It's not about ideas

6.1K 1.2K 344
                                    


It's not about ideas, it's about making ideas happen.

Kutipan di atas, aku temukan di sebuah kafe kopi sederhana. Dan entah kenapa, aku setuju banget banget banget sama kutipan itu. Aku sampai sempat masang kutipan itu di bio aku, lho!

Dan tiba-tiba, aku ingin membahas makna dari kutipan tersebut bagi aku.

Menurut aku, ada dua tipe author di wattpad.

Tipe pertama, yang punya ide luar biasa, anti mainstream, imajinasi membahana cetar deh pokoknya. Tapi, dia nggak bisa mewujudkan idenya itu menjadi sebuah cerita sesuai ekspektasi dia. Akhirnya, dia update cerita sangat lama, atau stuck tengah jalan. Discontinued.

Tipe kedua, yang punya ide sederhana, bahkan mungkin sedikit pasaran. Tapi, dia bisa mewujudkan ide sederhananya itu menjadi sebuah cerita yang menarik hingga selesai.

Kamu ... tipe yang mana?

Aku nggak bermaksud sombong. Tapi, aku bangga jadi tipe yang kedua. HAHA.

Aku bodo amat kalau ada pembaca yang bilang...

"Ah, ide Cipa mainstream banget."

"Ah, ini pasti akhirnya sedih dan tokoh cowoknya mati."

So, what?

Kalau ada yang komen, dan berhasil nebak alur cerita aku, jujur ... aku selow aja. Yah, sedikit kesal, tapi ... show must go on.

Aku nggak mungkin mengubah alur, agar cerita aku jadi TIDAK TERTEBAK. Atau, agar tebakan pembaca jadi salah, dan aku bisa ketawa jahat gitu.

Nope. Aku bukan tipe author yang seperti itu.

Saat menulis REGRET, di chapter awal-awal, ada loh pembaca setia aku yang berhasil nebak alur dan endingnya. Aku nggak terkejut, karena konflik Regret tuh emang sederhana. Wajar kalau ada yang bisa nebak.

Tapi, apa yang aku lakukan?
Aku cuekin aja. Dan tiap hari, aku terus update. Nggak peduli yang komen satu chapter tuh cuma lima orang, aku nggak terlalu peduli saat itu.

Hingga aku merasa, semakin lama, pembaca semakin ramai. Padahal, pas awal nulis Regret tuh SEPI BANGET. Sumpah. Bahkan, lebih sepi dari hati aku. #plakk

Tapi, lihat sekarang! Lumayan ramai hingga membuatku sangat terhuraaaa :"

Dan saat akhir cerita, banyak yang komen katanya sampai nangis dan muji cerita mainstream aku itu KEREN. (Ini bukan narsis)

Kenapa bisa gitu?

Padahal mainstream loh! Suwer deh, mainstream banget.

Mau tau jawabannya? Silakan baca dan buktikan sendiri!

*Digebukin massa karena promosi terselubung mulu*

Ampun, ampun! Aku sebenernya nggak maksud promosi. Aku cuma bingung jelasinnya. Takut dibilang narsis juga kayak Deeka 😭

Pokoknya, saat menulis itu ... jangan takut ide cerita kamu dibilang mainstream.

Buktikan kalau kamu bisa membuat ide mainstream itu menjadi KARYA YANG BERBEDA.

Buktikan, kamu bisa menguatkan karakter tokohmu.

Buktikan, kamu bisa membuat alurnya mengalir hingga pembaca terbawa suasana.

BUKTIKANLAH, kau cinta padaku... *malah nyanyi* #plakk

OKE, kayaknya itu aja.
Bagi aku, ide itu bukan satu hal penentu cerita itu akan KEREN. Yah, percuma kalau punya ide anti mainstream tapi lanjutnya seabad 'kan?

Daripada ide, aku lebih mementingkan alur, konsistensi dan emosi.

Pokoknya, good luck! Jangan takut menulis karena idemu pasaran. Kamu hanya perlu buktikan, kalau kamu bisa membuat ide pasaran itu menjadi sebuah KARYA yang terasa hidup. Itu.

See you soon. Xx

Curahan Hati Penulis AmatirWhere stories live. Discover now