Always Lin [Lai Guanlin]

25 : gimana apanya?

Sreett

"Heh! Apa-apaan sih? Sini balikin."
Ucap Bang Ong saat gue baru saja ngerebut phonsel nya yang daritadi dimainin.

"Eits, ntar dulu."
Kata gue sambil menjauhkan phonsel nya yang hendak direbut.

Gue baca yang ada di layar phonsel nya.

Gue membelalakkan mata gue saat baca isinya.

Line

Ong : yang

Yuanqu : hm?

Ong : lg dimana?

Yuanqu : dirumah

Ong : kok dirumah?

Yuanqu : lah emang nya knp klo dirumah?

Ong : kan bidadari harusnya di surga <3

Njir emotnya ga nguatin- batin gue.

Yuanqu : eeeaa ngegombal ni

Ong : ehehe

"Wuiiih abang gue udah punya pacar ternyata." kata gue terus ketawa.

"Dih, apa-apaan sih. Kagak elah."
Bang Ong mengelak.

"Ngaku kagak lo?"

"Sok tay lo."

"Nggak diakuin ilang loh."

"Eh eh iya, gue emang punya pacar." ucap Bang Ong.

"Nah loh ngaku." kata gue.

"Yaudah sih biarin, napa lo yang sewot?" kata Bang Ong.

"Lah siapa yang sewot? Orang tadi gue nanya doang." balas gue.

"Udah sono ah, ganggu aja lo." usir Bang Ong.

"Yeeuhh biarin, orang gue maunya disini." sahut gue.

"Ck, serah." Bang Ong hanya mendengus sebal lalu berpindah duduk menjauh dari samping gue.

"Sa ae sih, pms lo yak?" kata gue.

"Diem lo." sahut Bang Ong.

Gue hanya menghela nafas.

Yaudah sih diemin aja Bang Ong, lagi sensian njir. Efek udah punya cewek kali ya?—batin gue.

"Udah berapa lama lo jadian Bang?"
Tanya gue memulai percakapan setelah beberapa menit hening.

"6 bulan." jawab nya tanpa mengalihkan pandangan dari layar phonsel.

"Kok gue baru tahu?" ucap gue.

"Emang gue kudu ngasih tau lo ya?"-Bang Ong.

"Seriuuuuss."

"Ya lo nya aja yang nggak pernah nanya ke gue, keseringan maen ama Guanlin sih lo." ucap Bang Ong.

"Huh, Yaudah iya terserah."

"Yuan yang mana sih kak? Gue nggak kenal." lanjut gue.

"Yuan kelas 12 bahasa 1."
Kata Bang Ong.

"Yang mana ih, gak kenal." rengek gue.

"Yang ini." ucap Bang Ong sambil menunjukkan ke layar phonsel nya.