11

1K 75 103
                                    

Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu pakai dan kamu lepas semaumu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu pakai dan kamu lepas semaumu. Mereka terhormat dan memiliki haknya. - Umar bin Khattab
🍁
🍁

Siang saja berganti jadi malam, bahkan kepompong bisa berubah menjadi seekor kupu-kupu,apalagi perasaan seorang manusia.

Kita hanya harus berlapang dada.

Bukankah Allah maha membolak balikkan hati manusia. Jika Allah berkehendak kita tidak bisa menolaknya. Hanya doa lah yang bisa membantunya, agar Allah menetapkan perasaannya pada satu pilihan yang tepat.

'Perlahan namun pasti dia menjadi berubah,dia bukanlah Park Jimin yang aku kenal. Tatapannya selalu tajam dan mudah sekali untuk marah.Aku menjadi tidak yakin pernah mengenal dirinya. Dia menjadi bersikap dingin padaku dan mungkin memang hanya padaku sikap itu ia tunjukkan.'  batin Halwa saat melihat Jimin yang kini dikerumuni beberapa fansnya yang meminta foto.

Saat berama fans-fansnya dia berubah 180° menjadi Park Jimin yang tampan dan imut secara beramaan. Sungguh dia memang bermuka dua. Semua keramahannya hanya topeng belaka. Jika berada dihadapan Halwa,wajah dingin selalu ia tampakkan.

Kini Halwa bergegas keluar dari stasiun tv itu karena akan menjemput sahabat sekaligus adik kesayangannya. Alya.  Dia pun melewati Jimin yang tengah dikelilingi beberapa gadis muda itu dengan santainya. Karena dalam hatinya ia hanya ingin segera bertemu dengan Alya.

Sesampainya di bandara ia segera mengenali Alya. Karena gadis itu memiliki penampilan yang berbeda dan sangat mencolok disana karena hijabnya. Halwa melambaikan tangan kearah Alya yang didampingi oleh Ahkam kakak kandung Alya.

"Kak Halwa." sapa Alya pada Halwa.

"Assalamualaikum dek." salam Halwa yang disambut pelukan oleh Alya."Wa'alaikumsalam kak. Aku sungguh sangat merindukanmu."Halwa tersenyum mendengan penuturan Alya." Iya dek aku juga kangen banget dengan tingkah jailmu." jawabnya seraya melepaskan pelukan dan menyapa Ahkam.

"Bang Ahkam,terimakasih telah membolehkan Alya mengunjungiku."

"Ah iya,Wa. Aku justru yang harusnya berterimakasih karena kamu mau menjemput kami."jawab Ahkam. Sebenarnya bang Ahkam itu adalah teman masa kecil Halwa. Dia lebih dulu mengenal Ahkam dari pada Alya.

"Ah tentu saja bang. Lagian aku juga sangat merindukan adik kesayanganku ini." jawab Halwa sembari mencubit pipi Alya gemas.

"Yaa kak sakit tau." sambil memegangi pipinya yang dicubit oleh Halwa.

"Baiklah ayo kita kerumah paman saja. Kalian harus segera istirahat."

Merekapun pergi menuju kediaman paman Halwa.

***

Alya Qonita Fatma, adik dari Muhammad Ahkam Aditama Putra. Dia gadis yang baik,cerewet,aneh dan pemberani. Gadis shaliha ini sangat menyayangi Halwa seperti kakaknya sendiri, padahal mereka itu teman sebaya walau lahir di Tahun yang sama,Halwa lahir satu bulan sebelum Alya. Mungkin karena itu dia memanggilnya kakak.

Syahadat Cinta Untuk Halwa(Faith,Love,and Destiny)✔️Where stories live. Discover now