Twenty Nine

473 33 1
                                    

"Dan lo Viana, gw enggak ngerti apa yang ada dipikiran lo, tapi jangan berfikir kalau gw bakalan lupain lo yang dorong Sherlin." Ancam Thomas. Viana pun langsung membantu Kenzo berdiri dan pergi dari tempat itu.

Beberapa hari berlalu, Thomas tidak membiarkan Sherlin jauh dari jangkauan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa hari berlalu, Thomas tidak membiarkan Sherlin jauh dari jangkauan nya. Laki-laki itu pasti selalu menjaga Sherlin, dari dekat ataupun dari jauh.

Seperti yang ia lakukan sekarang, menemani Sherlin pergi ke gudang untuk mengambil peralatan untuk rapat osis. Thomas pun membantu Sherlin membawakan peralatan nya. Mereka kembali berjalan ke arah ruang osis.

Nada dering telfon berbunyi, Sherlin pun mengambil handphone dan menjawab nya. Perempuan itupun mengisyaratkan Thomas untuk pergi duluan ke ruang Osis. Bukan Thomas namanya kalau dia enggak ngikutin apa kata Sherlin. Perempuan itupun hanya bisa diam dan kembali memperhatikan apa yang dibicarakan dalam telfon itu.

"Sherlin?" Ucap Laki-laki dengan suara berat.

"Iya? ada apa ya?" Balas Sherlin.

"Bisa ketemuan enggak?" Ucap laki-laki itu.

"Kalau sekarang enggak bisa, soalnya ada rapat osis." Jawab Sherlin. Thomas yang dari tadi mendengarkan ucapan Sherlin, ingin tau kepada siapa perempuan itu berbicara.

"Malem ini? Gimana bisa enggak?" Ajak laki-laki itu lagi. Seakan ia benar-benar ingin Sherlin datang menemuinya.

"Bisa kok. Dimana?" Terima Sherlin.

"Nanti aku kirim alamat nya aja ya." Ucap laki-laki itu.

"Oke." Panggilan itupun terhenti.

Belum sempat Sherlin memasukan handphone nya ke dalam saku baju. Thomas langsung memberikan Sherlin pertanyaan.

"Siapa?" Tanya Thomas menatap perempuan itu.

"Davano." Jawab Sherlin singkat. Setelah ia memasukan handphone nya, ia pun kembali berjalan ke arah ruang Osis.

"Mau apa dia?" Thomas bertanya lagi. Ia mengikuti Sherlin dari belakang.

"Katanya mau ketemu, malam ini." Jawab Sherlin sembari memutarkan pandangannya ke arah Thomas.

"Dimana?" Ucap Thomas, ia memberhentikan langkahnya tidak jauh dari Sherlin berada.

"Belom tau, nanti dia kasih tau lagi." Sherlin menjawab pertanyaan Thomas.

"Aku ikut." Ucap Thomas kembali. Mereka pun seakan melakukan staring contest.

"Kalau Davano cuman mau ngomong berdua aja gimana?" Balas Sherlin.

"Aku enggak peduli maunya itu orang kaya gimana, yang penting aku ada di dekat kamu. Jagain kamu." Jawab Thomas tidak sedetik pun pandangan mata tajam nya itu meninggalkan mata milik Sherlin.

"Aku tau kamu mau jagain aku, tapi aku bisa jaga diri aku sendiri Thomas." Ucap Sherlin lembut.

"Aku tau kamu bisa jaga diri kamu sendiri. Aku cuman enggak mau kamu kenapa-kenapa." Thomas tidak akan membiarkan Sherlin pergi sendiri.

Bad Boy and Cold GirlWhere stories live. Discover now