seven, go easy on me.

9.1K 1.3K 275
                                    

———

jeongin berangkat menuju kampusnya sendirian, hyunjin tidak masuk, dia izin karena masih sakit dan justru bertambah parah. demamnya tinggi dan wajahnya pucat, jeongin sampai tidak tega melihat hyunjin.

ia melangkah menuju kelasnya dan duduk di kursi paling belakang, favoritnya sekali. menunggu dosen tua tersebut masuk dan memulai kelasnya yang membosankan. di sebelah jeongin ada jisung, salah satu teman jeongin yang sudah tau seluk beluk kehidupan jeongin.

“datang sendirian?” tanya jisung.

jeongin mengangguk, “iya, kak hyunjin sakit. demam tinggi.” jawabnya sembari mengeluarkan buku catatannya.

“kok bisa?” tanya jisung.

“gatau, maybe because he went to the club and drink too much tequila.” jawab jeongin lagi.

“hm,” jisung bergumam lalu memperhatikan jeongin, “dude, you look different today.” ucapnya.

“kaya lagi banyak pikiran, mind to tell me your problems?” tawar jisung.

he said that he loves me-

wHO THE FUKC IS HE?” pekik jisung.

calm down, heh. hyunjin.” jawab jeongin sembari menghela nafasnya.

jisung membulatkan matanya, terkejut dengan orang yang baru saja jeongin ceritakan. he knows that they are just friend with those benefit thingy dan jeongin membuatnya shock dengan kata-kata bahwa hyunjin menyatakan cinta padanya.

did you love him back?” tanya jisung.

jeongin menggeleng, “no, i will never ever fall for him.” jawabnya.

jisung diam, bungkam. susah untuk melihat bahwa jeongin tengah berbohong atau hanya sekedar asal menjawab pertanyaannya. semuanya pasti akan berubah setelah ini.

dosen masuk, mereka semua langsung kembali ke kursi masing-masing. dan jisung masih memperhatikan jeongin yang menghela nafasnya berkali-kali.


••••••


hyunjin terbangun dari tidurnya, mendapati bahwa kasur di sebelah kirinya kosong. tidak ada jeongin di sana. kepalanya pusing, namun ia memaksakan diri untuk duduk dan berjalan ke arah dapur. menemukan sebuah sticky note.

“aku ke kampus pagi ini.
jangan lupa minum obat,
sama buburnya dimakan.
kalau dingin panasin aja.
cepat sembuh, kak!

-jeongin.”

hyunjin menatap kertas kecil itu bergantian dengan bubur di atas meja makannya. ia duduk dan mengambil sendoknya lalu memakan bubur buatan sahabatnya.

pria 22 tahun itu memakan buburnya sambil melamun, menatap kertas kecil itu berkali-kali dan menyuapkan bubur tersebut ke mulutnya. pikirannya kacau, lebih kacau dari sebuah tornado yang mengacaukan kota.

seorang pria tinggi tiba-tiba datang ke dapurnya, itu hyunbin, kakak ipar hyunjin, suami dari kakak kandungnya, minhyun.

“sendirian aja, eh?” kata hyunbin.

hyunjin tidak menjawab, dia hanya fokus pada makanannya. berusaha tidak menggubris kakak iparnya itu.

“ditinggalin jalangmu, hm?” kata hyunbin dengan kurang ajarnya membuat hyunjin emosi.

“bangsat! bilang apa lo?” kata hyunjin sambil berdiri dan menatap kakak iparnya itu, yang walaupun ia tidak sudi pria itu menjadi kakak iparnya.

calm down, kid. i know that you just fall for your own-bitch but he didnt love you like you love him. tragic.” ucap hyunbin sambil menyeringai dan meninggalkan hyunjin.

hyunjin memukul meja makannya dan langsung berlari ke kamarnya, mengambil jaket juga kunci mobilnya. sekilas melihat sebuah kertas di atas meja belajarnya. kertas yang ia yakini milik jeongin semalam ketika belajar.

“if i told you this was only gonna hurt
if i warned you that the fire's gonna burn
would you walk in? would you let me do it first?
do it all in the name of love.”


•••••••


jeongin baru saja keluar kelas ketika melihat mobil hyunjin terparkir sempurna di depan kampusnya. hyunjin dengan hoodienya dan celana jeans turun dari mobilnya dan menarik jeongin.

“eh kak-” ucapannya terputus ketika hyunjin menghempaskannya ke kursi di sebelahnya dan memasangkannya seat belt.

jeongin diam, tidak berani sekedar bertanya ada apa dengan kakak tingkatnya itu. bahkan jisung di luar sana tidak berani memarahi hyunjin yang tiba-tiba menarik sahabatnya itu.

hyunjin fokus menyetir, jeongin menunduk. tidak berani menatap orang di sampingnya ini. dia hanya sesekali melirik jalanan di luar dan menyadari sesuatu.

hyunjin membawanya keluar dari kota london entah menuju kemana.

FOOLS.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang