23

721 66 22
                                    

Happy reading
,
,
,

6 bulan kemudian..

Musim gugur telah menyapa tidak terasa sudah 9 bulan aku berada di negeri ini. Negeri yang membuat rasa sakitku tentang masalalu yang buruk itu perlahan terobati. Seperti halnya bunga sakura yang menjatuh dirinya ke bumi,seperti itu juga aku melepaskan semua masalahku dan membisikkannya di setiap sujudku agar Tuhan mendengarnya. Agar Tuhan memberi lebih banyak senyum  yang indah nantinya.

"Assalamualaikum Hafshah."

"Waalaikumusalam bunda."

"Ada yang ingin bunda bicarakan denganmu." ucap bunda sepertinya sangat penting sekali.

"Iya bunda ada apa..?"

"Bunda ingin kamu pulang nak. Ayah sedang sakit dan beliau ingin kamu pulang untuk mengurusi restoran saja." ucap bunda yang membuatku tak kuasa menahan tangis.

"Iya bunda Hafsah akan mengurusi keperluan disini dan pulang. "

"Iya nak bunda tunggu kepulanganmu sayang. Assalamualaikum."

"Walaikumusalam bund."

Namun sepertinya aku harus kembali ke negri tercinta Indonesia. Perjalanan usai di negri gingseng ini,setelah satu panggilan telepon dari bunda yang menginginkanku untuk  kembali.

Panggilan pun berakhir.  Halwa segera memberitahukan berita itu kepada paman ,Rara,Ahkam dan Alya. Setelah bermusyawarah Halwa memutuskan untuk pulang ke Indonesia satu minggu lagi setelah keluar dari pekerjaannya.

"Berarti kita juga pulang dong bang...?" tanya Alya pada Ahkam.

"Tergantung kamu maunya gimana..?"Ahkam melempar balik pertanyaan Alya.

"Sejujurnya ya masih pengen disini dulu heheh." tawa Alya.

"Yaudah kita disini aja dulu, satu bulan saja cukup kan...?"

"Baiklah bang. Sudah lebih dari cukup."

.....
Setelah pekerjaan Halwa sore ini selesai,berarti selesai juga pekerjaan Halwa untuk yang terakhir kalinya. Seo Kang Joon dan rekan-rekan kerja Halwa menyemangati Halwa,ada juga yang menangis karena Halwa meninggalkan mereka. Kenangan-kenangan yang tercipta di tempat itu hanya akan menjadi kenangan yang akan sangat berkesan bagi Halwa.  Memang waktu selalu punya cara tersendiri untuk memberi kado pada hidup seseorang. Yaitu dengan kenangan yang berkesan. Entah tawa,duka ataupun banyak hal yang membuat seseorang bimbang. Semua ada pada waktu yang sudah kita lalui.

"Halwa-ya." tangis Hyerin sembari memegangi tangan Halwa yang membereskan barang-barangnya. Halwa hanya tersenyum menatap sahabatnya itu sembari sesekali mengusap airmata Hyerin.

"Aku beruntung bertemu denganmu Hye-ah. " ucap Halwa sembari tersenyum

"aku masih disini 6 hari lagi kok. Kita bisa pergi bersama." lanjut Halwa.

"Hem baiklah." ucap Hyerin sedikit mengangkat sudut bibirnya,walaupun dia masih saja tidak ingin temannya itu pergi.

****
"Eomma, Jimin punya kabar baik." Jimin berteriak girang kearah eommanya.

"Ada apa sayang..? Apa yang membuatmu senang..?"

"Anisa eomma,dia akan ke Seoul." ucap Jimin dengan riangnya.

"Astaga eomma pikir apa Jim. Lalu bagaimana dengan Halwa..?" tiba-tiba senyum dari wajah Jimin menghilang.

"Jangan menyakiti hati wanita Jimin-ah." ucap eomma Jimin. Jimin hanya mengangguk.

Syahadat Cinta Untuk Halwa(Faith,Love,and Destiny)✔️Where stories live. Discover now