Just Wanna Be Yours >> Part 23

3.1K 112 0
                                    

||Mengejarmu adalah
Aktivitas tersexy yang pernah kulakukan||
By:Penulis

Rita Puji Anggara]]

"Malem tante" sapa Reygo sopan.

"Malam Go, masuk lagi, mo ngajakin Rita ya" tanya Mama kepo.

Reygo menjawabnya dengan senyuman dan anggukan sopan santun.

"Kok belom siap-siap sayang" seru Reygo gatel.

"Ehmmmm" belom sempat aku menjawab Mama sudah melotot menandakan "pergi dandan dan keluar!"

Aku hanya melengos dan membawa tubuh semokku menaiki tangga semalas mungkin.

.
.
.

1 jam kemudian

Reygo]]

"Beautiful" puji Reygo tanpa berkedip di depan payudaraku. Sekali lagi payudaraku.

"Ehem" dehemku dan pria mesum itu menggaruk belakang kepalanya dengan malu-malu singa.

"Yaudah hati-hati di jalan ya?. Jangan pulang malem-malem, pulang pagi aja" goda Mamaku genit.

"Apaan si Mama" lirihku

Mama hanya tersenyum manis.

"Mama.... pergi dulu ya" ucap Reygo dan menyampirkan tanganku di lengannya.

Kamipun memasuki mobil dan melaju ke tempat yang sebentar lagi akan menjadi wahana neraka bagiku.

......

Rita Puji Anggara]]

"Ayo sayang" panggil Reygo mesra.

Aku benar benar terlihat belom sanggup untuk melangkah memasuki gedung tempat resepsi mewah itu dilaksanakan.

"Aku gak enak badan" eluhku mencoba berbohong.

Reygo membuka pintu mobil dan menempelkan punggung tangannya di jidat lembutku. Mencoba merasakan aura aura demam tersebut.

"Normal" ujarnya santai.

Yappp... kebohonganku gagal. aku benar benar melupakan fakta bahwa makhluk bernama Reygo pernah kuliah kedokteran. Dan memang dia adalah seorang Dokter.

Mana mungkin aku berhasil membohonginya.

"Huffffttttttttttt" Rita menarik nafas dan tersenyum manis ke Reygo. Tanpa dia sadari jantung Reygo tercekat dan berdebar menyaksikan senyuman maut Rita yang jarang terukir.

Cup..

sebuah kecupan sayang di dahi.

"Jangan gugup ya sayang" goda Reygo dan melingkarkan lengannya di pinggang Rita.

Setelah memasuki gedung resepsi dan ber hai hai ria kepada beberapa kenalan dekat Reygo dan Costumer VVIP nya yang kebanyakan emak emak glamour, Reygo menuntunku untuk memasuki Stage neraka tersebut.

Awalnya aku benar benar tidak percaya bahwa Sadega yang menikah saat ini adalah Sadega yang pernah mengejar ngejar cintaku dulu. Sebelum sebasi sekarang.

Lututku seperti Jelly kala melihat senyuman bahagia Dega dan istrinya. Istri Dega imut dan seperti ada campuran Chinanya entahlah yang jelas aku dilanda galau akut melihat kebahagiaan mereka yang terpancar jelas di antara keduanya.

"Mereka serasi ya sayang" ujar Reygo tanpa dosa. Dengan terpaksa aku mengangguk mengiyakannya. mengerahkan seluruh tenaga dalamku agar mencoba bertinda sealami mungkin.

"Mereka benar benar sangat serasi" bathinku pilu

Andai saja Rita menerima lamaran Dega tentu dirinyalah yang bersanding dengan lelaki tampan tersebut saat ini. Lelaki tampan yang sangat romantis dan teramat sempurna tersebut.

"Sayang" ujar Reygo membuyarkan lamunanku.

"Ahh bisa gila aku....." lenguhku frustasi.

"Kenapa sayang" tanya Reygo heran

"Gpp" ujarku mantap dan mengeratkan peganganku di lengan Reygo. Lelaki itu sumber ketenanganku saat ini. Reygo kemudian menuntunku kearah pelaminan. Aku benar benar tidak berkuasa untuk menolaknya.

1 menit..

4 menit...

Kami antri untuk mengucapkan selamat kepada pasangan bahagia tersebut.

"Hey bro..... selamat melepas masa lajang ya. Udah halal aja loe enaena" lagi-lagi komentar Pornoan Reygo meluncur.

"Bareng siapa loe kesini" suara itu... aku mengenalinya... mengenali suara sexy milik Sadega.

"Nie kenalin calon bini gue" ujar Reygo pede.

"Sayang" Reygo menyenggol lenganku lembut.

Sedetik kemudian mata indah itu memandang mata indah milikku. Mata indah yang tidak menjadi milikku itu menatap dengan setengah terkejut.

Sepertinya air mataku hendak menetes.

Uhhh tahan dong air mata. Bisa jatuh harga diri gue yang tersisa sekeping kecil lagi ini.

"Hai Kakak" ujarnya tersenyum dipaksa.

"Kakak" bathinku agak sedih.

Aku harus acting. Kutegarkan diriku meski bahuku sedikit bergetar.

"Iya... ahhh...HWD yaa... semoga jadi keluarga Samawa" ujarku dengan mata berkaca-kaca.

"Owh Tuhan beri aku kekuatanmu"

Aku sadar getaran tanganku pasti terasa di telapak tangan Sadega. namun kami berdua mencoba mengenyahkannya.

"Kalian saling kenal?" Tanya Reygo heran.

"Kamu bisa menyakan padanya" ujar Dega lagi.

Setelah acara fotoan aku segera memaksa Reygo mengantarkanku pulang.

Aku benar benar butuh bantalku. siapapun tidak akan sanggup berlama lama di pesta mewah ini. Tidak... karena yang menikah adalah lelaki hebat yang melamarmu secata gentle lalu kamu tolak.

Tak hanya itu dengan bodohnya kamu menunggu lelaki itu tiba tiba muncul dihadapanmu. Melamarmu kembali dengan suasana yang sama seperti sebelumnya.

Percayalah di dunia novel sekalipun tidak akan ada adegan khayalan tingkat tinggi tersebut.

Hancurnya hatiku. Bukan salah siapapun disini. Bukan salahku. Bukan salah Dega ataupun sang Pencipta.

Hanya salah momen dan rasa kepedean yang dalam yang membuatku begitu yakin dan sombong akan hal tersebut.

Saat ini kasur adalah tempat terbaik untuk melampiaskan galau, gundah, dan tangisanku.

.......

Prang

Aku terkejut setengah mati. Kuarahkan pandanganku kejendala kaca yang retak.

"Siapa sich subuh-subuh udah mecahin kaca kamar gue" desisku geram.

Kujulurkan kepalaku.

"Hei" Reygo nyengir kuda.

Kutatap dia dengan pandangan membara. Marah dan kesal. Karena sudah mengganggu tidurku plus memecahkan kaca jendela kamarku.

"Niatnya mo bangunin elo tadi" teriaknya.

"Nanti siang gue perbaiki deh kacanya. Sekalian memperbaiki hati kamu"

"Aku menutup jendela dengan keras"

"Rese banget sich tuh Duda Gatel" bahinku sebel.

Aku bahkan tidak perduli dengan penampilan wajahku yg awut awutan akibat menangis semalaman. Mencoba menata hati yang hancur ini.

JUST WANNA BE YOURS [[END]]Where stories live. Discover now