VI

27.7K 3.5K 353
                                    



Jaehyun pulang kerumah dan mendapati Taeyong yang tengah menidurkan Mark dalam pelukannya. Jung Minhyung, bocah berusia lima tahun itu sama sekali tak mau dekat dekat dengannya dan memilih selalu menempel pada Taeyong. Ini adalah hari pertama Mark berada dirumah mereka, setelah kemarin tinggal di kediaman Jung. Ibunya, Jung Jaejoong menangis sesegukan ketika Mark dibawa pergi olehnya, hah padahal Jaejoong sendiri yang meminta agar anak itu mereka adopsi. Jaehyun menghela nafas, bahkan dihari pertama keberadaan Mark, Taeyong seolah lupa akan dirinya. Hari ini ia tidak mendapatkan makan siang, bahkan Taeyong lebih memilih membolos dirumah daripada bekerja semata mata hanya untuk bersama bocah ini.

"Jaehyun! hai!" Taeyong menyapanya ceria, terlihat sekali hari ini isterinya itu sangat bahagia.

"Hai" Setelahnya Jaehyun berjalan ke kamar mereka, membiarkan Taeyong mengikuti langkahnya dari belakang.


Jaehyun memperhatikan semua, memperhatikan betapa Taeyong sangat berhati hati ketika melepas pelukannya dari Mark yang tengah tertidur. Isterinya itu bahkan mengelus lembut dahi bocah itu dengan sayang dan berbisik kecil ditelinganya. Ah, mungkin ayah dan ibunya benar soal Taeyong yang bisa mengurus Mark dengan baik.

"Aku merindukanmu"

Jaehyun tidak bisa menyembunyikan senyumannya ketika Taeyong tiba tiba memeluknya dari belakang. Laki laki dua puluh lima itu memutar tubuhnya, menatap kearah Taeyong yang kini tersenyum lebar kearahnya.

"Kau melupakan makan siangku hari ini. Tae"

alih alih merasa bersalah, Taeyong malah terkekeh kecil kearah suaminya.

"Aku baru sadar sudah melupakan makan siangmu ketika jam menunjukkan pukul setengah dua, kau taulah... Mark mengalihkan seluruh duniaku kkkk"

Dahi Jaehyun mengernyit, mencebik kecil dan melirik kearah Mark yang tertidur dengan damai.

"Hm... sepertinya seseorang akan mati kelaparan karena isterinya akan selalu melupakan makan siangnya"

Taeyong tertawa mendengar ini, kedua telapak tangannya menangkup wajah Jaehyun.

"Aku janji, hanya hari ini Jaehyunnie. Besok besok aku tidak akan melupakanmu lagi"

Jaehyun menatap kearah mata bulat isterinya yang mempesona, jujur saja, Jaehyun selalu suka ketika mata indah itu menatapnya seolah berbinar binar.

"Jaminannya?"

"Hm.. kalau aku lupa, maka hari itu kita akan tidur seranjang!"

"Deal!!" Jawab Jaehyun cepat, setelahnya tersenyum lebar kearah Taeyong.


Benar, baik Jaehyun ataupun Taeyong masih belum mau untuk tidur diranjang yang sama. Meskipun mereka sering cuddling sembari berpelukan mesra pada bed sofa namun untuk tidur satu ranjang mereka belum pernah melakukannya. Sebenarnya Jaehyun sudah sering mengajak Taeyong, namun isterinya itu selalu menolak dengan alasan dirinya terganggu dengan suara dengkuran Jaehyun yang keras.

Jaehyun terjaga karena suara ponselnya yang berdering keras, sebuah panggilan penting dari Ten yang mengatakan besok ia harus berangkat ke Jepang karena ada masalah dengan proyek mereka disana. Menghela nafas pelan,ia  melirik kearah jam yang menunjukkan pukul setengah tiga pagi.

"Ughh... hiks hiks"

Dahi Jaehyun mengernyit, menyalakan lampu dan melihat Mark yang bergerak gelisah juga menangis dalam tidurnya sementara Taeyong tidak berada disampingnya.

[END] Our Marriage Life (1st Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang