Just Wanna Be Yours >> Part 11

2.8K 125 0
                                    


||Sebatas itukah?
Sebatas Adik saja?
Pernah tidak
Kamu memandangku
SECIAL???||
By:Penulis

Siska Wildania]]

Dadaku membuncah marah saat melihat gadis murahan itu memeluk Dega. Semua gerak gerik keduanya benar benar begitu jelas dimataku.

Membuat seluruh syrafku bergejolak menimbulkan percikan emosi tertahankan di ubun ubun.

"Dasar jalang" desisku marah dan tanpa sadar menumpahkan isi piringku.

"Siska are you okay????" tanya Dimas lembut bercampur khawatir.

"Sory Dim, kayaknya badanku panas, pulang yukkk" ajakku lagi benar benar badmood. Sangat badmood. Kembali bayangan kemesraan dua insan tadi menggelitik otakku. Membuatnya semakin panas mendidih.

"Kamu yakin?" tanyanya khawatir

Aku segera beranjak keluar tanpa menjawab pertanyaan pria tolol itu.

Aku menghentakkan kakiku dengan keras dan...

Bruakkkkkkkk

Tubuhku hampir jatuh. Jika Dimas tak sigap menahannya.

"Shitt.... hak sepatuku patah" umpatku semakin dan semakin kesal.

"Siska...." Dimas segera menyusulku dan memijat kakiku perlahan. Lelaki itu membopongku menepi tadi.

"Hati-hati, jangan menyakiti dirimu sendiri" ujarnya dan kemudian memapahku keluar dengan lembut.

Memperlakukanku seolah olah aku adalah benda mahal yang sangat dia jaga.

Aku hanya menundukkan wajahku dengan malu. Semua ini gara-gara wanita itu. Aku menyalahkan Rita atas insiden hari ini. Padahal aku sadar wanita itu bahkan tidak ada berpapasan denganku secara langsung hari ini. Tetapi aku tetap menyatakan dialah biang kesialanku hari ini.

Sesampainya di dalam mobil aku hanya diam saja mengabaikan Dimas. Yang tampak khawatir. Aku menyandarkan tubuhku di bahunya dengan nyaman.

Menyerahkan segalanya pada pria yang kini disampingku.

Beberapa saat kemudian.

"Keluar yuk" ajak pria itu dengan sayang.

Aku melihat keluar dan kaget. Dimas memarkirkan mobilnya di depan sebuah Toko Sepatu berkelas tempat langgananku.

"Sepatumu rusak, sebaiknya ganti yang baru saja, gak baik wanita berjalan tanpa alas kaki" ujarnya lembut sambil membukakan pintu mobil.

Aku segera keluar dari mobil dengan bantuan Dimas. Memasuki pelataran toko tersebut.

"Mbak flat shoes aja" perintah Dimas kepada pelayan wanitanya.

10 pasang flat shoes indah dan mewah berjejer di hadapanku.

"Yang silver " ujarku

Tanpa banyak berkata, Dimas segera jongkok dan memakaikan flat shoes silver itu di kedua kakiku.

"Cantik" imbuhnya lagi.

"Mbak lansung pake aja" ujarnya dan menyerahkan kredit card kepada pelayan.

"Thanks" jawabku senang.

"Kita ke rumas sakit ya, takutnya kakimu terkilir parah" ujarnya setelah menutup pintu mobil.

Aku hanya mengangguk patuh.
Kamipun menuju rumah sakit terdekat.

.....

"Gimana dok?" Tanyaku khawatir

"Tidak masalah, dua hari lagi sembuh" imbuh dokter tersebut

"What..." tanyaku.

"Saya pincang dong dok selama dua hari ini?" Gimana saya mau ngantor dok, kantor saya di lantai dua" cerocosku sedih

"Tenang Sis. Aku bantu" ujar Dimas dan mengelus puncak kepalaku.

"Anda beruntung memiliki pasangan yang baik" ujar dokter dengan bijak dan beranjak pergi.

Setelah mengurus biaya administrasi dllnya aku meminta Dimas mengantarku pulang. Sungguh hari yang penuh tragedi.

......

Sadega Alvaro]]

Aku memacu Mercedesku ke arah cafe keluargaku Amore Cafe untuk membelikan Rita ice cream.

Sesampainya disana kami segera mengambil tempat duduk yang dekat ke jalan. pemandangan indah dengan latar belakang gedung gedung pencakar langit.

"Biar rame" komentar Rita saat kutanya mengapa dia memilih duduk di sana. Karna bagaimanapun selera kami dalam memilih tempat duduk sama.

"Ga...." panggil Rita lembut

"Ehh ...iya sorry" ujarku terbata. Lamunanku buyar.

"Maaf ya... " serunya lagi.

"Kenapa? Minta maaf mulu. Lebaran masih lama" Tanyaku heran

"Pesan yang murah saja ya Ga, anu... kartu kreditku ketinggalan, baru sadar... dompetku hanya ada uang Rp50.000 ribu saja" ujarnya sedih

Aku hampir ketawa mendengar penuturan gadis ini. Dialah gadis pertama yang berniat membelikanku sesuatu meskipun makanan murahan.

Flashback

"Sayang aku mau tas Hermes pink" seru mantan pertamaku Vivi

"Lhoo.. kemarin yang Channel kan udah kita beli di Singapore?" Tanyaku heran

"Ini juga ya... papamu kan kaya" rajuknya

......

"Beib..."

"Hemm" jawabku kearah Nuri mantan keduaku

"Kita liburan ke paris ya minggu depan" pintanya manja

"Tapi katanya kemarin ke Roma, tiket First Class nya udah di pesan. " ujarku

"Batalin aja beib, cuma 80 juta doang kan? " imbuhnya

......

"Honey... besok temanin aku ya ke butik" paksa Nirwana mantan ketigaku

"Ngapain?" Tanyaku lagi.

"Liat perhiasan terbaru itu.... bagus sayang..  bla..bla..bla"

Begitulah... ketiga mantanku adalah pilihan Papa. Dan semua duit yang keluar untuk mereka adalah duit Papa tentunya.

Papa yang memaksaku pacaran. Alasan beliau adalah....

"Pacaran sana, buat malu orang kaya aja. Masa ganteng-ganteng jones, kamu gk homo kan?"

Ckckckkc.... bukan hanya itu Samantha kakakku juga

"Dega, nikmatin malam tahun barumu dengan bahagia ya adikku" begitulah pesannya.

Setelah aku memasuki kamar Hotel, dua orang pelacur kelas kakap bertelanjang ria di dalam.

Membuat seluruh tenagaku terkuras habis hanya untuk mengusir keduanya. Tidak hanya itu.

Sudah pasti besok paginya kak Samantha marah-marah, akibat pelacur tersebut aku usir.

JUST WANNA BE YOURS [[END]]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora