36 : seriously,im sorry

754 63 0
                                    

Author POV

Suara bel dari pintu depan terdengar berbunyi beberapa kali, membuat Guanlin dan Nana berhenti melakukan aktivitas mereka dan saling bertatapan.

"Siapa, Na?" Tanya Guanlin, tangannya mengaduk es kepal Milo.

Nana hanya mengendikkan bahu, "Bang Ong, paling. Bukain tolong Lin."

Guanlin hanya mendengus kecil, kebiasaan lamanya kambuh, batin Guanlin. "Yaudah.."

"Kalo nggak ikhlas sih, nggak papa, gue aja.." potong Nana pada Guanlin yang hendak berdiri.

"Udah, Lo sini aja, orang bercanda doang." Ucap Guanlin yang setelah menyadari bahwa Nana mengetahui bahwa ia malas beranjak dari situ.

Lalu dengan langkah seribu, Guanlin pergi ke arah depan untuk membukakan pintu.

Guanlin cukup terkejut melihat siapa yang datang, namun dengan segera ia mengubah ekspresi keterkejutan nya menjadi wajah biasa.

"Nyari siapa?" Tanya Guanlin sopan.
Dan pertanyaan itu justru membuat seseorang dihadapannya mengerutkan kening.

"Kayaknya, Lo salah, deh. Harusnya gue yang nanya, Lo siapa?" Tanya nya balik dengan tertawa kecil.

"O-ooh, euhm, gue.."

"Nana nya ada?" Baru saja Guanlin akan menjawab, orang itu langsung memotong nya.

Ini sungguh membuat Guanlin bingung, pertama, ia tidak kenal dengan pria dihadapannya ini, kedua, mengapa pria tadi berbicara seperti itu didepannya, apa dia tidak tahu kalau ia dan Nana sudah lama berpacaran? Bahkan hampir satu tahun, batin Guanlin.

"Ada, didalam, euhm, masuk aja." Guanlin mempersilahkan masuk pria itu.

Guanlin hanya memperhatikan punggung pria dihadapannya ini, sungguh, ia tak mengenalnya.
Tapi, dari cara dia berbicara tadi, membuat Guanlin tahu jika pria itu sepertinya dekat dengan Nana, bahkan pria itu masuk ke dalam rumah Nana seakan sudah memasuki nya beribu kali.

"Eh, sorry. Kita belom kenalan, nama gue Renjun, temen deketnya Nana dari SMP."
Ternyata dia Renjun, ia berbicara pada Guanlin yang masih berjalan di belakang nya.

"Gue, Guanlin." Guanlin menjabat uluran tangan Renjun. Ia melihat ekspresi Renjun yang terlihat ingin mendengar Guanlin menyebutkan siapa dirinya, namun dengan segera Guanlin pergi ke dapur untuk memanggil Nana.

"Ah, gue panggil Nana dulu, Lo duduk aja sini."

Lalu dengan langkah gontai, Guanlin kembali ke dapur untuk memanggil Nana.

"Nana, ada yang Dateng." Ujar Guanlin pelan.

"Siapa?" Nana belum menatap Guanlin.

"Temen deketnya Lo katanya." Ucapan Guanlin langsung membuat hati Nana mencelos begitu saja, ia menangkap siapa yang dimaksud Guanlin, itu pasti Renjun.

Secara, tidak mungkin jika itu Baejin, ucapan Guanlin tadi menunjukkan bahwa ia memang tidak mengenal orang yang baru saja datang, sedangkan Guanlin mengenal Baejin.

"Temen deket.."

"Renjun." Potong Guanlin datar.

"Kayaknya dia udah sering kesini." Tebak Guanlin.

"Iya,"

"Apa?"

"Maaf, nggak bilang sama Lo. Renjun itu temen SMP gue, dia emang sering kesini, gue ama dia emang Deket banget, kayak hubungan antara gue dan Lo sebelum pacaran, tapi itu dulu."
Jelas Nana tanpa berani menatap Guanlin.

Always Lin [Lai Guanlin]Where stories live. Discover now