Special Chapter : Do You Believe In Love?

25.6K 2.9K 184
                                    

Cinta

Ada rahasia yang sejak dulu selalu berupaya Jaehyun sembunyikan mengenai cinta. Di usianya yang ke enam belas dia pernah sangat sangat memiliki desir hebat pada seseorang yang menarik perhatiannya dengan sangat banyak. Tapi Jaehyun tidak mau percaya jika itu pantas disebut cinta atau tidak, sebab jujur saja ia masih belum bisa menerima jika dirinya yang nyaris sempurna itu jatuh cinta pada sesama jenis. Katakanlah dulu Jaehyun ini homophobic namun besar dan tumbuh dengan orangtua yang sama sama lelaki. Jaejoong bukan ibunya secara biologis, Jaehyun anak yang lahir lewat surrogate mother. Tapi Jaejoong jelas memberinya kasih sayang seolah dia memang dilahirkan oleh lelaki itu.

Yunho pernah teramat marah padanya ketika ia tanpa sadar menyakiti perasaan Jaejoong dengan mengatakan aku malu memiliki seorang ibu laki laki. Jaehyun ingat betul malam itu ia mendapat tamparan sangat menyakitkan dipipi kiri dan kanannya. Kekerasan pertama yang ia dapat dari sang ayah, bibirnya bahkan berdarah tapi Yunho sama sekali tidak perduli. Jaehyun semakin marah dan memilih tak mau bicara pada orangtuanya, terlebih pada Jaejoong yang bahkan memohon dan menangis agar dia mau berbaikan dengan sang ayah.

"Kalau kau mau aku berbaikan dengan ayah, maka pergi dan tinggalkan kami!"

Jaejoong terdiam, Jaehyun pun berfikiran jika dia sudah sangat keterlaluan. Tapi sepersekian detik setelahnya, Jaejoong mengangguk dan dengan cepat mengemas barang barangnya. Pergi meninggalkan rumah setelah memberikannya tatapan terluka yang jujur saja juga menyakiti perasaan Jaehyun.

"Nanti, setelah Jaehyunnie dewasa, Jaehyunnie akan mengerti betapa aku mencintai Yunho dengan sangat"

Itu adalah kalimat Jaejoong sebelum akhirnya ia menutup pintu dan pergi.

Yunho sangat marah, benar benar marah namun memilih untuk mengurung dirinya sendiri diruang kerja. tak mau makan apalagi bicara pada anaknya.

"Kau hanya tidak mengerti betapa sulitnya aku untuk bisa bersama dengan ibumu"

Adalah ucapan Yunho ketika ia diam diam masuk ke kamar Jaehyun, mengira jika putra tunggalnya telah tidur namun nyatanya masih sadar sepenuhnya. Setelah Yunho keluar dari kamar, Jaehyun sadar jika ayahnya sangat terluka dan bersedih tanpa kehadiran Jaejoong disisinya. Ayahnya seperti seseorang yang kehilangan separuh jiwanya dan menjadi sangat tidak terurus. Sejenak rasa bersalah menyelubungi hatinya, haruskah ia sekejam ini hanya karena keegoisannya sendiri? Toh jika memiliki orangtua yang keduanya lelaki bukankah selama ini ia selalu dilimpahi kasih sayang? atau tepatnya sangat dimanja?

"Nenek"

Jung Hanbyul, Jaehyun memeluk neneknya erat dan sang nenek hanya bisa menghela nafas. Wanita paruh baya itu sudah tau apa yang terjadi, oleh sebabnya ia memilih langsung menuju kediaman putranya sepulangnya dari perjalanan bisnis menemani sang suami.

"Adalah keputusan terberatku membiarkan ayahmu bersama seorang laki laki, Jaehyun-ah"

"lalu? Kenapa nenek akhirnya mengizinkan?" hanbyul memasang senyum, mengelus helaian rambut cucunya dengan sayang.

"Karena aku tak sekalipun ingat ayahmu pernah menatap seseorang dengan cara yang sama saat ia menatap Jaejoong. Kau tau Jae, Yunho mengorbankan banyak hal untuk bisa bersama ibumu, dia bahkan rela dihukum kakekmu untuk tinggal di pedesaan hanya agar ia sadar bahwa apa yang ia lakukan itu salah. Tapi setelahnya tidak ada yang berubah, ia tetap pada pendiriannya untuk mencintai Jaejoong. Seumur hidupku, itulah kali pertama Yunho menentang kakekmu dengan sangat, dan kami berdua sadar, sekeras apapun berusaha memisahkan keduanya, nyatanya mereka telah diikat oleh takdir. Mereka tidak terpisahkan Jae. Dan jikapun terpisah, keduanya akan sangat sangat terluka, percayalah apa yang kau lakukan sekarang sangat melukai keduanya. Tapi mereka sangat mencintaimu, terlebih Jaejoong. Oleh sebab itu, demi kebahagiaanmu dia memilih mengalah meskipun meninggalkan Yunho sangat menyakitinya"

[END] Our Marriage Life (1st Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang