Special Chapter : Daddy, Jeno, Minhyung

14.5K 1.5K 145
                                    

Jeno : 1 Tahun

Taeyong mendadak harus kembali kerumah sakit karena ada hal mendadak yang terjadi disana. Dengan sangat terpaksa meninggalkan suami juga dua anaknya kemungkinan hingga besok pagi. Mengenakan coat panjangnya, supir dari rumah sakit sudah menunggu sementara Taeyong menatap suaminya agar baik baik dalam menjaga dua jagoan kesayangannya.

"Ingat, pastikan Minhyung tidur pukul sembilan dan jangan lupa untuk memeriksa suhu susu sebelum diberikan pada Jeno" Perintah Taeyong yang dibalas Jaehyun dengan anggukan anggukan kecil. Nyatanya, dia sedikit sebal karena sedari tadi yang dikhawatirkan isterinya hanyalah anak anak mereka, Taeyong bahkan tidak membahas tentangnya sedikitpun.

"Jaga anak kita baik baik. Oke?" Jaehyun mengangguk lagi, kali ini membiarkan Taeyong memeluk tubuhnya serta mengecup pipi kirinya sekilas.

"Aku percaya padamu husband. Dan jangan sampai kelelahan bersama anak anak ya, sampai bertemu besok pagi" Senyum tercipta diwajah Jaehyun, lantas meraih lengan Taeyong untuk mendekat dan mengecup dahi sang isteri dengan sayang.

"take care, Taeyongie"

.

.

.

.

Jaehyun menyiapkan susu formula untuk Jeno sementara bayi satu tahun itu mengoceh tidak jelas bersama kakaknya didepan tv. Ketika ketiganya bersama, maka kalian akan disuguhkan pemandangan keturunan Jung dengan piyama biru dongker sutra dengan bentuk sama. Ulah Taeyong yang ingin mereka selalu seragam dalam banyak hal termasuk piyama tidur. Jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan kurang sepuluh menit, mengharuskan Jaehyun mematikan TV. Mark yang memang sudah paham sama sekali tidak masalah, namun si kecil Jeno terus mengoceh tidak terima seolah meminta ayahnya untuk kembali menghidupkan alat elektronik itu.

"Bocah, ini waktunya tidur. Jangan rewel, atau aku tidak ada susu untukmu" Jaehyun terkekeh, menatap Jeno yang membalasnya dengan bibir mengerucut tidak terima. Meraih tubuh mungil Jeno kedalam dekapannya sementara tangannya yang lain menggenggam tangan Minhyung, Jaehyun membawa dua jagoannya itu kekamar untuk segera tidur seperti mandat yang diperintahkan Taeyong tadi padanya.

Minhyung adalah anak yang baik, jadi dengan Jaehyun yang ikut berbaring disampingnya saja serta diberikan elusan elusan ringan dipunggung, si sulung itu sudah terlelap dengan damai. Mengecup dahi Minhyung dengan sayang, Jaehyun beralih pada Jeno yang tenang menghabiskan susu formulanya yang tinggal setengah. Kondisi anak bungsu itu terlihat sangat bugar, tidak terlihat tanda tanda mengantuk ataupun ingin tidur. Hah, ya.... jangankan dengan Jaehyun, Taeyong saja terkadang kewalahan menidurkan Jeno yang serba harus drama ini. Menghela napas, Jaehyun memeluk tubuh Jeno mengajak anak manis itu untuk berbaring dibawah lengannya.

"Ini sudah larut sekali untuk bayi sepertimu, Jeno-ya" Jaehyun mecubit kecil pucuk hidung si bungsu, menyebabkan Jeno melepas botol susunya dan menatap Jaehyun marah. Mata sipitnya yang hanya segaris itu melotot dan alih alih menyeramkan malah terlihat lucu. Jaehyun semakin gemas dan malah menghadiahi anak itu dengan ciuman ciuman diwajah.

"Ackhh"

"hehehe"

Jaehyun mengerang, Jeno baru saja memukulnya dengan botol susu dan terkekeh penuh kemenangan. Bocah satu tahun itu memang senang sekali melihat ayahnya menderita.

"huuu, kalau tidak ingat anak sendiri pasti sudah kubalas kau" Jaehyun berdecak, mencubit pipi Jeno hingga anak manis itu memasang wajah ingin menangis.

"Astaga, maaf maaf. Aku lupa kalau kau bisa kesakitan juga hehehe" Jaehyun mentertawai dirinya sendiri, menggendong Jeno untuk keluar kamar karena jika bocah ini belum juga tidur bisa bisa malah mengganggu mimpi indah kakaknya.

[END] Our Marriage Life (1st Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang