21

34.8K 2K 33
                                    


Dipart ini Dave bertemu dengan tiga orang yang tidak pernah diduganya, siapa mereka?? Happy reading,

Seorang pria tampan dan atletis keluar dari terminal kedatangan luar negeri dan matanya berkeliaran mencari seseorang, ia tersenyum dan mengangguk ketika matanya terantuk sosok yang dikenalnya dan berjalan menghampiri orang itu. Ia menyeret kopernya dan mengikuti sang penjemput menuju mobil sedan hitam yang telah menunggu.

"Bagaimana perjalanannya tuan Dave?" tanya sang penjemput yang tengah fokus mengendalikan setir mobil, ia menoleh sekilas pria yang duduk santai di jok belakang melewati spion dalam.

"Lancar George, tak ada hambatan apapun, bagaimana kabar keluargamu? Mereka baik-baik saja?"

"Semuanya baik-baik saja tuan, terima kasih telah bertanya."

Tak ada lagi percakapan dan keduanya terdiam menikmati lajunya kendaraan membelah jalan raya yang sepi, sebenarnya banyak yang ingin ditanyakan George pada Dave terlebih mengenai peristiwa besar yang baru saja dialami pria itu. Tapi ia tahu seperti apa pria yang saat ini duduk dengan mata terpejam dibangku belakang, dan ia tak ingin merusak moodnya dan lebih baik diam memendam ribuan pertanyaan yang berseliweran dibenaknya.

Mobil memasuki daerah pinggiran dan berbelok kehalaman luas sebuah rumah mewah bertingkat dua. Sang pria dibangku penumpang segera turun dan bergegas menuju pintu masuk dan memencet bel. Pria itu berdiri kaku didepan pintu yang masih tertutup membayangkan reaksi yang akan diterimanya dari penghuni rumah. Sehari sebelum berangkat ia telah menghubungi mereka dan memberitahukan keadaan yang sebenarnya, seperti dugaannya mereka shock dan terkejut tak percaya orang yang telah meninggal dan dimakamkan bisa menghubungi mereka.

Pintu terbuka dan muncullah wanita paruh baya yang masih terlihat cantik diusianya, matanya berkaca-kaca melihat sosok pria yang berdiri tegak didepannya, "Oh My God Dave, mama tak percaya kau masih hidup. Ini seperti mimpi, apa ini benar kau nak?"

Wanita itu meraba wajah anaknya dengan airmata berurai, meyakinkan pandangan matanya yang didepannya benar anak kesayangannya. Ia menciumi wajah anaknya bertubi-tubi membuat sianak terkekeh.

"Ini nyata ma, ini beneran Dave dan mama tak mimpi," Dave menghapus airmata wanita penuh kasih didepannya dan memeluknya erat. Keduanya berpelukan penuh rasa haru dan bahagia, mereka tak menyadari kalau saat ini posisi mereka masih diambang pintu.

"Ehem, sampai kapan kalian akan berpelukan didepan pintu begitu hm?"

Keduanya mengurai pelukan dan menoleh kesumber suara, seorang pria paruh baya tengah mengawasi keduanya dengan senyum haru dan tangan terentang, "Tak ingin memberiku pelukan son?"

Dave berlari mendapati papanya dan memeluknya, keduanya berpelukan erat dan papanya menepuk punggung putranya pelan, lelaki paruh baya itu tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya jagoannya saat ini ada dalam pelukannya. Setetes air bening mengalir disudut matanya dan buru-buru dihapusnya dengan punggung tangannya.

"Apa kabar pa?" tanya Dave dengan suara serak, tenggorokannya tercekat menahan haru dan bahagia, ia juga tak menyangka bisa bertemu lagi dengan kedua orang tuanya.

Papa Dave tersenyum lebar dengan mata berkaca-kaca, "Tak pernah sebaik ini nak." Ketiganya kembali berpelukan haru.

"Ayo masuk, kita makan dulu mama sudah menyiapkan makanan kesukaanmu." Ucap mama Dave.

Wanita itu berlalu kedalam rumah diikuti dua pria dewasa dibelakangnya. Mereka duduk dimeja makan dan menyantap masakan mama Dave dengan penuh canda, tak lupa pria muda itu menceritakan kecelakaan hebat yang dialaminya.

GIVE ME YOUR HEARTМесто, где живут истории. Откройте их для себя