Romace- spiritual
Fanfic islami
Kisah Halwa dan Jimin
Halwa seorang gadis yang terluka karena masalalunya. Seorang gadis yang sabar dan tegar dalam menerima kenyataan bahwa kekasihnya telah tega meninggalkannya dihari pernikahan mereka.Ia pun pergi...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku lebih rela berjalan di belakang seekor singa daripada berjalan di belakang seorang wanita." -Umar bin Khattab ra.- 🍃 🍃 🍃
"Park Jimin." teriakku spontan.
"Ah...Halwa-ya kau sudah selesai." tanyanya padaku. Aku hanya mengangguk mengiyakan.
"Baiklah ayo kita berangkat." ajaknya padaku,ia juga berpamitan kepada pamanku.
"Jimin-ssi kau ingat apa yang ajjhusi katakan padamu kan." tanya paman pada Jimin. Aku semakin bingung sepertinya dia banyak bicara dengan paman.
"Nde ajjhusi aku mengingatnya dengan baik." jawabnya yang langsung memakai masker dan pergi mendahuluiku.
"Paman Halwa berangkat dulu ya,asaalamu'alaikum." akupun berangkat dan berjalan di belakang Jimin berjarak sekitar 2 meter an.
Entah ada apa dengan Jimin yang sekarang menemaniku berangkat ke tempat kerja. Sedari tadi kami pun hanya diam padahal kami sudah berjalan lumayan jauh dari rumah.
"Halwa-ya kamu selalu berjalan kaki ke tempat kerja..?" tanyanya yang masih berjalan didepanku.
"Iya." jawabku menganggukkan kepala tanda mengerti walaupun mungkin Jimin tidak akan tahu aku melakukannya."O..ya Jimin-ssi.."
"Iya ada apa..?"jawabnya sambil memperpelan langkah.
"Maaf jika aku lancang,memangnya apa yang pamanku katakan padamu...?"tanyaku hati hati.
"Owh itu pamanmu bilang, lebih baik seorang lelaki berjalan dibelakang singa daripada berjalan dibelakang wanita."Jawabnya sembari menghentikan langkah kakinya.
"Hmm begitu. Memang seharusnya seorang laki-laki itu berjalan didepan wanita agar tidak menimbulkan fitnah." akupun menyetujui perkataannya.
"Awalnya aku bingung Wa,coba bayangkan berjalan di belakang singa hewan yang sangat berbahaya malah dibolehkan daripada berjalan di dibelakang wanita. Padahal dengan jalan dibelakang wanita kita bisa melihat dan mengaggumi kecantikannya saat berjalankan." jelasnya sembari memandangi banyak orang yang berjalan dihadapannya.
"Justru karena itu menjadi tidak diperbolehkan Jim." Jimin mengangguk-angguk mengerti.
"Kata pamanmu seorang wanita solehah tidak akan membiarkan lelaki berjalan di belakangnya kerana dia faham seribu satu omongan buruk boleh timbul daripada keadaan tersebut dan karena kamu wanita solehah aku akan berjalan didepanmu dan juga menjaga jarak denganmu, agar tidak ada omongan buruk tentangmu."tanpa sadar wajahku memerah karena perkataaan Jimin untung saja dia tidak melihat wajahku.
