•17°

3.6K 204 36
                                    

Terlepas dari malam itu. Hari-hari berikutnya Keysha merasa bahwa situasi antara dirinya dengan Faiz semakin lama semakin menghangat. Faiz jadi lebih banyak bicara kepada Keysha, tidak seperti dulu yang begitu dingin. Melirik aja rasanya enggan. Tapi ya begitu, sikapnya masih kaku.

Krekkkkk...

Tampak Faiz terkesiap dengan Keysha yang baru saja membuka pintu kamarnya. Sedari tadi Faiz hanya terdiam memandangi pintu tersebut, seakan berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk mengetuk pintu kamar Keysha namun hal itu masih ia pertimbangkan karena mengingat suasana yang tercipta masih terasa 'canggung'.

"Ada apa Mas?"

"Mau ke rumah sakit juga?" Bukannya menjawab pertanyaan Keysha, Faiz malah balik memberi pertanyaan. Keysha pun mengangguk pelan.

"Yaudah kalau gitu saya tunggu di mobil" belum sempat Keysha membalas, Faiz sudah lebih dulu turun.

Keysha hanya bisa menghela nafas, mengingat dirinyaa sudah terlanjur pesan taksi online.

"Mohon maaf ya pak, terima kasih sebelumnya" Ujar Keysha setelah menyelesaikan pembayarannya kepada supir taksi online tersebut. Lalu bergegas masuk ke  dalam mobil Faiz.

Sepanjang perjalanan hanya ada suara penyiar radio dan juga deru kendaraan diluar yang suaranya terdengar samar. Baik Faiz dan Keysha belum ada yang membuka pembicaraan.

"Sorry----"

"Maaff----"

Suasana kembali menjadi canggung ketika keduanya berbicara bersamaan.

"Mas-nya dulu"

"mmm sorry ya, saya engga tau kalau kamu ternyata udah pesan taksi online"

Diam-diam, dikursi penumpang Keysha tersenyum. "Gapapa kok Mas"

"Oh iya, tadi kamu mau bicara apa?" Keysha tergagap ketika Faiz bertanya balik kepadanya.

"A-aa anu, tadi saya buatin sarapan di meja---"

"Nasi Goreng kamu enak, minyaknya ga terlalu banyak. Saya suka kok" Sambil terus menatap jalan di depan, Faiz menyela pembicaraan Keysha.

Terdiam, namun bahagia. Keysha menoleh ke jendela luar sambil tersenyum samar, entah perasaan apa yang sedang bergejolak didalam dadanya. Yang jelas hari ini dirinya merasa sangat bersyukur sekali.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan dengan suasanya yang canggung, Keysha dan Faiz akhirnya tiba di ruang inap Harumi. Tampak Ira berada disana sedang merapihkan selimut Harumi.

"Ibu sudah makan?" Tanya Keysha sambil mencium punggung tangan Ira.

Ira mengangguk mengiyakan "Alhamdulillah sudah, kamu sendiri sudah Key?"

Keysha tersenyum "Alhamdulillah tadi sudah minum teh bu hehehe"

"Teh aja?" Tanya Ira menelisik.

"Iya bu, habis belum lapar tadi"

Ira yang mendengar jawaban Keysha pun menggeleng heran. Sedangkan Faiz mengulas senyum mendengarkan percakapan istri keduanya itu dengan sang ibu.

"Nak Faiz sendiri sudah makan?" Faiz yang ditanya seperti itupun tampak terkesiap.

"Alhamdulillah sudah bu, tadi Keysha buatkan nasi goreng kesukaan saya" Jawab Faiz sambil tersenyum senang.

Ira pun kembali membalas senyuman Faiz. "Alhamdulillah kalau begitu, ibu langsung pamit yaa." Keduanya mengangguk mengerti.

The Second WifeWhere stories live. Discover now