Kos Brian

3.3K 379 41
                                    

Sekarang Jae -yang masih betah duduk di motor menunggu lampu lalu lintas menyala hijau- sudah senyum-senyum sendiri. Kalau tidak ingat ia sedang berada di tengah jalan, mungkin Jae sudah akan teriak-teriak sendiri.

Terimakasih Bang Andra yang kelasnya nggak jadi hari ini.

Terimakasih lampu lalu lintas, yang sudah memberhentikan gue saat ini.

Terimakasih Brian, yang karena gue mau ke kosan lo, gue jadi bisa ketemu 'dia'.

Untung saja Jae masih sadar bahwa ia berada di tengah lautan kendaraan yang menunggu lampu lalu lintas menyala hijau. Kalau tidak, mungkin Jae sudah akan malu setengah mati, karena teriak-teriak sendiri diantara orang ramai. Segera setelah lampu lalu lintas tidak lagi merah, Jae langsung meluncurkan vespanya, menuju kosan Brian.

Tak lama kemudian, Jae sudah sampai di kosan Brian. Segera ia mengetuk pintu dengan heboh, membuat Brian yang berada di balik pintu merasa terganggu.

*****

"Iya, bentar..." begitu teriak Brian dari balik pintu. Tak lama pintu pun terbuka, membuat Jae langsung masuk, dan segera membaringkan dirinya di kasur yang terdapat pada kamar kos tersebut.

"Bri, Bri, tolong gue." Ucap Jae, yang membuat Brian langsung bergerak mendekatinya. "Gue jatuh cinta," lanjutnya, yang membuat Brian menghela napas pelan.

Brian menempelkan tangannya pada jidat Jae, "nggak panas," ujarnya, yang dibalas Jae dengan tatapan tajam.

Brian terkekeh pelan melihat kelakuan temannya itu. Ia kemudian kembali berucap, "ya abisnya lo, dateng-dateng salam dulu kek, ini malah langsung gegulingan kayak orang kesurupan."

*****

"By the way, tadi lo bilang lagi jatuh cinta, sama siapa? Kita-kita kenal nggak?" Tanya Brian sembari menyodorkan stik PS kepada Jae.

Ya mau bagaimana, Brian penasaran juga. Habisnya yang barusan bilang bahwa sedang jatuh cinta itu Jae, orang yang selama Brian kenal tidak pernah bicara soal cinta. Brian bahkan tidak tahu apakah Jae pernah menyukai seseorang atau tidak.

"Nggak tahu Bri, nggak tahu gue." Balas Jae, yang sekarang malah menutup mukanya dengan kedua tangan. "Gue nggak tahu, tiba-tiba aja kayak ada lonceng yang berdenting, kayak ribuan kupu-kupu terbang di perut gue."

"Wah..." Hanya satu kata yang dapat keluar dari mulut Brian setelah mendengar ucapan Jae tersebut. Agak tidak menyangka, Jae yang biasanya sudah aneh ternyata bisa lebih aneh lagi saat jatuh cinta. Brian kemudian tersadar, lantas kembali bertanya, "gimana? kenal dimana lo sama tu cewek? cantik nggak?," tanyanya bertubi-tubi.

Jae tersenyum malu-malu. "Lo percaya sama love at the first sight nggak sih Bri?" Tanya Jae, tidak menjawab pertanyaan yang diajukan Brian tadi.

Brian tertawa, membuat matanya jadi menyipit, membentuk bulan sabit. "Love at the first sight? Sama random stranger gitu? Haha ngayal banget, kayak FTV."

"Tapi Bri," Jae menyela ucapan Brian, "bukannya kalau suka sama orang nggak memandang waktu dan tempat ya?" Tanya Jae bingung.

"Ya bisa aja sih." Balas Brian, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tapi kalau buat gue sendiri sih, gue nggak percaya. Like secara tiba-tiba lo bisa suka sama orang. It doesn't make sense for me." Brian menghela napas sesaat, lalu melanjutkan, "dunia nyata nggak seindah negeri dongeng, Jae."

Jae hanya diam, tidak membalas perkataan Brian tersebut. Tangannya mengambil handphone, membuka aplikasi twitter, lalu mengetikkan sesuatu disana.

Jaeris Abimana
@JaerisJae
Do you believe in love at the first sight?
Reply             Retweet             Favorite

*****

Meet Us! (2)

Day6's YoungKasBrian Imanuel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Day6's YoungK
as
Brian Imanuel

First Sight | Jae Day6Where stories live. Discover now