XXII

19.9K 2.3K 339
                                    

Flashback

Sekolah tempat Taeyong dan Jaehyun memiliki sistem tutoring yang dilakukan oleh senior  kelas tiga selama satu semester dan biasanya ditentukan secara acak oleh sistem.

Jaehyun yang notabenenya cerdas jelas tidak butuh tutor seperti itu, namun mau bagaimanapun dia tidak bisa menolak karena tiap tiap anak kelas satu pasti akan mendapat satu senior dari kelas tiga yang akan membimbing mereka belajar selama satu semester. Dan hari ini pengumuman senior tutoring mereka diumumkan di portal sekolah, Jaehyun melirik Ten yang memasang wajah cerah karena mendapatkan Kun-Sunbae, ketua klub musik yang diibaratkan malaikat itu. Sementara dirinya tidak perduli, toh mau punya tutor atau tidak, menurut Jaehyun itu tidak penting.

"Jaehyun!! biar aku yang lihat kau dapat siapa oke?"

Jadi ketika Ten menawarkan diri untuk membantu, dia mempersilahkan saja, memberikan sahabatnya itu password portalnya pasrah

"Jung Jae!!! kau dapat Taeyong-sunbaenim!"

Jaehyun membolakan matanya, mengambil ponsel Ten, ingin memeriksa dengan matanya sendiri jika dia mendapatkan senior menyebalkan juga ehem manis itu.

Jung Jaehyun-01APY1402

Lee Taeyong-03APY0107

Dalam hatinya Jaehyun bingung, ia harus bersyukur atau memaki.

Setelah mengetahui senior yang akan menjadi tutor selama satu semesternya adalah Lee Taeyong, tanpa Jaehyun repot repot menemuinya, Taeyong sendiri yang datang menghampiri. Laki laki manis dengan mata bulat itu menatapnya dengan separuh mata dan helaan napas kesal. Jaehyun mendengus, kemudian fokusnya jatuh pada satu paper bag yang tiba tiba diberikan Taeyong padanya.

"Ini apa?"

Taeyong memutar mata, menatap Jaehyun tanpa minat.

"Memang kau tidak lihat kalau itu buku?"

Jaehyun mendengus lagi, menunggu Taeyong untuk bicara.

"Kapan kau mau memulai tutoringnya?"

"Kalau tidak ikhlas, tidak usah!"

Jaehyun berujar ketus, membuat Taeyong semakin kesal dan mencubit hidung juniornya, membuat Jaehyun tidak bisa bernapas.

"Ya!!! kau mau membuatku mati Lee Taeyong!"

Taeyong tidak menggubris, menatap Jaehyun dengan tatapan tak bersalah.

"Hari rabu sore, sepulang sekolah aku akan menunggumu di kafe depan sekolah. Tidak boleh terlambat!"

Setelah mengucapkan itu, Taeyong pergi meninggalkan Jaehyun. hah, kalau dia sudah menentukan sendiri, kenapa repot repot bertanya kalau begitu?

Hanya saja, Jung Jaehyun terlalu pelupa dengan segala kegiatannya. Rabu sore adalah jadwalnya untuk latihan basket hingga petang menjelang. Dia benar benar lupa pada janji tutoringnya dengan Taeyong. Pukul enam, ketika ia mendapati Ten jalan bersama Kun, barulah ia mengingat jika sepertinya sudah melupakan sesuatu.

Jaehyun tidak tau kenapa dia memilih berlari alih alih bisa mengambil mobilnya untuk mendatangi kafe tempat ia dan Taeyong berjanji untuk melakukan tutoring. Pemuda enam belas tahun itu bahkan tidak repot repot mengganti seragam basketnya yang basah oleh keringat. Mata elang itu lantas mencari sosok seniornya, harapannya adalah Taeyong pulang sehingga ia tak perlu repot repot merasa bersalah. Namun netranya malah mendapati si senior manis tengah duduk dengan wajah setengah mengantuk dan jangan lupakan tiga gelas bubble tea dihadapannya. Taeyong menunggunya.

[END] Our Marriage Life (1st Book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang