Just Wanna Be Yours >> Part 4

3.7K 140 0
                                    

||Cintaku tidak salah
Cintaku tidak bodoh
Justru cintaku yang
Membuatku bersyukur
Bahwa aku masih
Bisa mencintai||
-by:Penulis-

Siska Wildania]]

Drttttttttttttt

Dengan malas aku meraih i-phoneku di nakash. Meraba raba hingga benda mungil itu di telapak tanganku.

"Siapa sich pagi-pagi gangguin". Gerutuku males. Membuka penutup mata dengan ogah ogahan.

"Halo...." jawabku tanpa melihat id caller nya.

"Siska......."

Hanya itu. Dan berhasil menyentakkan ngantukku tadi. mataku membuka lebar. Tanpa komando tubuh mungilku langsung tegak duduk di ranjang.

"Sadega ...." desisku lembut.

"Baru bangun ya loe? Sory ya gue ganggu" jawabnya tanpa rasa bersalah seperti yang sering Dimas tampilkan.

"Enggak kok. Udah bangun dari tadi" elakku malu, karena hari Minggu memang waktuku buat bermalas-malasan.

"Temanin gue ke Mall dong bete nich" terangnya tanpa melihat ke arahku. Fokusnya kearah gelas jus yang sedang menempel di tangan kanannya.

"Satu jam lagi gue jemput"

"Tuttttt" sambungan terputus

Aku mencoba menelaah percakapan kami tadi.

"Ya ampun Dega ngajak gue ngedate, ya tuhan mimpi apa gue semalam?" Bathinku senang.

Dengan semangat aku melangkah ke kamar mandi.

"Satu jam lagi gue jemput!" lelaki itu mengakhiri panggilan secara sepihak. Bahkan sebelum aku mengucapkan kata ke empat setelah menerima panggilannya pagi ini.

"What... " aku baru inget.

Dengan waktu 10 menit aku menyelesaikan acara mandi. Biasanya 30 menit lebih sedikit.

Aku segera mematung di depan lemari. Menyorot pakaian mana yang bagus yang pantas aku kenakan di momen langka ini.

Senyum bahagia terpatri di wajah. Namun mata fokus pada deretan pakaian yang tersusun rapi.

Aku mulai meneliti. Mencocokkan warna atasan dan bawahan. Kemudian menimbang apakah pakaian tersebut matching dengan tas atau sepatuku.

Selanjutnya beralih kepada aksesoris. Make up. Model rambut. Jam tangan. Bisa gila aku. Waktu mepet banget padahal.

"Pake baju apa ya???" Aku bingung kembali membuka lemari.

"Pink, black, blue, atau apa ya???" Suer bingung banget padahal kalo jalan ma si kumis pake baju apa aja pasti di puji cantik.

"Idih kok malah membandingkan gini sich" bathinku.

"Drrrtttt" i-phone kembali berisik.

"Ya ga..." jawabku

"Aku depan kos......" dan panggilan kembali mati.

Kesal sebenarnya. Tapi aku tahan.

"Buruan"

Udah hanya kalimat itu saja. Yang muncul sebagai pesan WA. Sial gue belom make up.

......

Dengan make up natural aku segera ke depan kos. Mobil Mercedes Ben Dega sudah terparkir gagah di depan kos.

Orang kaya emang beda ya. Bathinku puas dan bangga di jemput oleh lelaki satu ini.

JUST WANNA BE YOURS [[END]]Where stories live. Discover now