eleven, for you.

8.4K 1.1K 293
                                    

i recommend you to read this chapter while listening to that song ( liam payne ft rita ora - for you )


sore-sore sekali, sesuai janjinya, hyunjin benar-benar mengajak jeongin untuk jalan-jalan. mengelilingi kota manchester. laki-laki mungil di sebelahnya menatap jalanan dengan mata berbinar dan senyuman yang tidak luntur sejak mobil hyunjin mulai bergerak dari hotel.

hyunjin gemas, mencubit pipinya, menghasilkan erangan tak suka dari sang empunya. ingin rasanya hyunjin mencium si mungil itu, namun ia masih ingin hidup lebih lama lagi dengan cintanya itu.

“hei, baby fox,” panggil hyunjin.

jeongin menghadap ke arah hyunjin, “ya, kak?”

“mau stay di sini apa ke liverpool juga?” kata hyunjin.

jeongin agak terkejut sebenarnya, hyunjin benar-benar mengajaknya travelling bahkan jika begini namanya mereka seperti mengelilingi negara british itu.

laki-laki itu masih diam, berfikir sejenak sembari memainkan ujung kakinya yang berbalut kaos kaki. jika kalian ingin tahu, hari ini jeongin benar-benar menggemaskanㅡ sweater biru muda, celana jeans setengah paha, dan kaos kaki berwarna senada dengan sweaternya.

“ga maksa sih aku, atau mau liburan pas ujian udah selesai? two months, only you and me. not here, but somewhere.” sambung hyunjin.

“ga usah pikirin tiket,”

“loh, duitmu cukup, kak?” tanya jeongin ragu-ragu.

“sayang, aku punya tabungan, menang racing kamu pikir uangnya kemana?” kata hyunjin sambil tertawa hingga matanya menyipit.

jeongin merona lalu terkekeh kecil dan menatap keluar jendela lagi. yah, jeongin percaya hyunjin menabung, ditambah lagi keluarga hyunjin orang yang sangat berkecukupan. orang tuanya sibuk bisnis, sudah pasti sengaja melimpahkan hartanya kepada si anak bungsu yang mandiri terbiasa sendirian dan hanya dimanjakan oleh uang.

so, mind to go with me for a long trip soon, mrs. hwang?







••••••







mobil hyunjin berhenti di sebuah cafè dengan lantai belasan yang sudah di pastikan di rooftopnya sangat indah. mereka berdua turun dari kotak besi berjalan itu dan melangkah masuk ke dalam cafè tersebut.

langsung saja dua insan itu melangkah ke arah lift yang tersedia dan memencet tombol paling atas alias rooftop. di dalam lift, hyunjin yang sudah menahan gemasnya sejak tadi pun mencium pipi yang lebih muda dan menggesekkan hidungnya pelan. menghasilkan gelak tawa dari si mungil.

sesampainya di lantai teratas cafè itu, hyunjin langsung membawa jeongin duduk di dekat balkon. agar sahabatnya itu bisa melihat pemandangan kota dengan mudah.

pelayan datang membawakan menu, jeongin dan hyunjin menerima buku berisi jenis-jenis makanan dan minuman tersebut.

one tequila and? kamu mau apa?” tanya hyunjin kepada jeongin.

can i drink tequila too?” jeongin malah bertanya balik lalu tertawa kecil.

of course, tapi aku ga tanggung jawab kalau tepar.” balasnya sembari memberikan seringai yang membuat jeongin langsung tertawa lepas.

“jadi, dua tequila, also fish and fries.” kata hyunjin kepada pelayan tersebut.

sang pelayan mengangguk lalu kembali ke arah bar di sana. segera kembali dengan dua gelas kecil dan sebotol tequila di dalam mangkuk berisi es.

hyunjin mulai menuangkan minuman beralkohol tersebut kepada gelasnya dan gelas jeongin. meneguknya dengan cepat lalu tersenyum melihat adik tingkatnya. terlihat benar-benar indah.

baby fox, i love you. i love you so much.” ucap hyunjin sembari menatap jeongin yang tengah memperhatikan kota.

jeongin menatap kakak tingkatnya itu dan tersenyum sangat manis. tidak menjawab perkataannya, ia hanya tersenyum di sana. melirik ke arah tequila itu dan menuangkannya lalu meneguknya lagi.

hyunjin kembali tersenyum, ia tidak peduli jeongin tidak membalas kalimatnya, yang ia pedulikan hanya bagaimana laki-laki itu bersamanya dan selalu bersamanya.

sementara jeongin sendiri, ia belum bisa memastikan apakah ia sudah benar-benar mencintai hyunjin sebagaimana pria itu mencintai. ia yakin dia mencintai hyunjin, hanya saja ia masih belum yakin untuk hal yang lebih tinggi dari itu.

want to hear something?” kata hyunjin.

jeongin bergumam, “what?

well, i wasn't looking for love until i found you.




ㅡㅡ
*is sobbing while writing this chapter*

FOOLS.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang