XIV (18+)

30.1K 3K 266
                                    

Taeyong dan Jaehyun terbang menuju Thailand. Keduanya jelas tidak bisa alpa dihari penting pernikahan sahabat mereka. Kali ini, Mark tidak ikut karena bocah manis itu lebih memilih jalan jalan ke Jeju-do bersama nenek dan kakek Jung. Selama di pesawat, Taeyong membiarkan satu tangannya digenggam oleh Jaehyun. suaminya bilang supaya romantis. Membuat Taeyong ingin muntah dan menendang suaminya karena sejak mereka terang terangan tentang perasaan masing masing dia semakin bertingkah cheesy.

Setibanya di suvarnabhumi airport, Taeyong dan Jaehyun menuju penginapan yang sudah disiapkan oleh Ten. Setibanya di penginapan, keduanya memilih langsung berbaring di sofa tanpa berganti pakaian. Terlalu lelah juga malas untuk berjalan kearah ranjang dan berakhir dengan tertidur sembari berpelukan.

"Mari lihat... ada film bagus apa disini"

Pukul delapan malam, keduanya selesai mandi juga makan malam. Lusa pesta pernikahan Ten dan Johnny akan digelar, jadi besok mereka masih bisa bersantai dan bangun siang. Jaehyun menghidupkan TV dengan Taeyong yang sudah siap menunggunya di sofa untuk menonton bersama.

Ini film bagus! -Ten

Dahi Jaehyun mengernyit membaca sticky notes pada salah satu CD yang tersedia disana. Sebenarnya dia curiga jika ini film rekomendasi Ten, sudah terlalu trauma dengan kejadian sebelumnya. Tapi, Ten tidak mungkin mengerjainya untuk kedua kalinya kan? Jadilah ia mengendikkan bahu tidak perduli dan memutar film tersebut.

Tapi nyatanya

Chittaphon Leechaiyapornkul menjebaknya lagi

Jaehyun dan Taeyong berakhir dengan menonton film biru bersama dengan wajah semerah kepiting rebus. Taeyong adalah yang pertama kali mematikan tv dan menyembunyikan wajahnya didada Jaehyun.

"Sayang..."

Suara berat Jaehyun membuatnya sadar jika suaminya pun telah terangsang. Film sialan.

"Jae nnghh.."

Taeyong mendesah ketika lidah Jaehyun meminta akses pada mulutnya. Meskipun merasa bibirnya mati rasa, namun ia menyukai ini, menyukai ketika Jaehyun menyesap bibir atas bawahnya bergantian juga saat laki laki itu mengabsen deret giginya. Tak bisa Taeyong pungkiri, jika ciuman seorang Jung Jaehyun begitu memabukkan.

"Jaehyunnie..hhh nghh"

Ada sesuatu pada dirinya yang ingin dibebaskan ketika satu tangan Jaehyun menelusup kedalam pakaiannya lalu menyentuh kulitnya disana. Belum lagi kini bibir suaminya itu menyesap lembut rahang juga bagian belakang telinganya. Menggigit gigit kecil cuping telinganya sementara tangannya begitu aktif membentuk garis abstrak yang membuat Taeyong terangsang parah.

"Eughh... aahh aaahh"

Taeyong melenguh lagi ketika jemari Jaehyun mencubit kecil nipple nya. Suaminya itu tampak tenang tenang saja lantas kembali mencium bibirnya ganas tanpa menghentikan pergerakan tangan nakalnya. Membuat Taeyong kehilangan akal sehat juga kawarasannya. Menyiksa Taeyong secara seksual, membuat si manis ini menginginkan bagian selatannya ditenangkan. Taeyong menginginkan Jung Jaehyun didalam tubuhnya.

"Hhh... aahh Jaehyunniehhh nghh"

Lagi, Jaehyun menyesap leher Taeyong namun kali ini cukup kuat. Lidah laki laki itu bermain dilehernya, memberinya rasa geli juga high dalam satu waktu.

"Jae... miliki aku seutuhnya"

Disela desahannya, ia memohon dengan kilatan mata frustasi dari dua netranya yang begitu dikagumi sang suami. Wajah cantik itu memerah dengan belah bibir yang terbuka kecil, ekspresinya terlihat tersiksa namun juga terkesan seksi. Jaehyun lantas mengecup bibir isterinya singkat, memberi anggukan setuju sebab ia pun telah sama tersiksanya menahan ereksi.

[END] Our Marriage Life (1st Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang