Kesulitan beberapa genre

5.8K 1.2K 482
                                    


Hello.

Sorry, karena aku nggak bisa bahas semua genre. Karena pengetahuan aku terbatas, dan aku juga lagi males banget browsing-browsing. (Baca: gak punya kuota)

Lagian, lebih enak bahas hal yang bener-bener aku pahami, 'kan? Maksud aku, bahasanya jadi nggak kaku. Gitu.

Menurut aku, setiap genre itu punya kesulitan masing-masing. Genre yang terlihat mudah pun, sebenarnya memiliki KESULITAN tersendiri, yang tidak orang awam tau.

So, kira-kira ... beginilah pengamatan aku:

1. Teenfiction: Banyak yang menganggap teenfic itu genre yang mainstream, dan cuma bahas cinta-cintaan remaja. But, it's not. Teenfic bisa membahas keluarga, persahabatan, dan proses mencari jati diri. Atau lebih baik lagi, jika bisa membahas semua itu dalam satu cerita.

Kesulitan genre teenfic itu menurutku, adalah KARAKTER. Kita dituntut untuk membuat karakter yang mudah dicintai pembaca. Oke, semua genre juga sebenernya kayak gitu.

Tapi, entahlah. Menurutku sulit menciptakan karakter cowok REMAJA yang relate dan mudah dicintai pembaca.

Boleh lah ngekhayal dikit, dan nggak relate, tapi ... harus masih masuk akal. Itulah kesulitannya.

Terkadang, penulis (apalagi cewek) sangat suka berkhayal dan membuat TOKOH utama lelaki itu SANGAT AMAT SEMPURNA, sesuai angan-angan terpendamnya. Nah, waspadalah. Harus pikirin dulu mateng-mateng, "Cowok kayak gini ada nggak ya di dunia nyata?"

Kalo nggak ada. Mending, buat karakter yang lebih masuk akal.

Contoh: Cogan humoris, cowok biasa yang berkarisma, cowok berkacamata yang pinter, cowok bad boy yang nggak pinter-pinter amat, cowok ganteng yang ternyata sakit keras. ITU baru masuk akal. (Menurut aku)

Menulis teenfic juga sulit, karena persaingan yang sangat ketat. Aku aja nggak peduli teenfic aku masuk rank atau nggak. Yang penting, nulis aja terus hingga akhir ❤️

2. Romance: Dulu aku pernah nyoba nulis cerita romance, tapi ... aku unpub karena stuck. #plakk.

Sumpah, aku merasa belum siap menulis genre ini. Pengalaman cinta aku masih bau kencur. Pacaran aja baru dua kali, itu aja pas SMP. (Iya, SMP. Gimana mau bikin adegan romantis? Dulu pegangan tangan aja, udah di-CIE'in satu kelas.)

Jadi, kesulitan genre romance adalah membuat adegan romantis yang feel-nya 'dapet banget'. Itu sulit, genks.

Lebih sulit lagi, kalau kamu jomblo. Yang ada, pas nulis malah kamu ngerasa sedih sendiri 😭 #nyindirdirisendiri

3. Fantasy: Kesulitannya adalah harus punya IMAJINASI yang sangat amat luar biasa dan di luar nalar pemikiran manusia pada umumnya. (Hah, astaga satu tarikan napas)

Pokoknya sulit. Sampai sekarang, imajinasi aku belum SEHEBAT itu. Jadi, aku belum punya niatan nulis genre ini. Aku salut banget sama penulis fantasy. Dua jempol tangan dan kaki buat kalian!

4. Humour: kesulitannya yaitu, harus lucu. Sekian.

5. Horror: kesulitannya, harus seram. Sekian.

HAHA, aku nggak bercanda. Menurut aku emang gitu. Kalo humour, harus lucu. Dan tentu aja harus kreatif dan menghibur. Harus jago bikin jokes yang tidak tertebak.

Sedangkan kalau horror, harus bisa membuat pembaca merasa parno atau takut saat membaca ceritanya. Harus membuat pembaca merinding disko gitu, deh! Susah banget, 'kan?

Nyusun kata-katanya itu, lho! Aku kayaknya nggak bisa. (Iyalah, baru bayangin aja udah takut)

6. Fanfiction: Kesulitannya, harus punya khayalan soal idolanya setinggi langit. HAHA. Tapi, menurutku ini nggak sulit, karena khayalanku tentang Harry Styles itu bahkan sudah menembus langit ketujuh--Oke, stop.

Kecuali, aku disuruh bikin FF Korea, baru deh aku angkat tangan. Aku sangat buta soal Korea. Yang aku tahu tentang Korea hanya Exo, Samyang, dan Goblin. Haha. (ASTAGA, DULU PAS NULIS INI AKU BELUM CINTA SAMA BTS YAAA 😭. SEKARANG UDAH PAHAM KOREA KOK GENKS)

7. Apa hayo? Coba tanya aja, kalau aku bisa jawab, aku akan jawab 🙈

Curahan Hati Penulis AmatirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang