23

33.1K 1.8K 18
                                    



Dave telah kembali dari Amrik dan ingin menemui Vella, gimana ya reaksi gadis itu?

Happy reading,

Dengan merapatkan tudung hoddie abu-abu dikepalanya Dave menatap rumah kecil itu dari kejauhan, tak ada yang berubah masih sama seperti saat ditinggalkannya beberapa bulan lalu. Setelah menyelesaikan semua urusannya dan menitipkan perusahaan pada Toni, Dave memutuskan menjalankan misi terakhirnya. Ia sudah tak sanggup menunggu lebih lama lagi, pagi-pagi buta ia bangun dan memacu mobil mewahnya kekawasan peristirahatan ini, ingin menjemput sebagian hatinya yang dulu ditinggalkannya ditempat ini.

Disinilah ia sekarang berdiri kaku didepan pagar rumah Vella yang terkunci. Setelah menyembunyikan mobilnya ditempat aman Dave mendekati kediaman Vella, meloncati pagar tinggi yang melingkari rumah itu dan berjalan mengendap-ngendap seperti pencuri yang hendak beraksi, tepatnya pencuri hati.

Dave mengintip kedalam melalui celah gorden yang tidak tertutup rapat, berharap melihat bayangan Vella didalam rumahnya. Sunyi, tak terdengar suara dari dalam rumah. Dave bergeser kegarasi dan mendapati garasi itu kosong, tak ada motor matic yang biasa ditunggangi Vella disana, berarti gadis itu sedang keluar.

Pria itu mengelilingi rumah mencari celah yang bisa meloloskan tubuhnya kedalam. Ia mencongkel jendela yang tertutup rapat berusaha membukanya tapi sayang jendela itu terkunci dari dalam. Ia beranjak kebagian belakang dan tertegun melihat pagar bambu yang masih berdiri kokoh. Bayangan berlatih berjalan berpegangan dipagar itu melintas diingatannya, begitu juga saat ia merebahkan kepalanya dipangkuan Vella. Dave ingin kejadian itu terulang kembali, ingin lagi merasakan kahangatan dan kenyamanan saat berada didekat Vella. Merasakan degupan jantungnya yang berlompatan tak karuan melihat senyum malu-malu gadis itu. Ah Vella, apa kau juga seperti ini?

Dave menciumi hoddie yang melekat ditubuhnya menghirup aroma Vella yang tertinggal, Dave bahkan tak pernah mencuci hoddienya takut air akan menghilangkan wangi tubuh Vella. Terdengar konyol tapi Dave tak peduli, ia melampiaskan kerinduannya pada Vella melalui benda tak bernyawa itu. Dan beberapa detik lagi ia akan kembali menemukan jejak-jejak Vella lebih banyak lagi, itu pun kalau ia berhasil menerobos masuk kedalam rumah.

Teringat tujuannya Dave memutar tumit mendekati pintu belakang, dengan sedikit keberuntungan ia menyentuh handel dan menariknya kebawah. Dave ternganga, pintunya tak dikunci dan saat ini terbuka lebar memperlihat bagian dapur. Astaga! Kenapa Vella bisa seceroboh ini? Meninggalkan rumahnya dalam keadaan tak terkunci? Bagaimana kalau ada orang jahat masuk dan mencelakakannya? Apalagi jarak rumah peristirahatan ini dengan rumah lainnya berjauhan, tak akan ada yang mendengar meski gadis itu berteriak histeris.

Dave melangkah masuk setelah menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Ia menghirup udara banyak-banyak memenuhi paru-parunya, aroma vanila khas Vella langsung menyeruak penciumannya mengikis rasa rindu yang menumpuk didadanya.

Mata Dave berkeliling menjelajah seluruh rumah, tak ada yang berubah semuanya masih sama seperti ia tinggalkan dulu. Dave melanjutkan penelusuran keruang tengah dan menjatuhkan diri disofa. Tangannya mengelus pelan sofa yang didudukinya, banyak kenangan indah yang terjadi disini, tawa canda, saling ledek, rebutan makanan dan rebutan remot TV sering ia dan Vella lakukan disini.

Dave beranjak dan mendekati dua buah pintu yang berdekatan, ia memilih membuka daun pintu sebelah kanan dan aroma Vanila tercium semakin kuat. Ini kamarnya Vella, Dave melangkah masuk dan meneliti sekeliling. Dave menjatuhkan dirinya dipinggir ranjang, sebelah tangannya mengelus bantal yang tersusun rapi dikepala ranjang seolah ia tengah membelai rambut Vella. Bukannya berkurang rasa rindu dihatinya justru kian menyeruak, Dave menghela nafas tak berani menduga seperti apa reaksi Vella bertemu dengannya nanti, apa ia siap?

GIVE ME YOUR HEARTWo Geschichten leben. Entdecke jetzt