Special Chapter : JohnTen and Baby

20.1K 2.3K 164
                                    

Johnny sedang membaca diruang kerjanya ketika isteri manisnya datang dan membawakan secangkir kopi. Ah! Jangan lupakan senyuman diwajah nyonya Seo itu, Johnny mau tak mau ikut tersenyum, meminta Ten untuk duduk dipangkuannya.

"I miss you"

Johnny mengecup pipi isterinya, satu minggu tanpa melihat Ten dan tidak mendengar celotehannya itu jelas membuat Johnny rindu. Ten mengalungkan tangannya pada leher Johnny, menyamankan kepalanya pada pundak sang suami.

"I miss you too"

Ucapnya pelan, menggesek gesekkan hidungnya pada bahu Johnny dengan manja.

"Kau mengantuk? Mau tidur?"

Tanya Johnny yang dijawab Ten dengan gelengan pelan.

"Tadi aku bertemu Jeno dikantor"

"hm"

"Anak yang manis, aku senang sekali bermain dengannya"

"...."

"Membuatku ingin memiliki anak juga, bagaimana kalau...."

"Besok free tidak?"

Johnny memotong ucapan Ten, sudah terlalu hapal kemana pembicaraan ini menuju kearah mana.

"huh?"

Ten mengangkat kepalanya untuk bertemu pandang dengan Johnny yang tersenyum padanya.

"Kita ke Lotte world, bagaimana?"

Lagi, Seo Johnny mengelak dari pembicaraan rencana memiliki anak.

{}

Tak tahan dengan betapa menggemaskannya Jung Jeno, Ten sebisa mungkin selalu membujuk Johnny untuk mengizinkannya ikut male pregnancy program seperti Taeyong. Hanya saja hingga saat ini suaminya itu selalu mengelak dan mengubah topik pembicaraan jika ia sudah membahas hal ini. Ten kesal sekaligus kecewa, beranggapan tidakkah Johnny ingin memiliki anaknya sendiri? Atau tidakkah suaminya itu iri pada keluarga kecil Taeyong?. Namun dia tidak mau bertanya begitu, hatinya belum siap dengan jawaban Johnny nantinya.

"Ten?"

Adalah suatu sore saat Ten berada dipuncak kegelisahannya saat Johnny pulang dan memberinya pelukan juga kecupan di dahi sebagaimana yang biasa ia lakukan.

Johnny jelas menyadari jika sesuatu tengah menganggu pikiran isterinya. Dan itu tak lain dan tak bukan dari masalah memiliki anak yang akhir akhir ini selalu dibahas olehnya.

Johnny menghela napas, menggenggam tangan Ten dan membawa isterinya untuk duduk di sofa.

"Johnny... aku juga ingin hamil, ingin punya anakku sendiri, ingin dipanggil mom"

Ten berucap pelan dengan suara bergetar dan nyaris menangis. Johnny memeluk pemuda yang lebih muda itu, dan menepuk punggung Ten dengan sayang.

"Tidak semudah itu sayang, aku..."

"kau belum siap? Begitu?!"

Ten menarik tubuhnya menjauhi Johnny, menatap kecewa suaminya yang terdiam ditempat.

"Apa kau masih mencintai Taeyong?"

Ten bahkan merasakan sakit dihatinya saat berucap seperti itu. Johnny menghela napas, ingin menyentuh tangan isterinya namun Ten cepat cepat menarik tangannya menjauh.

"Dont touch me!"

"Babe..."

"don't babe me, Seo Youngho! Kau! Kau masih mencintai Taeyong kan? Kau bedebah sialan! Laki laki jahat!!"

[END] Our Marriage Life (1st Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang