nine, youth and fool.

10.2K 1.1K 127
                                    

warn: smut.

hyunjin menggeram rendah, matanya terpejam, tangannya ia tahan pada bed-stand agar tidak menghimpit pemuda mungil di bawahnya yang tengah menggigit bibir mungilnya, menahan suara-suara nista yang hendak keluar.

jari-jarinya meremat bantal yang menyangga kepalanya, jeongin memejamkan matanya. menikmati setiap perlakuan hyunjin kepada tubuhnya. bibir tebal itu tengah menciumi leher dan telinganya.

hyunjin menurunkan tangannya, menarik jeongin untuk bertukar posisi dan berada du pelukannya. membuat si mungil itu berada di atasnya dengan keadaan masih saling menyatu. pekikan kecil meluncur dari bibir jeongin yang membengkak, bibir yang menjadi candu bagi kakak tingkatnya itu.

tangan besar itu menahan pinggul sempit sahabatnya yang sedang berada di atasnya, menghentakkannya dengan perlahan. yang berada di atas hanya mampu memejamkan matanya sembari mendongak. pipinya memerah, gigi-gigi berbehelnya menggigit bibirnya sendiri. keringat membahasi tubuh mereka berdua.

bahkan ac dengan suhu 16°C saja tidak cukup dingin untuk membuat mereka tidak berkeringat.

"uh, hyunjinnieㅡ" panggil jeongin.

hyunjin bergumam, berhenti menggerakkan pinggulnya dan menatap laki-laki lucu yang berada di atasnya ini. "kenapa, hm?" tanyanya.

jeongin menggeleng, dia memejamkan matanya sembari menunduk dan mencium bibir hyunjin. membuat yang lebih tua semakin menarik tubuh mungil itu ke dalam dekapannya. perlahan, pinggulnya kembari bergerak. menghasilkan lenguhan-lenguhan tertahan dari bibir yang lebih muda.

laki-laki berbehel itu tak kuasa lagi untuk menahan tubuhnya tetap tegap, ia memilih untuk memeluk leher yang lebih tua. "astagaㅡ ah," desahannya lepas tepat ketika hyunjin berhasil menyentuh titik lemahnya.

"ya, jangan ditahan, sayang." bisik hyunjin.
dan benar saja, setelah kalimat itu terdengar di telinganya, jeongin mendesah dengan lepas.

"uh, a-akuㅡ ngh," desahan lirih terdengar di telinga hyunjin. rematan jeongin pada rambutnya membuat hyunjin mengerti apa maksudnya.

pria itu mempercepat pergerakan pinggulnya, mencium bibir jeongin dalam-dalam dan membiarkan laki-laki imut iti meremat bahunya dengan kuat diiringi pekikan tertahan pada ciuman mereka tepat ketika hyunjin membiarkan cairannya memenuhi bagian belakang jeongin dengan adik tingkatnya itu yang mengotori perut mereka berdua.

hyunjin melepas ciuman tersebut, mengambil nafas dalam-dalam. sementara jeongin masih memejamkan matanya dengan nafas yang tersenggal-senggal.

tangannya terangkat menyentuh pipi jeongin yang masih terjebak di dalam euforia aneh yang menyerangnya. hyunjin tersenyum kecil, membawa tubuh mungil itu ke dalam pelukannya dan merebahkannya.

jeongin lelah sebenarnya, namun ia menggerakkan tubuhnya sedikit, "kenapa, sayang?" tanya hyunjin dengan suara seraknya.

"uh, gapapa, sekarang j-jam berapa?" tanya jeongin.

"jam tiga pagi."

yang lebih muda agak terkejut, namun ia sadar sekarang mereka kan sedang kabur bersama? jadi jeongin memilih merapatkan tubuhnya dengan hyunjin dan meneluk tubuhnya erat lalu memejamkan matanya.

"you act like this is our first time."

"shut up, hwang."

"garangnya."

•••••••

jeongin terbangun dari tidurnya pukul sebelas siang. di sebelahnya sudah tidak ada hyunjin yang entah menghilang kemana. ia berusaha mendudukkan dirinya, namun tubuhnya kelelahan.

pintu kamar hotel terbuka, hyunjin masuk sambil membawa sekotak susu dan roti. pria itu hanya menggunakan celana pendek dan kaos berwarna hitam. "gimana tidurnya?" tanya hyunjin.

"ya.. gitu." jawab jeongin seadanya sembari mencoba duduk dan menarik selimutnya. menutupi tubuhnya dengan pipi merona.

"masih malu? i've saw your body more than thousand times, baby."

jeongin menatap hyunjin dengan tatapan sok menyeramkannya. hyunjin tertawa lalu mendekat dan duduk di sebelahnya. memberikkan kotak susu itu dan roti.

yang lebih muda menerimanya, ia mulai meminum susu kotak itu dan hening. bukan awkward, hanya saja hyunjin malas membuka suara dan berbicara, ia asik menatap laki-laki yang satu tahun lebih muda darinya itu. cantik.

"mau jalan-jalan, ga?" tanya hyunjin.

jeongin langsung menatap pria di sebelahnya, "kemana?"

"keliling manchester. kita bakal di sini around two weeks, maybe?" ucapnya lagi.

"hAH DUA MINGGU?!" pekik jeongin.

"sshh udah gausah mikirin kuliah, dua minggu ini banyak seminar untuk dosen." kata hyunjin sambil tertawa.

jeongin menghela nafasnya, lalu menatap hyunjin lagi. "yaudah ayo jalan." katanya sembari mencoba menggerakkan kakinya.

"jalan bukan berarti kamu yang jalan dari sini ke kamar mandi, lama ah." kata hyunjin sembari menggendong tubuh mungil berbalut selimut itu.

"YAK! HWANG HYUNJEEEEEEN!!!"

————–—–—
aduh, duh duh.

FOOLS.Where stories live. Discover now