14

957 67 27
                                    

Jangan terlalu bergantung pada siapapun di dunia ini. Karena bayanganmu saja akan meninggalkanmu di saat gelap.
Ibnu Taymiyyah

❤❤❤

Matahari menyapa ramah pagi hari ini. Menebar senyum,menyemangati para pencari tujuan diri, tapi tidak dengan seorang Ahkam.Lelaki itu selalu bingung dengan seseorang yang menganggu pikirannya akhir-akhir ini.

"Ah..benarkah itu dirinya..?" bingung Ahkam.

"Bang..kenapa mondar-mandir disini sih..?"tanya Alya pada abangnya.

"Ah.. gak papa deg lagi mengingat sesuatu aja sih." ucapnya sambil cengengesan.

"Bang cukup aku aja yang aneh kamu jangan. Nanti aku dimarahi mbak Halwa kalau kamu juga jadi aneh." Alya pun mengejek Ahkam karena tingkahnya yang tidak seperti biasanya.

"Ah amit-amit aku ketularan tingkah anehmu Al, lagian aku manusia normal,mana mau aku jadi gesrek kayak kamu." jawab Ahkam tak mau kalah.

"Abang jahat deh." Alya pun memukul-mukul lengan Ahkam. Ahkam pun meminta ampun pada Alya.

"Eh Al,Halwa kemana..?" tanya Ahkam mengalihkan perhatian Alya.

"Ih mau menghindar ya. Pake nanyain mbak Halwa segala." Alya memutar bola matanya malas.

"Enggak kok deg. Beneran akutuh." jelas Ahkam.

"Mbak Halwa ada di balkon bang lagi nulis cerita. Mau Alya panggilin..?"tawar Alya.

"Enggak usah deg abang kesana sendiri aja."jawab Ahkam

"Gak mau Alya temenin bang..?" Ahkam menggelengkan kepala"Gak usah deg."

"Wah mau berdua-duaan ya. Inget bang gak boleh zina." ejek Alya tapi tak digubris oleh Ahkam. Pria itupun langsung naik menuju balkon.

"Ah.. Aku buntutin aja deh si abang, siapa tahu dia mau ngajak mbak Halwa nikah."batin Alya senang.

Disana seorang gadis dengan gamis merah marun, tengah duduk sambil menulis cerita pada laptop kesayangannya.

"Assalamualaikum Wa." salam Ahkam pada Halwa.

"Wa'alaikumsalam bang."Jawab Halwa sembari tersenyum kearah Ahkam.

"Maaf aku menganggumu Wa,tapi ini penting. Aku selalu gelisah akhir-akhir ini." ucap Ahkam sedih. Ahkam pun berdiri didepan tempat duduk Halwa sambil melihat pemandangan dari atas balkon.

"Wah si abang kebanyakan basa-basi nihh." ucap Alya yang mengintip dari belakang pintu.

"Gelisah kenapa bang..?" tanya Halwa sambil memandang kearah punggung Ahkam, berusaha menangkap apa yang lelaki itu gelisahkan.

"Hem..itu tentang perasaanku Wa." ucap Ahkam ragu.

"Wah si abang kenapa gak langsung to the poin sih." omel Alya lirih dengan mengamati Ahkam dan Halwa dibalik pintu.

"Perasaan..? Maksudnya..?" bingung Halwa

"Kamu tau gadis yang jadi kakak angkatnya Yoora yang tempo hari kita tolong..?" Halwa mengangguk paham atas perkataan Ahkam.

"Kenapa dia sepeti Zoya,Wa..? Dan hatiku mengatakan kalau dia itu Zoya." ucap Ahkam.Tanpa mereka ketahui Alya menangis dibalik pintu mendengar nama itu disebut.

"Sebenarnya aku juga merasa begitu bang. Tapi kenapa Zoya ada disini..?" jawab Halwa.

"Terakhir kali aku mendengar kabar kalau dia berada di luar negri Wa. Apakah mungkin dia disini..?" Ahkam menundukkan wajahnya sedih.

Syahadat Cinta Untuk Halwa(Faith,Love,and Destiny)✔️Where stories live. Discover now