Fourteeń

1.2K 55 0
                                    

'Sekarang gw gak akan berharap lebih lagi'
'sekarang gw bakalan melupakan semuanya dan kembali seperti biasa. Thomas sebagai kakak lelas gw dan gw hanya sebagai Adek kelasnya gak ada lebih' Ujar Sherlin dalam batinnya

"Lho, Sherlin gak kok Thomas gak keganggu kok. Udah kamu disini aja ya?" bujuk Mrs.Sangster

"Tidak usah tan.Aku pergi aja. Takutnya pada nyariin juga" Tolak Sherlin

"Ya sudah deh. Tapi kamu hati-hati ya" ucap Mrs.Sangster dengan nada khawatir

-------

At Home

Sherlin memasuki kamarnya dan langsung tertidur. Ia sangat lelah, rasanya dia ingin mengurung diri nya sekarang.

"Bi Inah" Panggil Ivan. Ia ingin menanyakan dengan keberadaan Sherlin.

"Ya, den. Ada apa?" Tanya Bi Inah

"Sherlin kemarin kemarin kemana ya bi? Kok ga ada di rumah" Tanya Ivan

"Oh. Non Sherlin pergi sama Den Thomas" Balas Bi Inah

"Hah? sama Thomas bi?" Tanya Ivan lagi.

"Iya den" jawab Bi inah

"Bibi tau mereka kemana?" Tanya Ivan.

"Kalo itu Bibi ga tau den. Den Thomas tidak ngomong sama bibi" Balas Bi Inah.

"Oh, Tapi sekarang Sherlin sudah sampai rumah bi?" Tanya Ivan. Ia ingin bertanya dengan Sherlin langsung.

"Udah den. Tadi Bibi liat Non Sherlin masuk ke kamarnya" Jawab bi Inah

"Oh. Yaudah makasih ya bi"Ucap Ivan

"iya, sama sama Den" Balas bi Inah

Ivan pun berjalan menuju kamar Sherlin. Sekarang dia sudah berada di depan pintu kamar Sherlin.

"Sherlin" Teriak Ivan

Tok Tokk

"Sherlin, buka pintunya" Teriak Ivan lagi. 'mungkin dia tidur kali ya, padahal mau nanya kok dia bisa pergi sama Thomas' Ucap Ivan dalam batinnya.

Ivan kaget saat Bi Inah bilang bahwa Sherlin kemarin kemarin tidak ada di rumah karena pergi bersama Thomas. Padahal kan tadi Thomas pergi bareng Ivan dan Sintya. Dan di saat pagi ia juga tidak melihat Sherlin di rumah. Berarti Sherlin pulang dengan siapa. Kalau tidak bersama Thomas.

2 hours later

Sherlin pun terbangun dari tidurnya. Ia mengecek handphone nya. Ada satu pesan yang menurut ia tertarik untuk di balas.

DAVANO
Davano: Hai,ini saya Davano. Save ya nomor nya

'tunggu tunggu, kenapa dia bisa punya nomor gw? Apa sebenarnya gw kenal dia? tapi kok gw ga bisa ngenalin dia ya'

Sherlin: oh iya. Kok bisa dapat nomor saya ya?

Pesan nya pun tidak langsung di jawab.
'mungkin dia sibuk. Gw jawab nya juga telat' ucap sherlin dalam batinnya

Sherlin pun beranjak dari kasur nya dan berjalan ke arah pintu. Ia langsung menuju dapur. Membuka kulkas mencari sebuah kaleng susu. Dan membuka lemari untuk mengambil granola bar.

"Sherlin, kenapa pintu nya di kunci si?" Ucap Ivan

"Ga mau di ganggu" Ucap Sherlin sekilas. Langsung berjalan kembali masuk kamar.

"Sher, kenapa si lu?" Tanya Ivan. Ivan bingung kenapa Sherlin tiba tiba seperti ini.

"Gw lagi butuh waktu sendiri" Balas Sherlin.
Ia benar benar tidak ingin ngobrol dengan siapa pun sekarang.

"Oh,oke" Ucap Ivan bingung.

Sherlin masuk kamar dan mengunci pintu kamar itu.

Ivan berjalan menuju balkon kamarnya. Membuka handphone nya dan mengetik nomor handphone yang ia tuju.

"Dimana lo? Ketemu gw di Cafe Batrenia 30 menit gw udah di sana. Jangan telat lo". Ucap Ivan tanpa mendengar balasan dari penerima telfon itu. Ia langsung mematikan hubungan telfon tersebut. Ia bergegas untuk pergi.

"Sher, gw pergi dulu ya. Kalo mau apa atau ada apa apa telfon aja ya. Gw ke cafe batrenia" Teriak Ivan di depan pintu kamar Sherlin

"Iya" Balas Sherlin sangat singkat.

Di cafe Batrenia

"Lama banget si lo. gw udah nungguin 15 menit ni" Gerutu Ivan.

"Yaelah, baru 15 menit doang. Lagian kenapa si mendadak banget mau ketemunya" Ucap Thomas. Ya, Ivan menemui Thomas.

"Ada apa si, Van?" Tanya Thomas. Ia bingung kenapa Ivan mengajak dia bertemu padahal kan ia baru saja pergi dengan Ivan dan Sintya.

"Lo apain Sherlin? hah?" Tanya Ivan dengan Tegas.

"Hah? Maksud lo apa?" Tanya Thomas binggung.

"Jangan belaga sok polos deh lo. Kenapa lo bisa pergi sama dia?" Tanya Ivan yang sufah mulai marah.

"Kenapa? ga suka lo?" Balas Thomas

"Ga suka. gw ga suka liat lo jalan sama Sherlin. Gw ga mau dia disakitin sama cowok kayak lo" Ucap Ivan

"Tapi dia udah sayang duluan sama gw. gimana dong?" Balas Thomas dengan nada cengegesan.

"Lo itu emang ga tau diri ya. Terus tadi dia balik sama siapa? jelas jelas lo disini seneng seneng ketemu Sintya" Ucap Ivan. Tangan Ivan mengepal sampai berwarna merah.

"Udah lah santai aja. Semua udah gw atur dia udah balik kan ke rumah?" Tanya Thomas. Ia senang melihat Ivan marah seperti ini.

"Seenaknya ya lo. Ngajak dia pergi terus tinggalin dia gitu aja. Emang lo dasar nya cowok brengsek" Balas Ivan dengan nada sangat marah

to be continued...
-inseng update mungkin msh ada yg baca
-udah lama banget ga update maaf ya yg nungguin
-790 words
-vote n comment ya
-🐳

Bad Boy and Cold GirlWhere stories live. Discover now