Thirty Two

358 28 5
                                    

"Halo?" Ucap Perempuan dibalik telfon itu. Suara lembut, milik Sherlin.

"Thomas?" Ucap Sherlin kembali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Thomas?" Ucap Sherlin kembali. Ia baru saja
membereskan sisa-sisa makanan yang mereka makan. Movie marathon nya belum selesai, namun Kinan sudah tertidur pulas di sofa.

"Kamu lagi dimana?" Tanya Sherlin lagi, ia binggung kenapa Thomas hanya diam, tidak menjawab panggilan nya.

"Aku lagi dirumah Ricard. Kamu udah mau tidur?" Jawab Thomas.

"Enggak, ini aku mau bawa Kinan ke kamar. Dia ketiduran di ruang tamu." Ucap Sherlin, ia pun tidak menjadi membawa Kinan ke kamarnya. Nanti akan dia lakukan setelah panggilan telfon itu putus.

"Udah makan?" Tanya Thomas pada Sherlin.

"Udah, tadi makan pizza." Jawab Sherlin.

"Mama papa udah pulang? Apa kamu cuma berdua sama Kinan dirumah?" Ucap Thomas yang sudah duduk di bar stool dapur rumah Ricard.

"Mama papa belom pulang, kata nya mereka pergi keluar kota. Iya aku dirumah berdua sama Kinan." Balas Sherlin.

"Aku sayang kamu, Sher." Ucap Thomas spontan. Sherlin yang mendengar ucapan itu menjadi tegang. Ia tidak tau mau menjawab seperti apa.

"Kamu jangan ninggalin aku ya?" Ucap Thomas lagi. Suara nya seakan memohon.

"Kamu kenapa? Ada masalah?" Tanya Sherlin khawatir.

"Enggak apa-apa." Jawab Thomas singkat.

"Oh iya, tadi Ivan bilang kalau Shintya mau ketemu kamu. Katanya dia, handphone kamu mati. Pas dia nelfon kamu, enggak diangkat." Ucap Sherlin, sebenernya ia tidak ingin memberitahu Thomas itu. Namun Ivan sudah memberikannya amanat, tida mungkin Sherlin enggak tanggung jawab.

"Iya tadi emang handphone aku, aku matiin. Ya udah nanti aku telfon Shintya." Jawaban Thomas itu sebenarnya enggak mau Sherlin dengar. Perempuan itu tau sampai kapan pun ia tidak akan sebanding dengan Shintya.

"Oke. Mending kamu pulang, udah malem." Ucap Sherlin, ia benar benar ingin menyudahi panggilan telfon ini.

"Bentar lagi aku pulanb." Ucap Thomas, ia sadar dengan perubahan nada Sherlin berbicara.

"Ya udah, aku mau bawa Kinan ke kamar dulu. Hati-hati ya pulang nya." Ucap Sherlin yang akan memutuskan panggilan itu.

"Sher." Panggil Thomas, tepat sebelum Sherlin memutuskan panggilan. Perempuan itu tidak menjawab.

"Kamu enggak suka aku deket sama Shintya?" Tanya Thomas blak-blakan. Sherlin yang mendengar itupun tidak tau bagaimana cara menjawabnya. Ia tidak mau menjadi orang yang mengkekang orang lain untuk berteman ataupun lainnya, lagi pula Sherlin tidak punya hak untuk mengatur hidup Thomas.

"Apa yang aku rasain, kamu enggak perlu tau. Lagi pula aku enggak punya hak buat ngatur hidup kamu, Thomas." Ucap Sherlin, tersenyum kecut.

"Kamu punya hak, kamu kan pacar aku." Balas Thomas, mengingatkan Sherlin kembali bahwa perempuan itu miliknya.

Bad Boy and Cold GirlWhere stories live. Discover now