>>Extra Part<<

6.9K 166 2
                                    

Rita Puji Anggara]]

"Yang itu saja Sayang" ujar lelaki disampingku dengan intonasi tegas.

Mataku melotot tatkala melihat sebuah gaun menikah yang sangat indah. Namun emosiku meledak melihat bagian dada gaun itu menerawang. Ditambah bagian belakang gaun itu terbuka.

"Dasar Mesum" bentakku pura pura marah.

"Cantik sayang" bela Reygo. Kami sedang Fitting baju pengantin.

Reygo memutuskan memakai tuxedo putih. Aku masih asik memilih model gaun pengantinku. Yang jelas aku tidak mau mengikuti selera mesum calon suamiku ini.

"Bagaimana dengan yang ini Mbak??" Pelayan memperlihatkan sebuah gaun indah anggun dan jauh dari kesan sexy.

"Cantik" bathinku.

Saat pelayan pergi mencari model lain. Nafasku tercekat melihat label harga gaun tersebut.

"Mehongnya....." aku mencoba menenangkan fikiranku.

"Mbak yang itu saja...." ujarku menunjuk gaun dengan pola cantik namun tak semewah gaun yang tadi.

"Yang didepan kamu itu aja Sayang. Bagus" ujar Reygo mendekatiku.

"Iya bagus. Pasti berat". Tolakku berbohong. Aku tidak mau di cap matrek.

"Tidak Mbak. Bahannya ringan. Kami jamin" bela sang desainer yang entah sejak kapan ada didalam ruangan.

"Yasudah yang itu saja" Reygo menggandeng tanganku menuju pintu sebelum aku melancarkan serangan protes kepadanya.

setelah itu Reygo memberikan kartu kreditnya. Menyelesaikan urusan kami di tempat tersebut hingga tuntas.

.......

"Kenapa kok cemberut Sayang???" Tanya Reygo lembut.

"Gaun tadi mahal. Pasti kamu ngatain aku matrek" ujarku manyun.

Reygo hanya terkekeh pelan. Menampakkan lesung pipinya yang dalam.

"Pernikahan itu hanya dilakukan sekali seumur hidup sayang." Jelasnya

"Kecuali kasusnya seperti aku. Lagipula aku ingin pengantinku terlihat cantik. Tidak apa-apa Sayang. Materi bisa dicari."

Aku memeluk pinggang Reygo penuh sayang. Tidak tahu hendak mengatakan hal apa. Kata terimakasih meluncur indah dari mulutku. Ucapan yang benar benar tulus dariku untuk kedermawanan hatinya.

"Makasih sayang. Makasih" ujarku terharu.

Reygo mengecup pucuk kepalaku penuh sayang.

......

Setelah melewati serangkaian acara dan resepsi yang sangat melelahkan. Reygo dan aku menuju kerumah kami. Sesampainya dikamar, aku membaringkan tubuhku diatas ranjang.

Kupandangi Reygo yang tidak kelelahan sedikitpun.

"Semangat amat sich yank. Gak capek apa???" Tanyaku heran

"Gak dong kan mau malam pertama" kerling Reygo nakal.

Aku melemparkan guling kearahnya.

"Mandi dulu yuk sayang" panggil Reygo manja.

"Males. Sayang mesum"

"Kan udah halal sayang???" Ujar Reygo manyun.

Aku mendekat kearahnya.

"Yasudah... bukain sayang" perintahku sambil membelakangi Reygo.

......

JUST WANNA BE YOURS [[END]]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu