Rere hilang

2.3K 256 4
                                    

Sheena terisak sembari masih menyusuri taman yang luas tersebut, kalimat Kala terngiang betul dan itu semua menyakiti hatinya. Sejak lama hatinya dibuat sekokoh mungkin, bahkan tidak ada seorang pun yang menggoyahkannya, namun kenapa sekarang hati itu rapuh, hanya dengan sekali bentakan oleh Kala.

"Rereee, Ya Allah dimana kamu." perempuan itu masih mencari dan tak gentar.

Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika tubuh tegap dengan dada bidang yang empuk telah ditabraknya. Dan, wajah yang masih belum ingin dilihat itu muncul.

"Pulanglah," ucap Kala dengan nada datarnya, dia masih menatap Sheena yang sibuk menghapus airmatanya, perempuan itu berkepala batu, disaat khawatir dia masih berusaha sok tegar. "Biar aku yang meneruskan cari Rere nya." tambah laki-laki itu.

"Aku tidak mau, aku yang menyebabkan Rere hilang dan aku yang harus bertanggung jawab." elak Sheena, seperti yang dikatakan Kala; karena kelalaian perempuan itu lah, membuat Sheena hilang.

"Singkirkan dulu sikap egoismu itu. Aku sedang serius." masih dengan suaranya yang datar, Kala sedikit memohon.

"Aku juga serius." kini Sheena jauh lebih datar, dia melewati Kala dan tidak menghiraukan sama sekali.

"Sheena! Jangan selalu mendebatku." ucapan Kala kini penuh penekanan.

Sheena kembali dan menatap Kala yang sangat mengintimidasinya. "Apa mau anda sebenarnya Bapak Azkala? Tadi anda menyalahkan saya karena tidak becus menjaga Rere, sekarang saat saya ingin bertanggung jawab atas kesalahan yang saya perbuat anda halangi." Sheena sangat geram, hingga ingin berkata kasar tapi coba ditahannya.

Kala mengusap wajahnya lelah, pikirnya sudah kehilangan Rere ditambah lagi harus menghadapi Sheena yang keras kepala.

Tanpa aba-aba, Kala memegang tangan Sheena dengan lembutnya. "Aku mohon, pulanglah dengan Ibu, biar aku yang Mencari Rere dan nanti akan ku kabari." ucap Kala dengan lembut, dia mengalah karena percuma berdebat dengan Sheena.

Sheena hanya diam, kini dia merasa berbicara dengan orang yang berbeda, tapi Sheena menyukai Kala yang seperti ini. "Baiklah, tapi kabari aku apapun yang terjadi."

"Tentu." 

"Assalamualaikum." Sheena pergi dan menghampiri ibu mertuanya yang ada di mobil, wanita itu sudah diberitahu oleh Kala untuk pulang saja, dan tanpa elakan Dila langsung menuju mobil, karena dia sangat yakin pada putranya, kali ini pun Kala akan menemukan Rere.

***

Rere berjalan, sesekali celingukan. Tadinya dia mau menggoda Utinya dengan bersembunyi, tapi saat kembali, gadis itu tidak menemukan satu pun anggota keluarganya.

Brak...

"Aaaa-"
Rere tidak bisa lagi membendung airmatanya, karena tubuhnya yang kecil menabrak tubuh tegap besar, persis seperti Papanya. Tapi kali ini berbeda.

Perempuan yang bersama laki-laki itu sejenak terhenyak karena kaget, namun akhirnya segera menolong Rere yang sedang jatuh terjerembab dengan tangannya yang memegangi kepala, karena telah menabrak tubuh tegap laki-laki yang tidak berkutik sama sekali.

"Sayang, kamu nggak papa kan?"
Tanya perempuan itu sembari mengelus-elus kepala Rere.

"Sakiiit."
Ujar Rere sembari masih mengusap-usap kepalanya. Dia merasa kesal pada laki-laki yang menabraknya, bukannya menolong seperti perempuan itu tapi malah diam.

"Sini sini, berdiri dulu,"
Perempuan itu menuntun Rere untuk berdiri.
"Jangan nangis lagi ya, kalo nangisnya berenti, nanti aku kasih lollipop ini."
Ucapnya lagi sembari menyodorkan satu bungkus permen lollipop yang ada ditasnya. Ternyata bukan hanya Sheena, perempuan ini juga mengasyikkan.

Memeluk BayangWhere stories live. Discover now