Thirty Four

314 28 3
                                    

...Aku engga mau ditinggalin oleh orang yang aku sayang untuk kedua kalinya." Ucap Thomas, menatap mata Sherlin.

Sherlin lagi lagi tertegun dengan perlakuan Thomas, ia tidak mengerti mengapa Thomas dapat terlihat seperti rapuh

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Sherlin lagi lagi tertegun dengan perlakuan Thomas, ia tidak mengerti mengapa Thomas dapat terlihat seperti rapuh. Ucapan Thomas tadi lebih seperti permintaan yang ia harap akan Sherlin penuhi.

"Kamu mau pulang jam berapa?" Tanya Thomas mencoba mengganti pembicaraan.

"Kamu kenapa?" Ucap Sherlin mengabaikan pertanyaan Thomas.

"Aku senang melihat kamu mempunyai sisi diri kamu sendiri. Kamu yang beda di depan hadapan orang lain. Kamu harus tau kamu yang seperti ini tidak merupakan keanehan buat aku. Namun yang tidak aku mengerti kenapa kamu harus memiliki sisi-sisi yang berbeda ini?" Ucap Sherlin. Thomas memalingkan pandangannya kearah depan, matahari terbenam.

"Engga semua orang dapat melihat sisi aku seperti ini, aku engga suka dipandang lemah di hadapan orang yang tidak aku kenal. Aku menyukai hal-hal ini hanya akan aku tunjukkan kepada orang orang yang aku percaya selain temen aku, aku percaya sama kamu." Balas Thomas.

"Sisi kamu yang seperti ini bukan berarti kamu lemah, aku masih bisa lihat kewaspadaan kamu dengan sekitar. Kamu selalu mempunyai semua hal berada di kontrolmu, seperti kamu yang meminta temanmu untuk menjaga rumah aku. Kamu cerdas untuk meminamlisir kesalahan, tapi kamu harus tau kesalahan akan terus terjadi karena kita manusia, memang sudah kenyataan bahwa manusia akan berbuat salah." Ucap Sherlin meraih tangan Thomas, tangan itu dingin.

"Aku tau itu, Jadi tetep maukan jadi pacar aku?" Tanya Thomas sambil menghadap Sherlin.

"Iya mau." Jawab Sherlin membuang pandangan ke arah sunset.

"Lucu banget sih." Ucap Thomas sambil mencubit pipi Sherlin halus.

"Thomas, sakit tau." Ucap Sherlin sambil mengembalikan pandangannya ke Thomas.

"Nah gitu dong, ngeliatin nya aku. Aku kan lebih enak dipandang daripada sunset nya." Ucap Thomas dengan pd-nya.

"Udah ah, aku laper." Ucap Sherlin yang sambil memegang perutnya.

"Ya udah, ayo makan." Balas Thomas meraih tangan Sherlin untuk berdiri. Sherlin pun berjalan kearah pintu rumah pohon itu.

"Eh kamu mau ngapain?" Tanya Thomas.

"Mau makan, aku laper Thomas." Rengek Sherlin.

"Ya sini ayo kita makan." Ucap Thomas sambil mengeluarkan kompor kecil yang disimpan dikotak samping matras.

"Mau masak apa emangnya? Ih ini kan dipohon nanti kebakaran Thomas." Ucap Sherlin kebinggungan.

"Engga tenang aja, api nya kecil kok." Balas Thomas sambil mengeluarkan makanan yang hanya perlu dipanaskan.

"Emangnya itu engga basi?" Tanya Sherlin.

"Tenang aja aku kesini setiap minggu kok, makanan nya selalu aku pastiin belom basi." Ucap Thomas yang sedang memanaskan makanan itu. Tidak lama makanan itupun jadi.

Bad Boy and Cold GirlHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin