1

2.7K 149 3
                                    

Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk  tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu kuat setiap hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk  tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu kuat setiap hari.

🌱🌱🌱

Aku terbangun dari tidurku,kuraih handphone yang berada di meja disamping tempat tidurku. Jam menunjukkan pukul 03.00 KST. Aku segera bangkit  dari tempat tidur, mengambil air wudhu untuk sholat tahajud. Udara sangat dingin sekali terlebih saat musim salju seperti ini, salju masih tak kunjung berhenti.

Aku segera kembali kekamarku dan melaksanakan sholatku. Setelah selesai sholat tahajud kulanjutkan membaca Al-quran sambil menunggu waktu subuh tiba.

📖📖📖

Pukul 07.00 KST

"Halwa-ya turunlah ayo kita sarapan..." panggil pamanku

"Iya paman sebentar." jawabku yang masih sibuk mencari beberapa dokumen untuk kuserahkan pada sunbaeku pagi ini.  Setelah menemukan apa yang  kucari, segera aku turun menemui pamanku.

Lelaki paruh baya itu adalah adik dari ayahku yang menikah dengan seorang wanita asli dari negri ini.
Namun,pernikahan mereka tidak bisa diselamatkan lagi. Pernikahan beda agama yang mereka jalani,diawal memang baik-baik saja. Namun,semakin lama mereka semakin tidak tahan satu sama lain.
Pamanku masih mencintai wanita itu namun dia tahu tak seharusnya dia mencintai wanita yang bukan dari golongan agamanya. Seharusnya ia paham itu sebelum menikahi bibi ku.
Pamanku memiliki seorang putra yang umurnya sepantaran dengan diriku dan seorang putri yang berumur 20 tahun.
Paman tinggal bersama putrinya sementara putra sulungnya lebih memilih tinggal bersama ibunya.

"Eonni..ayo kita sarapan." ajak Kim Rara adik sepupuku . Gadis cantik dengan balutan indah busana muslim dan hijabnya yang menjulur panjang itu , selalu terlihat anggun. Dia sangat pemberani . Dia juga seorang yang religius. Sekarang dia menjadi mahasiswa di salah satu kampus di Seoul ini. Dia juga berani memakai hijab saat berada dikampus .
Aku sangat salut padanya.

"Halwa ayo keburu dingin nanti makanannya." ajak pamanku.

"Iya paman.." aku segera menuju meja makan menghampiri mereka.

"Selamat pagi Rara..." sapaku pada Rara sambil  menepuk pundaknya.

"Selamat pagi juga kak." jawabnya sembari tersenyum dan mempersilahkanku duduk.

Kami bertiga memakan beberapa hidangan yang dimasak oleh pamanku. Tenang,semua hidangannya halal kok.

"Halwa-ya gimana pekerjaanmu ? Apakah ada kesulitan..?" tanya paman padaku.

"Hm ada  paman. Aku sedikit sulit beradaptasi dengan mereka. Mereka selalu menatap aneh kearahku. Mungkin,karna aku memakai hijab."

"Eummh ...begitu rupanya wa. Paman harap kamu bisa bekerja dengan baik disana. O ya kalau kamu mulai tidak betah kamu bisa ikut membantu paman mengurus restoran." tawar paman

"Iya..paman siap deh." jawabku dengan senangnya. Tentu saja senang karena pamanku sangat perhatian padaku.

"Eonni tetep semangat ya. Rara yakin eonni  pasti bisa. Jangan hiraukan mereka yang mengatakan hal buruk tentang eonni. Mereka cuma gak tahu bagaimana pribadi eonni dan agama eonni."

"Iya Ra,eonni ngerti dan kata-kata mereka akan eonni jadikan motivasi" jawabku dengan penuh semangat tak kalah dengan Rara.

***
Akupun berpamitan pada paman dan juga Rara untuk berangkat kerja pagi ini.

Setelah sekitar 30 menit,akhirnya aku sampai dikantor. Dan celakanya aku telat 15 menit, bisa-bisa sunbaeku marah nanti.
Aku harus menerima konsekuensinya.

"Halwa.." teriaknya dengan nada penuh kemarahan.

Lelaki itu adalah sunbaeku.Namanya Seo Kang Joon. Jujur aku sangat kesal sekali dengannya. Sepertinya ia tidak suka jika aku bekerja disini mungkin,karena pakaianku. Dia  selalu memarahi karyawan disini walaupun,hanya karena masalah sepele. Dia orang yang sangat perfeksonis dan sangat mementingkan waktu. Dan aku telah melanggar sesuatu yang penting itu.  Aku tidak bisa berbuat apa-apa jika sepersekian detik nanti dia akan memarahiku. Aku pasrah Tuhan.

"Darimana kamu..? Kamu tahukan sekarang jam berapa. Kamu sudah telat 15 menit. " aku menunduk saat dimarahi olehnya. Bayangkan saja aku dimarahi dengan ditonton oleh banyak orang.

"Mana data yang saya minta..?"

"Ini sunbae." aku segera duduk setelah menyerahkan data itu padanya. Samar-samar kudengar banyak dari rekan kerjaku yang berbisik-bisik mengejek diriku.

'Bagaimana sih dia baru aja diterima kerja beberapa hari lalu udah buat kesalahan aja.'

'Aku juga gak habis fikir dengannya tampangnya aja lugu dan terlihat disiplin ternyata  tak sesuai.'

'Sabar wa,sabar..' batinku dalam hati

"Udahlah Wa. Jangan didengerin semua omongan mereka." tutur sahabatku Jeon hyerin.

"Iya..gwenchana hyerin-ah."

Dia Jeon Hyerin satu-satunya sahabat yang aku punya disini. Dia cantik, pintar dan perhatian.

"Baiklah meeting kita sudah selesai. Sekian dan terimakasih." tutur sunbaeku yang dengan itu berarti meeting pun sudah berakhir.

"Hyerin-ah ayo kita pergi." ajakku pada Hyerin dan segera beranjak dari tempat duduk kami.

"Halwa-ya,Hyerin-ah...!" panggil sunbaeku

"Nde sunbae." jawab kami berdua.

"Aku meminta kalian setelah jam istirahat keruanganku untuk membicarakan pekerjaanmu Halwa."

"Ah..nde sunbae."

"Apalagi yang akan terjadi Hyerin-ah...?"

"Tenanglah Wa. Mungkin dia ingin membahas acara baru yang akan kita buat."

"Hemm..semoga saja." jawabku lesu sembari keluar dari ruang meeting hari ini. Entahlah aku hanya merasa akan ada sesuatu yang tak baik terjadi. Halwa-ya positif thinking lah.

_________________TBC______________________

Assalamualaikum Wr. Wb para readers 😄

Akhirnya bisa update juga...

Gimana guys ...?

Kuminta kritik dan sarannya ya...😅😅

Makasih udah mau baca ceritaku ini

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Syahadat Cinta Untuk Halwa(Faith,Love,and Destiny)✔️Where stories live. Discover now