X

26.2K 3.2K 225
                                    

Jaejoong yang baru saja kembali dari Swiss  merengek pada anak juga menantunya agar diizinkan membawa Mark bersamanya untuk dua hari ini. Awalnya satu minggu, namun melihat bagaimana Taeyong yang langsung tersenyum hambar dan teguran ringan dari suaminya membuat Jaejoong sadar jika ia tidak boleh memisahkan Mark juga ibunya lama lama.

"Siapa tau kalian ingin membuat adik untuk Minhyungie! Kkkk"
Jaehyun dan Taeyong terbatuk keras ketika Yunho menggoda keduanya.

"Markeu pasti senang jika punya adik!"
Jaejoong menambahkan, satu tangannya sibuk mengelus lembut helaian rambut cucunya dengan sayang.

"Eomma..."
Jaehyun memanggil ibunya dengan suara rendah, tidak ingin ibunya melanjutkan leluconnya lagi.

"Iya iya, ish! Sudahlah yeobo, kita pergi saja. Si anak durhaka ini membuatku kesal saja" Jaejoong merengut, membuat Jaehyun menatap ibunya dengan helaan nafas keras. Ah! Jaejoong itu terkadang bertingkah seolah ia lupa jika usianya sudah menginjak empat puluh delapan tahun


{}


Mengingat besok adalah akhir pekan, maka Taeyong ataupun Jaehyun tidak perlu repot repot ke kantor. Keduanya berbaring diranjang masing masing sambil menonton seru lewat TV besar dikamar mereka. Tapi sayangnya film yang diputar kali ini ber-genre yang sangat tidak disuka Taeyong.

Horror

Taeyong tidak pernah suka film horror dan apapun yang berkaitan dengan hantu! Dia penakut dalam level teratas! Dan suami jeleknya itu pun tau ini!

"Heh! Ganti filmnya! Aku tidak suka!"
Taeyong berseru kesal, namun Jaehyun hanya mengangkat bahunya tidak perduli.

"Jaehyunnnnnnnn"

"Hantu itu tidak ada Taeyongie..."
Taeyong mendengus, memilih untuk tetap menonton dengan hampir seluruh tubuhnya berada diselimut.

Filmnya telah berakhir sejak satu jam yang lalu, namun Jaehyun memperhatikan tubuh gelisah Taeyong yan terus bergerak kesana kemari. Ia bahkan bisa mendengar helaan nafas kasar Taeyong dari sini. Terkekeh pelan, Jaehyun memilih untuk diam dan terus memperhatikan isterinya itu.

Pukul setengah dua pagi.

Taeyong menyerah, matanya mengantuk namun tidak bisa terlelap karena takut. Diliriknya Jaehyun yang masih membaca entah apa di ranjang sebelahnya. Dengan gerakan cepat ia meloncat kearah ranjang Jaehyun.

"Aku tau kau akan seperti ini kkkkk"
Taeyong berdesis kesal, menatap Jaehyun yang mentertawainya.

"ini salahmu! Dan kau harus bertanggung jawab! Aku tidur disini!"
Jaehyun hanya diam, dalam hati tertawa senang penuh kemenangan.

Astaga! Ini kali pertama mereka tidur seranjang

Berdua

Catat! Hanya berdua!

Kkkkk, tanpa sadar pemuda Jung itu terkekeh membuatnya dihadiahi cubitan menyakitkan dari Taeyong

"Awas kalau kau berani menyentuhku!"

"Siapa juga yang mau menyentuhmu! Ugh, seperti perawan saja!"
Taeyong berdecak setelahnya mencubit semut perut Jaehyun yang membuat suaminya itu mengerang meminta ampun.

"Astaga! Ini sakit sekali!"

"Rasakan itu!"
Jaehyun menatap isterinya tak percaya, dia serius! Mungkin cubitan Taeyong menyisakan memar diperutnya.

"Kalau begitu, rasakan ini!!!"

Jaehyun menyerang Taeyong dengan menggelitikinya tanpa ampun. Saat ini keduanya tak lebih terlihat seperti dua anak kecil yang berguling kesana kemari diatas ranjang sembari tertawa riang. Padahal jam sudah menunjukkan pukul dua pagi.

[END] Our Marriage Life (1st Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang