Just Wanna Be Yours >> Part 5

3.2K 151 0
                                    

||Bukan karena aku tidak menyayangimu
Namun....
Saat hatiku,
Jantungku, bahkan tubuhku
Bergerak kepadanya
Aku bisa apa??||
-by:Penulis-

Siska Wildania]]

Semula aku mengira Dega membelikan gaun untukku.

"Biasanya kumis bakalan membelikan gaun walaupun aku tidak memintanya" bathinku tanpa sadar kembali membandingkan dua pria bertolak belakang itu.

"Buat siapa gaun indah, mahal, dan mewah itu?" Gerutuku kesal.

"Drtttttt"
"Dega calling"

"Ya... Dega...." jawabku lembut. Seketika rasa kesalku langsung hilang.

"Ganggu?" Tanyanya lagi.

"Santai aja" jawabku lagi sambil membuka aksesoris yang melekat.

Handphone mode LOUD SPEAKER

Rasa rasanya sia sia saja aku dandan sebagus mungkin. Lelaki itu tidak memuji penampilanku melirik pun tidak. Hanya kebanyakan nunduk dan memasang expressi kaku.

 Hanya kebanyakan nunduk dan memasang expressi kaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

"Gue mo nanya nich, bagusnya gimana ya gue ngasih gaun ini kecewe itu?" Tanyanya lagi.

"What... cewe itu??" Seketika jantungku berdetak kencang menandakan amarahku ketar ketir.

"Cewe mana ga?" Tanyaku berani

"Temen SD gue, dulu gue banci banget gk bisa ngelawan hasrat anak perempuan yang selalu pengen dekat dengan gue, sampai gue ketemu seorang anak jelek. Anak jelek yang selalu ada buat gue" kenangnya seulas senyum terbit di bibir merahnya.

 Anak jelek yang selalu ada buat gue" kenangnya seulas senyum terbit di bibir merahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Owh Tuhan jantungku berdegub. Hanya senyum tipis namun menggetarkan jiwa ragaku.

"Owhh hanya temen lama, yang berjasa di waktu dulu" bathinku senang kembali.

"Kirim aja ke alamatnya, terus kasih kartu ucapan apa kek tanpa nama". Terangku memberikan ide jitu yang aku baca dari ig.

"Kok tanpa nama si ntar dia gk tahu gue yang ngasih. Kan gaun mewah." Terang lelaki songong yang sudah merebut hatiku tersebut kembali dengan wajah datar.

"Denger dulu dong...." rajukku lagi.

"Iya... apa..." tanyanya.

"Justru itu momennya. Wanita bakalan kepikiran terus siapakah gerangan orang yang menghadiainya gaun mewah dan indah? Sehingga wanita gelisah dan tidak bisa tidur" terangku lagi bersemangat.

"Hmmm... oke juga ide loe Sis, thanks ...." jawabnya lalu meninggalkanku sendirian.

.......................

"sis"
"sis... kamu masih di sana kan?"

Aku tersentak. Bisa bisanya aku termenung padahal Dimas di seberang line.

Dega tadi menelfonku hanya menanyakan apakah warna kertas ucapan yang harus di pilihnya

Hal simple begitu sampai dia fikirkan. padahal Hubungannya dengan gadis yg dia belikan hadiah hanya temen SD. Sesepele itu menurutku.

Setelah merebahkan tubuh di ranjang. Kuarahkan fokusku pada panggilan Dimas. lelaki yang seharian tadi khawatir karena sms dan telfonnya aku cuekin tersebut selalu menelfon di jam segini setiap malam.

lagian tadi Kan lagi jalan sama pujaan hati masa di ganggu fans. Bathinku.

Kembali malam ini ditemani oleh Dimas sang fans sejati.

......

Rita Puji Anggara]]

Minggu 09.00 WIB

"Taaa.... " jerit mama dari teras.

"Yaaa maaa" jawabku dari dapur. Aku kembali fokus pada acara masak memasak puding mangga.

"Ada paket buat kamu" jelas mama lagi.

Aku segera berlari ke teras. Setelah mencuci tangan.

"Nich" mama menyodorkan paketnya

Agak berat dan agak besar juga paket tersebut.

"Mama....." jawabku pucat

"Iyaaa, kok pucet gitu wajahnya" selidik mama heran.

"Jangan-jangan bom mama" tebakku

"Norak.. udah buka aja deh" paksa mama lagi. Rasa penasaran mama lebih besar dibanding rasa takut akan bom seperti pada berita berita pagi yang di tontonnya.

Aku segera membuka paket yang terbungkus dengan rapi dan cantik tersebut.

"Siapa si yang ngirimin ini, gk pernah-pernah dapat yang ginian" bathinku lagi. Heran tingkat dewa. 22 tahun hidup tiba tiba dapat kiriman misterius.

Horor banget deh... gak mungkin Dimas. Karena lelaki itu terlalu lebay melakukan hal tersebut. Jika ingin memberikan sesuatu Dimas tipikal yang langsung antar.

Seperti yang pernah aku jelaskan. Kami tetangga. Cuma 10 langkah nyampe.

"Ya ampunnnn....." baik aku maupun mama sama-sama melongo melihat isi paket yang kini sudah berhasil kami unboxing.

Sebuah gaun Channel indah dan aku tahu pasti mahal harganya, tertata rapi beserta sebuah kartu ucapan berwarna pink lembut.

"Cantiknya" puji mama kagum. Mengangkat gaun itu. Memutarnya kekiri dan kekanan.

"Iya ma" jawabku bingung.

"Ma, jangan-jangan salah kirim ma, masa ya gaun mewah ini buat Rita, jangan-jangan Rita lain Ma? " terangku lagi. kembali mengecek alamat paket.

Tidak rela juga jika harus bahagia di atas penderitaan pemilik paket ini.

Aku sih seneng banget dapat gaun mehong. Tapi tetap aja hati nurani masih bertanya heboh akan kejanggalan paket tanpa nama tersebut.

Namun kembali aku melihat gaun tersebut, tidak bisa kupungkiri aku suka banget gaun ini.

"Buat kamu kok sayang, liat ni alamatnya bener bahkan nama lengkap kamu tertulis jelas disini, coba deh baca dulu kartunya" terang mama

"Rita Puji Anggara"

Hei gimana kabar loe?
Tuh gaun khusus gue beliin buat loe.
Di pake ya.

-your admire-

Wajahku memerah sedikit membacanya. Ada perasaan lega juga saat mengetahui gaun ini memang buatku.

Rasa legaku tak sebesar rasa penasaranku akan pengirim gaun ini.

Semoga kelak aku tahu siapa orangnya.

Karna aku harus mengucapkan terima kasih.

JUST WANNA BE YOURS [[END]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang