[END] Our Marriage Life (1st Book)

XXV

Jero

Itu nama plush doll berbentuk kelinci bewarna abu abu yang dimiliki Jung Jeno sebagai hadiah pertamanya dari sang kakak. Jeno sendiri tidak tau sejak kapan Jero telah bersamanya, yang pasti di usianya yang lima tahun ini, Jeno tak pernah absen melihat plush doll itu disisinya.

Jero

Yang kemudian dipanggil Jelo

Boneka yang menurut Jaehyun sangat menyebalkan namun sesekali juga sangat menguntungkan.
Jaehyun ingat betul, jero diberikan Mark pada Jeno di hari kesepuluh si bungsu melihat dunia. Boneka lucu yang dibeli Jung Minhyung lewat tabungan hasil menyisihkan uang jajan miliknya.

Jaehyun juga ingat, bagaimana berbinarnya mata Jung Minhyung ketika menyadari sang adik menyukai hadiahnya, terbukti hingga sampai saat ini, Jero tak pernah jauh dari radar Jung Jeno.

"Markieeee.... Jelo hilang!"

Adalah disuatu pagi, Jeno menghampiri kakaknya dengan raut frustasi. Selain kecupan dari Taeyong, bagi Jeno memeluk Jero adalah hal penting lain untuk menyambut paginya. Dan sepagian ini, tidak menemukan Jero jelas membuatnya uring uringan.

"Cari dulu jeno-ya, siapa tau Jero terjatuh"

Mark berucap lembut, menghapus air mata adiknya yang mulai berjatuhan.

"oh! Jeno-ya? Kenapa wajah pagimu jelek begitu kkkk"

Jaehyun tertawa kecil, duduk dikursinya sembari menunggu sarapan yang sedang disiapkan Taeyong.

"Jelo-ku hilang, dad!"

Jeno mengadu, tidak perduli pada ejekan yang tadi baru diberikan sang ayah padanya.

"coba tanya mom, mungkin jero dibuang hahahaha"

"DAD!"

Jeno berteriak, merengut dan refleks memukuli Jaehyun dengan kepalan tangannya yang lucu.

"Jeno, tidak boleh begitu pada daddy, nak"

"mooommmm"

Jeno lantas berlari kearah Taeyong, memeluk kaki ibunya manja dan siap mengadu. Mark melirik ayahnya sekilas, daddy nya itu tampak mendengus.

"Tae... Aku belum dapat morning kiss!"

Jaehyun protes, memotong niatan Jeno yang ingin mengadu tentang jero yang hilang.

"jae, please. Tahan hormonmu sebentar, bisa kan? – Taeyong menatap suaminya dengan tatapan mematikan, Setelah Jaehyun bergidik ngeri, laki laki cantik itu meraih tubuh si bungsu dan meletakkannya pada kursi.

"Nah, jagoan, ceritakan pada mom, apa yang terjadi, hm?"

"jelooo hilang mom! Aku tidak bisa menemukannya"

Jeno merengek, yang kemudian direspon Taeyong dengan helaan napas.

"jero sedang dicuci sayang, dia harus dimandikan, biar tetap wangi dan bersih"