kanan Faiz. Tatapannya lembut menyusuri setiap inci wajah Faiz.

"Kamu laki-laki yang baik Mas, Suami yang baik pula. Makanya, Aku bersyukuuuurrrrr bangettt, bisa dimilikin orang seperti kamu. Bagiku, kamu itu adalah Nahkoda terbaik Mas, nahkoda yang bisa membawa kapal menerjang luasnya lautan untuk sampai pada pelabuhan, Kamu juga seperti Pilot, Pilot terbaik yang bisa menerbangkan pesawat untuk menaklukan langit namun tak melupakan daratannya, dan Kamu pula seperti Masinis yang selalu sabar melewati panjangnya rel kereta untuk mengantar para penumpangnya sampai pada tujuan. Terima kasih ya Mas, sudah ada dan berperan menjadi ketiga profesi tersebut untuk aku,"

"Aku berharapppp bangett, ketiga profesi itu juga bisa kamu perankan untuk Keysha. Karena Keyshalah yang nantinya akan menemani hari-hari mu hingga hari tua. Aku juga berharap penuh, kamu bisa hidup bahagia dengan Keysha. Membangun keluarga kecil yang hangat dan bahagia, yang nantinya bisa jadi panutan bagi semua orang, kamu tak usah pikirkan aku! Tugas mu hanyalah menjalani kehidupan yang bahagia bersama Keysha, Karena Inshaallah jika kamu bahagia, Keysha juga bahagia, maka aku pun pasti bahagia, Mas."

"Aku juga mohon sama kamu. Perlakuakanlah Keysha layaknya kamu memperlakukan ku. Sayangi Keysha layaknya kamu sayangi diriku. Berbuatlah adil, dan belajarlah untuk mencintai nya. Karena aku bisa pastikan, kamu akan menjadi pria beruntung karena meminang perempuan sebaik dan sesabar Keysha. Lakukan yang terbaik untuk Keysha ya Mas, Karena kalian berdua layak untuk bahagia."

"Tapi---"

"Ssttt... Hanya dengan menikahkan mu pada Keysha lah yang membuat aku bahagia Mas." Mata Harumi terlihat berkaca-kaca menatap Faiz. Namun senyum di bibirnya tidak luntur sedikitpun.

The Second WifeWhere stories live. Discover now