Bingung memulai

6.8K 1.5K 369
                                    


Jadi, ada yang nanya ke aku lewat wall message gitu. Dan aku udah janji, untuk bahas di sini aja karena bakal panjang.

 Dan aku udah janji, untuk bahas di sini aja karena bakal panjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aku langsung jawab, ya.
Aku pribadi, sering banget ngerasa bingung dalam menulis. Tapi, bukan saat tahap memulai. Aku suka bingung di pertengahan. Kadang, semangat atau mood suka hilang gitu, deh. Tapi, setiap ngerasa begitu ... aku ngasih dua pilihan ke diri aku.

Pertama, lanjut demi pembaca-pembaca setia yang kusayang melebihi doi.

Kedua, unpublish sementara.

Aku kadang milih yang pertama, tapi kalau emang bener-bener hilang mood dan cerita itu emang nggak terlalu ramai, aku terpaksa milih unpublish sementara :'(

Berhubung yang bertanya itu bingung soal awalan cerita ... mungkin, akan aku kasih saran aja. Semoga cukup membantu! Kalau nggak membantu, jangan timpuk aku ya! :'(

1. Jangan mulai dengan adegan bangun tidur, matiin alarm, terus berangkat sekolah. Ini terlalu ... membosankan, menurut aku. Kecuali, kamu bisa nulis adegan itu dengan cara yang lebih menarik.

Contoh: Tokoh utama bangun tidur karena mimpi dikejar mantan. Dan saat bangun, dia malah jatoh dari kasur terus langsung nyalahin mantan--OKE, cukup. Lama-lama, nanti aku jadi bikin cerpen di sini -.-

2. Mulailah cerita dengan kekacauan. Itu kayaknya akan menarik perhatian pembaca, dan bikin penasaran pastinya!

Contoh: Lagi berantem sama orang tua atau doi, maybe.

3. Perkenalan tokoh jangan terlalu detail di bab awal. Sering banget aku baca cerita yang diawali dengan narasi seperti ini:

Namanya adalah Mawar, dan usianya tujuh belas tahun. Mawar adalah primadona yang digilai banyak lelaki. Sekali tunjuk, Mawar bisa mendapat lelaki manapun yang ia mau. Tentu saja ia bisa, karena ia memiliki badan yang sempurna seperti model majalah flora dan fauna---CUT! Cukup. Nanti lama-lama aku bikin cerpen di sini -.- (2)

Oke, fokus. Kalau awal chap udah dijelasin begitu, rasanya ... pembaca jadi bisa nebak dialog dia nanti akan kayak apa, dan tingkahnya kayak gimana. Itu jadi kayak terlalu obvious. Aku lebih suka perkenalan karakter tokoh yang ngalir gitu aja. Cukup dijelaskan dari dialog, atau gerak tubuh kayaknya lebih asyik. Iya nggak, sih? Atau aku doang yang berpikir begini? Wkwk

4. Buat awal cerita dengan kalimat tanya. Aku pernah nih mulai cerita dengan kalimat tanya, dan hasilnya lumayan.

Contoh:

•Jika kamu bisa memutar waktu, apa yang ingin kamu ubah? (REGRET)

•Apa kamu pernah merasakan cinta pandangan pertama? (Who Cares?)

Aku sebenernya bikin awalan cerita dengan pertanyaan, itu terinpirasi dari film-film yang pernah aku tonton. Kayaknya film-film remaja romance gitu, selalu diawali dengan kalimat tanya yang menarik. Jadi, gitu.

Apa lagi, ya? Aku bingung.

6. Mulai dengan dialog, juga nggak masalah. Banyak cerita kece yang dimulai dari dialog langsung. Aku juga kayaknya ada cerita yang dimulai dengan dialog, deh.

• "Bram! Gue mau beli pizza!" (PIZZA BOY)

Sebenernya alesan aku memulai cerita kayak gitu, karena iseng aja. #plakk.

Aku suka bikin cerita dengan awal yang berbeda-beda. Ada yang dengan narasi, kalimat tanya, dan dialog. Karena aku udah bilang sebelumnya, aku suka mencoba hal-hal yang baru! Wohoo!

Banyak banget cara atau adegan untuk memulai suatu cerita. Dan apapun cara memulainya, itu sangat berpengaruh dengan kesan pertama dari pembaca. Jadi, pikirin baik-baik. Tapi, jangan terlalu diambil stress juga, ya. Nanti malah ujung-ujungnya nggak jadi nulis hehe. Itu aja sih saran dari aku! Gimana? Membantu, nggak?

Kalau kamu, suka bikin awal cerita yang kayak gimana? ;)

Curahan Hati Penulis AmatirWhere stories live. Discover now