twenty one, bloom.

6.6K 909 145
                                    

“kakak beneran ga ada kelas?” tanya jeongin sembari memakai kaus kakinya dan menatap hyunjin yang masih meringkuk di atas ranjang.

hyunjin hanya bergumam dan mengangguk, ia tak mampu membuka matanya. terlalu mengantuk. lagipula hari ini tidak ada kelas di kampusnya, untuk apa dia bangun pagi?

jeongin tersenyum, ia mengecup bibir hyunjin untuk pamit dan melangkah keluar kamar.

i will pick you up at lunch time.” kata hyunjin sedikit berteriak dari arah kamar kepada jeongin.

pria mungil itu membalas iya sebelum ia keluar dari rumahnya dan menghampiri mobil han jisung yang berangkat bersama temannya, lee hayoung.

“hyunjin ga ada kelas emang?” tanya jisung kepada jeongin.

jeongin menggeleng pelan, “nggak katanya. nanti dia yang jemput.” jawabnya sembari memainkan ponselnya.

jisung mengangguk, lalu melirik jeongin. “kamu kemana aja 2 minggu hilang?” tanya jisung.

“dibawa kabur ke manchester.” jawabnya enteng.

jisung membulatkan matanya, “SUMPAH?!” pekiknya. ia benar-benar tidak tahu soal hal yang satu ini. semalam hyunjin memang menelponnya dan bertanya apakah jeongin bertemu dengannya, namun ia benar-benar tidak tahu jika dua manusia gila itu kabur ke manchester.

si rubah kecil mengangguk pelan bahkan hingga mereka sudah turun dari mobil dan hayoung pamit untuk ke kelasnya, jisung masih diam. terlalu kaget dengan jawaban yang diberikan jeongin bahwa mereka berdua kabur ke manchester sana.

“terus?” tanya jisung ketika mereka sampai di kelas dan mendapat kursi di belakang.

“...ya gitu aja.” jawab jeongin pelan.

tadinya, jeongin kira jisung akan menceramahinya atau kesal, namun yang dikatakan pria kurang otak itu malahㅡ

you guys must have great nights there.” bisiknya sembari tersenyum bodoh.

jeongin langsung memukul kepala jisung menggunakan bukunya. yang dipukul menggaduh pelan, lalu ia tersenyum lagi. memberikan tatapan seperti:

“apaansih heh! gausah jorok-jorok itu otak

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

“apaansih heh! gausah jorok-jorok itu otak.” kata jeongin sembari memberikan tatapan kesalnya.

jisung tertawa, ia bahkan memukul mejanya saking tidak kuatnya melihat wajah jeongin yang memerah menahan malu dan juga marah. namun tawanya mendadak sirna ketika melihat laki-laki di depan kelasnya yang terlihat sedang mencarinya.

“kak minho nyariin tuh.” jeongin menyenggol lengannya, ia menunjuk minhoㅡ yang ia ketahui sebagai kekasih seorang han jisung di ambang pintu kelasnya.

jisung menghela nafasnya, menatap minho tidak suka. “ngapain lagi sih dia tuh.” gumamnya.

“lah lah kenapa?” tanya jeongin ketika melihat minho yang menghela nafasnya dan melangkah menjauh.

“kita udah putus. udah lah ga usah dibahas, malesin.” jawab jisung yang mendadak badmood setelah minho mencarinya tadi.

jeongin mengerinyitkan dahinya, “okey... btw, kemarin kak seungmin ke rumah.” ucapnya sembari mengalihkan topik yang sebenarnya sejak tadi sudah ingin ia bahas.

“hah ngapain lagi?” balas jisung sembari melirik pria bernama kim seungmin di ujung kelasnya.

“minta maaf, he said. tapi diusir kak hyunjin.” bisik jeongin sembari menidurkan kepalanya ke atas meja.

jisung mengangguk, lalu teringat akan satu hal. “selama kamu mendadak hilang, dia marah-marah ke aku dan nanya terus kamu dimana.” jawab jisung.

“jeong, aku gak mau kamu disakitin buat kesekian kalinya sama dia, dan aku gak bakal biarin hyunjin ngelakuin hal yang sama.”






••••






jeongin melangkah ke arah cafè di depan kampusnya dan mencari hyunjin di dalam cafè tersebut. mereka sudah berjanji akan bertemu di sini, saat jam makan siang seperti yang hyunjin bilang tadi.

baby fox.” panggil hyunjin ketika melihat jeongin yang membawa setumpuk buku paket dan juga beberapa map di tangannya.

jeongin tersenyum, menunjukkan deretan gigi berpagarnya dan duduk di hadapan hyunjin. ia meletakkan buku-buku itu di kursi kosong sebelahnya dan melepas kacamata bulatnya.

“kok bawaannya banyak banget, itu apa?” tanya hyunjin sembari menghisap batang rokoknya.

“tugas paperclipku selama libur seminggu.” balas jeongin sembari menyeruput vanilla milkshake yang sudah dipesan hyunjin tadi.

hyunjin menganggukkan kepalanya, lalu mematikan rokoknya dan menyeruput kopi di hadapannya. “kamu mau makan apa?” tanyanya sembari membuka buku menu di sana.

“ehe. kak, mau.. ramen ya ya?” jeongin menatapnya dengan tatapan berbinar, berharap sebuah jawaban ‘iya’ dari sang kekasih.

“gak. kamu belom makan nasi dari pagi.” jawab hyunjin sembari fokus pada menunya.

“yaudah deh, fish and chips aja.” balas jeongin sembari mengerucutkan bibirnya.

hyunjin gemas, mengecup bibir itu. ia benar-benar menyayangi pria mungil di hadapannya ini.

and, can you see how jeongin listen to hyunjin?

ㅡㅡ
hello peeps!
maaf ya aku lagi jarang update
because—

oke mari masuk sesi curhat sedikit.

abangku sakit sudah 7 bulan ini, ada kelainan darah dan itu semua berawal dari demam 3bulan yang gak turun-turun dan terlalu banyak konsumsi parasetamol buat nurunin panasnya.

hemoglobin (darah merahnya) jadi sering turun dan di bawah batas normal, semacam anemia tapi ini udah anemia yang parah. bukan leukimia kok. ya intinya begitulah.

keluar masuk rumah sakit dalam sebulan bisa dua kali, jadi aku sibuk bolak-balik rumah sakit dan ya. gitu lah wkwkwk.

terimakasih atas pengertiannya~

FOOLS.Место, где живут истории. Откройте их для себя