29 : Guanlinnnnn😈

850 71 2
                                    

2.45

Habis dianterin Guanlin pulang, gue langsung masuk rumah, disitu Mama sama Papah lagi keluar kota jadilah gue dirumah sama Bang Ong doang.

Gue naik ke kamar gue, habis itu mandi, ganti baju, tidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Badan gue rasanya pegel semua. Tapi, ya lebih enteng dikit karena udah tidur. EH, INI JAM BERAPA???? GUE LINGLUNG BANGET RASANYA.

"bangun woi!" Itu Guanlin yang bangunin gue.

"Lo ngapain udah disini??"

"Ngapel lah, ngapain lagi???"

"ini jam berapa?" tanya gue masih dengan mata merem.

"Jam 2."

"Hah? Hampir 24 jam dong gue tidur????" gue mulai gusar. Ya nggak masalah sih, cuma kan....REKOR BANGET GUE TIDUR HAMPIR 24 JAM.

"Makanya bangun, makan sono." ujar Guanlin.

Gue mengubah posisi menjadi duduk dengan mata masih melek merem, Guanlin juga ikutan duduk.

"Mama belum balik ya??" Tanya gue.

"Belum kali? Orang dibawah cuma ada Abang Lo."

"Hhhhhh, pasti nggak ada masakan."

"Kuy, gue masakin."
Akhirnya gue ngangguk semangat. Emang dasarnya udah laper banget, eh mau dimasakin sama mas pacar. Semangat lah!!!

BUCIN.



Gue duduk di meja makan dan Guanlin udah siap-siap buat masak. Gue cuma lihatin Guanlin yang lagi sibuk potong-potong bawang, cabai, dll.

"Lin, jangan pedes-pedes masaknya." ucap gue yang masih duduk di meja makan sambil liatin Guanlin.

Guanlin cuma senyum sambil ngangguk.

Beruntung banget nggak sih gue jadi pacarnya Guanlin. Udah cakep, pinter masak, nggak pelit. Lengkap sudah kebahagiaan gue. Harta, tahta, Guanlin. HEHEHEH.

Gue ama Guanlin sebenernya jarang ada romantis-romantisnya, yang ada seringnya adu mulut mulu, tapi buat bercandaan doang.
Ya tapi gue seneng aja sih.



"Gimana? Enak kan?" tanya Guanlin yang sedari tadi memandang gue makan layaknya sebuah objek yang sangat bagus ditonton.

Gue cuma senyum dengan pipi gembung yang terisi penuh dengan makanan sambil mengacungkan jempol gue didepan Guanlin.

"Udah dilanjutin dulu makannya."
Guanlin ngacak-acak rambut gue.

Dan gue cuma ngangguk.

"Lo nggak makan Lin?" tanya gue ke Guanlin yang tengah asik bermain phonsel nya.

"Hah? Enggak, udah kenyang. Lo makan aja yang banyak."

"Emang Udah makan?"

"Udah." jawab Guanlin.

"Siapa yang masak?"

"Bunda."

"Bunda dirumah?"

"Iya, Bunda lagi dirumah, baru pulang pas kita masih acara nginep itu." jelas Guanlin.

Gue hanya ber-o-ria lalu melanjutkan makan.

Nggak lama setelah itu, Bang Ong datang.

"Wuiiih siapa nih yang masak?"
Kata Bang Ong saat melihat beberapa masakan baru di meja makan dan itu masakan Guanlin.

Always Lin [Lai Guanlin]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon