Pengalaman cinta

6.6K 1.5K 466
                                    


Hah, jangan ditanya gimana pengalaman cinta aku.

Cerita aku emang banyak yang bilang so sweet, tapi sebenernya ... pengalaman cinta aku payah banget.

Terakhir pacaran aja, aku itu saat kelas tiga SMP. Dan di SMA, cinta aku bertepuk sebelah tangan. Aku juga jarang mengalami kejadian so sweet sama cowok.

Bagi mereka, mungkin aku nggak cantik dan terlalu jutek. Cowok-cowok di SMA aku, cuma lihat cewek dari fisik dan popularitas. (Iya, aku nggak populer. Aku hanya populer di kalangan guru-guru)

Pokoknya saat SMA, cuma satu cowok yang baik banget sama aku. Dia tuh kayak penghibur bagi satu kelas. Dia nggak pernah beda-bedain orang, dan selalu bisa bikin semua orang tertawa. Termasuk aku.

Mungkin, aku yang terlalu banyak berharap, karena kita lumayan deket. Tapi, ternyata dia malah lebih milih teman aku yang suka sama dia secara terang-terangan.

Miris, 'kan?

Tapi, gimana caranya aku bikin cerita 'so sweet', padahal pengalaman cintanya miris?

Akan aku jawab!

Aku ini suka banget mengkhayal, nonton film romantis, dan baca cerita romantis yang lucu. Mungkin, karena itu aku jadi ketularan romantis. #anjay

Pokoknya, saat aku nulis, aku kayak memosisikan diri aku menjadi peran utama ceweknya. Dan saat aku membuat dialog, atau suatu adegan ... yah, aku kayak merasa di dunia lain. Di dunia imajinasi aku, dan aku bebas mau ngapain aja. Jadi, aku akan nulis dialog sesuai imajinasi romantis aku aja.

Kira-kira begitu. Ada pertanyaan?

Tambahan, aku cuma berusaha bikin penjelasan narasi yang lebih 'show' daripada 'tell'. Itu juga bisa membantu menaikkan suasana, lho!

Apa bedanya 'show' dan 'tell'?

Oke, aku kasih contoh:

1. "Gue takut, Bram," ucap Stella ketakutan.

2. "Gue takut, Bram," ucap Stella dengan suara gemetar, dan keringat dingin yang mulai bercucuran. Ia memeluk Bram semakin erat, agar merasa lebih tenang. Hanya lelaki itu yang bisa membuatnya tenang.

Yang nomor 1 itu, TELL. Sedangkan, yang nomor 2 itu, SHOW. Lebih terasa nyata yang mana hayo?

Banyak yang curhat ke aku, kalau cerita dia dikit yang baca. Dan pembaca kayak nggak minat baca chapter berikutnya gitu.

Well, saat aku cek, dia ternyata menggunakan narasi dan dialog TELL. Dan mungkin, pembaca kurang bisa merasakan 'feel' dari cerita dia karena hal itu.

Jadi, cobalah belajar menggunakan narasi dan dialog tag dengan cara SHOW, bukan TELL. Itu sangat berpengaruh, kalau menurutku.

Gimana cara belajarnya?

Banyakin baca novel. Simple.
Di wattpad, di cerita sukses wattpad, banyak juga kok yang sangat mahir menjelaskan narasi dan dialog dengan cara SHOW. Jadi, kalian bisa baca, dan pelajari teknik-tekniknya.

Karena jujur, aku juga masih belajar. Aku belum jago banget.

Cerita kita akan dibilang nyata, jika ada pembaca yang berhasil menangis atau tertawa lepas saat membaca cerita kita.

Salah satu penulis yang berhasil membuat aku menangis itu Kak Inggrid Sonya, sih. Kalau yang berhasil bikin aku ketawa ngakak ... oh! Kak Lexiexu (Frankie sih yang berhasil banget karakternya).

Pokoknya, belajarlah dari penulis-penulis hebat, agar kamu juga bisa menjadi hebat! Tapi, jangan pernah berniat ... menjadi seperti mereka.

Jadilah diri sendiri, karena siapa tau ... kamu bisa lebih hebat dari mereka. Iya, 'kan? ;)

Curahan Hati Penulis AmatirWhere stories live. Discover now