Feedback?

5.6K 1.6K 669
                                    


Saat awal aku bermain Wattpad, belum ada istilah feedback. And I feel so lucky for that.

Seriusan, dulu tuh kalau aku baca, vote dan comment cerita author lain (yang belum famous), pasti dia otomatis baca cerita aku. Nggak selalu sih, tapi cukup sering terjadi.

Begitu juga sebaliknya.
Kalau ada orang yang aktif baca cerita aku, pasti aku coba baca cerita dia dan komen-komen heboh gitu, sampai kita bisa jadi temen.

Nggak ada paksaan feedback.

Kalau ada yang boom vote, ya boom vote aja. Tapi, itu karena dia baca offline dan baru bisa ngasih vote. Gak ada tuh yang komen di akhir chapter:

Feedback ya, Kak.

Vote balik ya, Kak.

Baca cerita aku juga ya, Kak.

Just ... why? Kenapa sekarang banyak banget pengguna wattpad yang malah lebih mengejar VOMMENTS daripada ceritanya benar-benar dibaca banyak orang? Bahkan, dia gak peduli punya teman atau tidak di wattpad. Just ... why?

Dia pikir, kalau ceritanya banyak yang vote nggak ikhlas gitu, DIA AKAN JADI POPULER? Jangan harap :')

Ada yang pernah promosi di lapak aku, saat itu followers aku masih ratusan kayaknya. Aku iseng coba baca cerita dia, dan kagetnya ... vote dan comment BAB PERTAMA itu banyaaak banget. Commentnya bahkan hampir 500, dan yang vote pokoknya banyak. Lebih dari 200 sih. Untuk ukuran penulis baru, itu udah sangat wow.

Tapi, pas aku coba baca comment-commentnya. Apa yang langsung aku dapat?

Cerita kamu bagus. Baca cerita aku juga ya!

Ih, gila seru banget nih kayaknya. Udah aku vote semua chapter, feedback ya.

Rata-rata, komentarnya seperti itu semua. Dan aku tiba-tiba mikir, "Apa enaknya sih dapet komentar palsu kayak gitu? Apa bahagianya dapat vote yang gak ikhlas kayak gitu?"

Akhirnya, aku gak jadi baca. Udah ilfeel duluan, dan ceritanya menurut aku terlalu standar untuk CERITA YANG DAPAT VOTE DAN KOMENTAR sebanyak itu.

Ayolah, Wattpad itu bukan ajang perlombaan untuk mendapat vote and comment terbanyak. NO! Big no.

Cobalah menulis dan membaca dengan ikhlas, tanpa mengharap FEEDBACK. Vote dan comment itu bukan segalanya dalam membuat cerita di Wattpad.

Bahkan! Aku merasa SILENT READERS jauh lebih baik daripada orang yang melakukan vote dan comment di cerita aku, tapi hanya untuk mendapat feedback dari aku.

Pernah nih! Di lapak ini ada yang boom vote, lalu komen:

Feedbacknya jangan lupa ya, Kak.

Dan aku bales dong karena kebetulan aku lagi ON.

Aku bales: Sori, nggak mau ah. HAHA

Dan dia bales lagi: Anjay dah 😂

Aku tadinya mau bales lagi, karena aku ngerasa dia ngeledek. Tapi, ternyata dia langsung ngehapus semua komentarnya itu. Kayaknya dia juga langsung UNVOTE lapak ini, sih. But, who cares?

Aku nggak butuh pembaca yang nggak ikhlas vote cerita aku.

"Ambil aja semua vote kamu, kalau kamu hanya berharap feedback." (Gokil, aku kesannya galak banget wkwk)

Tapi, serius. Tujuan aku buat Curahan Hati Penulis Amatir ini, hanya untuk berbagi pengalaman ke para penulis amatir di Wattpad. Aku nggak pernah bermaksud untuk mendapat banyak VOTE ataupun komentar dari lapak ini.

Yang mau silent reader juga gapapa, kok. SERIUS.

Karena bagi aku, sebuah karya itu nggak bisa dinilai dari vote ataupun komentar yang terbanyak.

Untuk apa semua itu, kalau itu ternyata palsu? Itu hanya sumbangan dari orang-orang yang juga berharap feedback. It's not cool, Dude. Really.

Aku tadi bilang, silent readers itu jauh lebih baik dari pembaca yang mengharap
feedback. Why? Mungkin masih ada yang bingung, ya?

Oke aku jelasin.

Aku pernah di-PM beberapa kali, sama silent readers. (CIUS DEH)

Mereka ngaku dan minta maaf karena udah jadi siders. Tapi, mereka memuji karya aku dengan sangat tulus. Aku bisa merasakannya, kalau mereka benar-benar terhibur sama cerita aku.

Akhirnya aku bilang makasih, dan nanya alesan mereka jadi siders. Ada yang bilang, karena kuotanya terbatas. Ada yang bilang, takut ketahuan baca cerita teenfic sama temannya, karena dia selama ini ngaku nggak suka teenfic. Pokoknya macem-macem deh.

Lucu juga, karena ada yang alesannya nggak ngerti cara ngasih vote.

Dan you know what? Akhirnya, aku ajarin. HAHA.

Dan ternyata dia langsung praktekin dan memberi vote ke semua chapter cerita aku. Kayaknya saat itu tuh yang Regret. Nggak tau deh, aku lupa.

Pokoknya, aku lebih menghargai orang-orang tulus seperti itu. Mereka mungkin silent readers, tapi mereka nggak pernah maksa aku buat ngasih feedback ke cerita mereka. And I'm so glad to know them. Mereka berani untuk jujur ke aku, dan minta maaf. Walau sebenernya bagi aku mereka nggak salah, sih. Haha.

JADI, intinya ... cobalah menulis dan membaca cerita dengan sepenuh hati. Vote dan comment itu bukan segalanya.

Itu semua nggak lebih berarti daripada MEMBUAT ORANG LAIN BAHAGIA.

Setuju nggak, nih?

See you soon. Xx

Curahan Hati Penulis AmatirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang