twenty five, start again.

5.5K 786 52
                                    

hari ini hyunjin dan minho berencana untuk menemui seungmin di kampus. walaupun hal itu agak tidak mungkin karena seungmin pasti akan menghilang beberapa hari. di rumahnya ada jisung yang menemani jeongin karena laki-laki imut itu mendadak demam. mungkin karena stress.

hyunjin menghela nafasnya sembari menyeruput americanonya di cafè kampus dengan minho dan satu temannya, donghan, di sana. ia benar-benar tak habis pikir dengan apa yang baru saja seungmin lakukan kepada rubah kesayangannya.

“udah, besok kita cari lagi.” kata minho sembari membuyarkan hyunjin yang tengah melamun.

donghan yang tidak tahu apa-apa memutuskan untuk pamit dan keluar dari cafè tersebut. meninggalkan minho dan hyunjin yang menyender pada kursi cafè tersebut sembari memejamkan matanya. bahkan ia tak berminat menatap rokok di hadapannya.

bel dari pintu cafè tersebut berbunyi, jeongin dan jisung yang terlihat seperti baru saja berlari itu masuk sembari menggigit bibirnya. takut hyunjin akan marah karena jeongin yang tetap memaksakan diri untuk ke kampus.

minho mengerinyitkan dahinya, “jeong, sini duduk.” ucapnya sembari berdiri dari kursinya dan membiarkan jeongin duduk di hadapan hyunjin.

tangannya menarik lengan jisung menjauh dari cafè tersebut, meninggalkan jeongin dan hyunjin di sana.

tangannya menarik lengan jisung menjauh dari cafè tersebut, meninggalkan jeongin dan hyunjin di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“kenapa kamu ga di rumah aja, sayang?”

“aku takut, kak...”







ㅡㅡ







jisung menarik paksa lengannya sembari mendecih, menatap minho tak suka di hadapannya. memberikan tatapan kecewa dan benci sekaligus. “apalagi sih?!” bentaknya ketika minho mencoba mendekat.

“dengerin aku dulu, jisung.” tegas minho.

squirrel tersebut menggeleng pelan, “apalagi? bukannya semua udah jelas? apa aku ngomongnya kurang keras?” balasnya.
“semuanya gak kaya yang kamu liat, jisung!” emosinya memuncak, minho berusaha menahannya dengan tenang agar tidak lepas.

jisung menghela nafasnya, jengah dengan minho yang masih berani berada di hadapannya. “mau jelasin apa lagi, hah? kak, aku udah capek. kita udah selesai, kak. lupain semuanya. lupain aku, lupain semua yang udah kita lakuin. aku udah bukan untuk kakak lagi.” jelas jisung sembari mengacak rambutnya.

“aku capek, kak. apa kurang jelas? aku capek. udah ya.” sambungnya sembari berjalan menjauhi minho.

pria bermarga lee itu menendang kerikil di hadapannya, mendengus dan melirik punggung jisung yang menjauh darinya.







ㅡㅡ







hyunjin langsung membawa jeongin pulang ketika laki-laki imut itu menundukkan kepalanya dan mencengkram rambutnya untuk menahan sakit kepalanya. ia membopong tubuh mungil itu ke atas ranjang dan langsung memeluknya erat.

membiarkan wajah imut jeongin terbenam di dadanya. mengelus pelan kepala itu sembari terus menciumnya. hingga ia merasa bahwa kaosnya basah. bukan, itu bukan keringat. air mata jeongin tengah mengalir di sana.

“kenapa, sayang?” tanya hyunjin sembari menghapus air mata tersebut dengan kedua ibu jarinya.

jeongin menggeleng, tangisannya berlanjut. membuat hyunjin benar-benar memeluknya erat. “jangan nangis, cantik.” bisiknya sembari mengelus-elus punggung jeongin.

i'm affraid you will leave me.” gumamnya ditengah-tengah isakannya.

no, i wont, baby.” balas hyunjin sembar menangkup pipi jeongin. menatap matanya sembari tersenyum, yang malah membuat pria di bawahnya itu menangis semakin keras.

“ssst, udah jangan nangis, ya?”

jeongin menggeleng, menutupi wajahnya di dada bidang hyunjin. bahunya masih berguncang, tangisannya semakin keras. membuat hyunjin benar-benar tidak tega dengan tangisan itu. tubuhnya semakin panas, laki-laki imut itu benar-benar stress.

pria bermarga hwang itu menangkup pipi yang lebih muda, menghapus air matanya, lalu mencium bibir tersebut dengan lembut. melumatnya dengan pelan dan penuh kasih sayang. tak peduli dengan iar mata jeongin yang terus-terusan mengalir, melewati bibirnya.

lengan mungil itu beralih menangkup balik wajah pria yang ada di atasnya, menenangkan hatinya sejenak dan mengalihkan fokusnya pada pria yang ia cintai itu.

ㅡㅡ
ada yang bisa
nemu spoiler
next skz-otp seriesku di sini? 😏

FOOLS.Where stories live. Discover now