7 : my answer is you

1K 91 4
                                    

Baca chap sebelumnya ya readers:*

Kim Nana pov.

Hari ini, gue berangkat bareng Guanlin. Dia pagi-pagi udah ada di depan rumah gue, gak biasanya dia kayak gini. Biasanya, Guanlin nyamperin gue ke kamar lewat balkon atau gak ya nyamperin ke rumah gue lewat depan.
Tapi hari ini... I don't know why..
Gue duduk di jok belakang motor Guanlin.

Di tengah laju motor, gue buka suara sama Guanlin.
"Lin.."

"Hmm?"

"Lo.. Pernah jatuh cinta nggak?"
Ucap gue dengan nada santai, namun dapat membuat ekspresi Guanlin yang gue lihat lewat spion terlihat gugup.

"Emang napa? Lo lagi jatuh cinta?"

"Ya-ya... Nggak tahu." ucap gue sambil mengendikkan bahu.

"Gue.. Pernah." kata Guanlin pelan seperti berbisik.

"Haaah?? Seriusan lo? Sama siapa? Kok lo gak pernah cerita sama gue? Ah gak asik lo." tanya gue bertubi-tubi.

"Lo gak perlu tahu, hahahahahahahahahahh." ucap Guanlin. Gue jadi kepikiran hal kemarin. Cewek itu ada hubungannya sama Guanlin ya? Apa Guanlin lagi jatuh cinta sama... cewek itu?

"Gitu Lo sama gue."

"Ntar kalo Lo tahu, bisa aja Lo malah nggak mau temenan sama gue."

"Bisa-bisanya."

"Udahlah lupain aja." Katanya. Dan justru ngebuat gue jadi kepikiran.
.
.
.
"Ayo, Na. Gue anter lo ke kelas."
Ucap Guanlin saat sudah sampai di parkiran dan memarkirkan motor nya.

"Yuk."

Saat sampai di koridor sekolah, gue baru inget kalo gue lagi gak punya bolpoin dan gue hendak membeli di koperasi sekolah.
"Eh eh lin, lo duluan aja. Gue lupa mau beli bolpen."

"Oooh yaudah, gue ke kelas duluan ya." kata Guanlin sambil senyum.
Gue hanya tersenyum lalu pergi ke koperasi sekolah.

Sesaat setelah gue beli bolpoin, ada seorang ibu-ibu yang menghampiri gue. Wajahnya asing banget bagi gue.
"Eh kamu yang namanya Nana ya..?"
Ibu-ibu ini tau nama gue darimana? Perasaan gue gak kenal juga.

"I-iya tante, kenapa ya?"

"Tante mau bicara sama kamu bentar. Boleh kan?"

Gue berfikir sejenak, lalu gue meng-iya-kan ucapan ibu-ibu yang tahu nama gue entah dari siapa? Darimana? Gue gak tahu.

Akhirnya kita berdua duduk di kantin yang masih cukup sepi karena para murid hanya sedikit yang pergi ke kantin saat jam-jam hampir masuk pelajaran.

"Kamu, pasti bertanya-tanya darimana tante tahu nama kamu, ya kan?"
Gue hanya mengangguk.

"Kamu teman dekatnyaGuanlin?
Gue ngangguk. "Tante tahu dari mana?"

"Tante tadi lihat sepertinya kamu cukup dekat sama Guanlin."

Guanlin?kenapa Guanlin? Sebenernya siapa sih tante ini? Ibu Guanlin juga bukan deh.
Secara, kan ibu Guanlin lagi sibuk kerja di luar kota.

"Jadi.. Gini.."

Si tante itu belum melanjutkan kata-kata nya. Ia pun berdehem canggung.
"Tolong, kamu jauhin Guanlin."

***

Guanlin pov.

Gue lihat seorang perempuan paruh baya yang wajahnya familiar di mata gue lagi berdiri di pekarangan rumah Yolanda.

Always Lin [Lai Guanlin]Where stories live. Discover now