Special Chapter : Pacaran

12.5K 1.6K 143
                                    

Jung Jeno itu menyukai Seo Jaemin. Katanya, ia jatuh hati pada pandangan pertama pada anak tunggal Seo Youngho dan Ten Chittaphon itu sejak usianya lima tahun. Alasannya? Karena Jaemin cantik, karena Jaemin menggemaskan, dan karena Jaemin itu lucu sekali seperti ibunya. Terlebih, Jaemin itu juga baik hati. Memasuki masa masa puber, Jung Jeno menyadari jika Jaeminnya yang cantik itu memiliki banyak penggemar dan orang orang yang selalu mencoba mendekatinya. Jeno kesal, tapi dia tidak tau harus apa. Menyatakan cinta? Halah, Jaemin tidak pernah mau menerima cintanya dengan alasan tidak mau merusak pertemanan mereka. Tapi, Jeno selalu heran, jika dia dekat dekat dengan orang lain Jaemin pasti cemburu. Kan, Jeno jadi bingung mau melakukan apa?

"Jeno, baby wake up!"

Jeno bersyukur sekali pagi ini dia tidak harus dibangunkan ayahnya. Dengan wajah mengantuk, ia tersenyum dan merentangkan tangan untuk memeluk ibunya. Taeyong hanya terkekeh pelan, Jung Jeno enam belas tahun masih bayi kecil kesayangannya yang manja.

"Good morning mommy!" Ucapnya denan setengah mengantuk, menggesek gesekkan hidungnya pada bahu sang ibu hingga Taeyong terkikik gemas.

"Pantas saja Jaemin tidak mau denganmu Jeno-ya! mana ada anak enam belas tahun yang masih seperti itu dengan ibunya kkkkk"

Jeno tidak perlu menoleh untuk tau siapa yang baru saja bicara. Ia mendengus dan melepas pelukannya dari sang ibu yang mengecup dahinya lalu beranjak keluar kamar.

"Huuu, padahal Daddy bahkan lebih manja pada nenek. Seperti lupa umur kalau sudah punya anak!" Jeno menjawab sebal, membuat Jaehyun mencebik dan memilih pergi.



Jung Jeno, enam belas tahun dan sekarang sudah berada di kelas 2 sekolah menengah atasnya. Terkenal karena cerdas, tampan, kapten basket, dan biang onar. Mungkin kalau bukan karena prestasinya, Jeno sudah dikeluarkan dari sekolah karena hampir setiap bulan ia mendapat surat peringatan dan Taeyong atau Jaehyun harus bergantian datang kesekolah. Dan pemandangan dimana Jung Jeno dikerubungi fans nya adalah hal yang sangat biasa, jangan lupakan lokernya yang penuh coklat dan surat cinta.

"terimakasih darling! Aku akan membawa coklat ini pulang dan memakannya saat belajar nanti!" Ucapnya dengan memasang senyum lebar, membuat para perempuan menjerit senang. Padahal nyatanya, semua cokelat itu berakhir pada ibunya atau si Marmut manis Lee Haechan karena Jeno tidak bisa makan makanan manis terlalu banyak. dan belajar? Jung Jeno bahkan hanya belajar ketika menjelang ujian.

"oh! Selamat pagi Jaemin!! Kenapa hari ini cantik sekali??? Jadi makin sayang hehehe"

Ucapan selamat pagi dari Jung Jeno itu membuat Jaemin mendengus kecil. Dia bahkan disoraki oleh teman teman kelasnya karena ulah sahabatnya itu. Hm ya, sebenarnya sudah bukan rahasia lagi jika Jeno itu menyukai Jaemin. Tepatnya dia budak cinta Seo Jaemin, yang sangat disayangkan cintanya tidak pernah diterima. Berjalan ketempat duduknya yang kebetulan disamping Jeno, Jaemin mencubit bahu sahabatnya itu gemas.

"Jangan seperti itu, aku malu"

Ucapnya pelan dengan pipi memerah, membuat Jeno semakin gemas.

"makanya, jadi pacarku ya?"

Jaemin menatap Jeno yang tersenyum hingga kedua matanya hilang. Kemudian ia terkekeh dan mencubit pipi Jeno.

"biar kupikir pikir dulu ya"

"Halo Siyeon! Selamat pagi!!!"

Jeno menyapa Siyeon, teman kelasnya itu tampak tersenyum malu saat disapa oleh pangeran sekolah. Jaemin mendengus, lalu memukul bahu Jeno sebal membuat pemiliknya meringis sakit.

[END] Our Marriage Life (1st Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang