XIX

24.6K 2.7K 553
                                    

CHAPTER XVIII sudah up tapi PRIVATE yaaa...


"Haechan!"

Si pemilik nama lengkap Jung Minhyung itu berlari kecil kearah sahabatnya, tersenyum lebar lantas menggenggam tangan Haechan untuk kekelas bersama.

"Markeu senang sekali, ada apa?"

"Aku akan punya adik!!!!"

Mark berseru senang, sama halnya dengan Haechan yang membolakan matanya lucu. keduanya berpelukan dan bergoyang riang karena bahagia. Seongsanim yang melihat ini hanya tersenyum, sudah terlalu biasa melihat keakraban dua siswanya yang menggemaskan.

"Chukkae Markeu!!! Ughh, enaknya yang sebentar lagi punya teman bermain"

Haechan memanyunkan bibirnya, sedikit sedih karena diantara dirinya dan sahabatnya yang lain hanya dialah yang belum mempunyai adik.

"Tenang saja! Nanti Haechannie boleh kok main bersama adikku!"

Mendengar ini, Haechan mengembangkan senyum, menatap Mark dengan matanya yang berbinar.

"Jeongmal? Jinjja??? Jinjja?"

"Ungg... adikku boleh jadi adiknya Haechannie juga! Jadi kita bisa main bersama"

Mark mengulas senyum dia hanya terlalu bahagia untuk saat ini.


Makan siang Mark selalu jadi incaran Lucas, Jungwoo dan Haechan. Heol! Makanan milik Jung Minhyung selalu yang terbaik dengan porsi besar dan jangan lupakan semangka lezat yang dibawanya dikotak terpisah. Jung kecil yang baik hati itupun tidak sungkan untuk membagi bagikan makanannya, sebab ibunya sendiri sudah berpesan jika berbagi itu hal baik.

"Lucas! Jungwoo! tau tidak! Markeu akan jadi hyung!"

"Ohh? Benarkah? Selamat ya brother!"

Ucap Lucas dengan gaya cool sembari mencomot semangka yang dibawa oleh Mark.

"Ugh, selamat yaaaa Minhyung akan menjadi calon Hyungie kkkkk"

Jungwoo, si imut cantik itu berucap dengan nada lembut dan manis. Ah! Lucas yang ikut mendengarkan jadi gemas! Sementara itu Mark mengangguk dengan senyum diantara kegiatannya mengunyah chicken katsu yang jadi menu utama bekalnya hari ini.

"Minhyung mau punya adik? Serius?"

Itu Jihoon, si pipi gembul kelas B.

"Iya... kemarin mom bilang ada adik bayi diperutnya kkkk"

Mark mengucapkan ini tanpa senyum yang hilang diwajahnya yang tampan. Namun Jihoon memberikannya tatapan jahil.

"Punya adik itu tidak enak! Bayangkan! Kasih sayang ibu dan ayahmu akan terbagi. Kau akan jadi nomor dua Mark!"

"Hei! Jihoon itu tidak benar!" Lucas menyela, tidak terima dengan pernyataan Jihoon barusan.

"Kalau tidak percaya buktikan saja. Asal kau tau, lebih baik sendirian dari pada punya adik bayi. Percaya padaku, adikmu itu akan mengambil semua yang kau miliki saat ini. perhatian orangtua, mainan, juga semuanya!"

"..."

"Kau juga akan dilupakan!"

"Jihoon... jangan begitu"

Jungwoo berucap dengan nada lembut, mencoba menghentikan Jihoon yang semkain menjadi jadi. Haechan lantas menatap kearah Mark yang terdiam tidak bergeming. Sahabat Jung nya itu terlihat murung dan berakhir dengan pergi begitu saja.

"Jihoon jahat! Aku akan katakan ini pada Seongsanim!"


{}


Taeyong tau ada yang aneh dari gelagat putranya yang mendadak murung sejak pulang sekolah. Anak manis itu terlihat tidak bersemangat dan melewatkan serial kartun favoritenya. Cookies kesukaannya juga tidak habis dan ini membuat Taeyong heran bukan main.

[END] Our Marriage Life (1st Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang