5

1.4K 68 0
                                    

Author POV

"Lang, yang ini caranya gimana, yah? Kok gue nggak ketemu ketemu, sih." tanya Andien.

Mereka berdua sekarang sedang berada di perpustakaan. Ralat, mereka tidak sedang berdua. Ada anak-anak klub fisika yang lain sedang fokus belajar untuk perlombaan besok. Erlang lalu melihat ke kertas yang diberikan Andien lalu mengamatinya.

"Sebenarnya cara kamu salah dari awal. Ada yang salah, sedikit. Coba perhatikan sekali lagi! Pasti kamu dapat kesalahan kamu." koreksi Erlang yang kemudian mengembalikan kertas milik Andien.

"Makasih, Lang!" kata Andien dengn senyuman yang berbinar, Erlang tidak merespon apa-apa, hanya kembali mengerjakan pekerjaannya yang sempat terpotong tadi. Senyuman Andien kini menghilang berganti menjadi masam, kemudian ia kembali mengerjakan soalnya tadi.

"Kenapa sih kamu nggak pernah peka?" batin Andien.

"Kak, kalau ini kenapa aku nggak dapat persamaannya, yah?" tanya Resta Erlang lalu mengamati pekerjaan adik kelasnya itu.

"Trigonometrinya kurang tepat, seharusnya yang dipake itu cos bukan sin." jawab Erlang.

"Eh, iya kak. Aku kurang teliti" kata Resta, salah seorang adik kelas Erlang dengan wajah kikuk sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal kemudian mengambil pekerjaannya dan mengerjakannya ulang.

Andien terus mengamati wajah Erlang yang serius mengerjakan soal dan terkadang juga menjelaskan ke temannya yang lain. Sadar karena merasa diamati dari tadi, Erlang menatap Andien yang duduk di hadapannya dengan tatapan heran, seakan akan dia bertanya "ada apa?"

Sadar dengan tatapan Erlang itu, Andien menjadi salah tingkah dibuatnya yang membuat dia kembali mengerjakan soal itu. Lebih tepatnya berusaha mencari kesibukan agar tidak terkesan mengamati Erlang dari tadi.

**

Airin Pov

Sudah satu minggu sejak kejadian terkutuk di mall itu. Sumpah! Nggak usah ingetin gue dengan kejadian itu, oke! Gue udah move on dari Jayden, cepat kan? Kurang dari satu minggu, loh! Nggak tahu kenapa gue bisa lebih cepat move on dari Jayden dibanding dengan mantan-mantan gue yang lain. Erlang?

Eh, memang pada dasarnya gue cepat move on, sih.

Hmmm, oke. Gue mulai akuin, ada yang berbeda, seperti ada perasaan bahagia aja kalau gue lihat tuh anak. Tapi, masa gue suka model gituan, sih? Apakah otak gue ini mulai kegeser? Apakah standar gue mengenai cowok mulai turun?

Lupakan!

Sekarang gue lagi jalan ke perpus. Jangan tanya kenapa anak model seperti gue ke perpus. Nggak, gue hanya pengen tidur aja. You know? Library is best place for sleep. Nggak hanya itu, gue juga lagi pengen sendiri, menghindar dari dua cewek penuh drama itu. Btw, mereka berdua mantan anggota ekskul drama, lengkap kan? Gue pilih perpustakaan karena ini adalah tempat yang nggak berani dijamah mereka berudua. Kenapa? Karena disitu ada ibu Heni yang terkenal galak dan parahnya lagi mereka punya buku pinjaman yang belum pernah dikembalikan satu tahun lalu!

Sekarang gue sudah berada di depan pintu, gue pun berjalan masuk ke dalam perpustakaan. Disitu sudah ada ibu Heni yang selalu setia menyambut setiap pengunjung perpustakaan yang masuk, terlihat ibu Heni sedang duduk di kursi kebesarannya sambil membaca buku, itu yang gue lihat setiap kali gue ke perpus. Menyadari keberadaan gue, Ibu Heni langsung menoleh.

"Mau tidur lagi?" tanya Ibu Heni dengan nada sinis, seakan akan sudah hafal betul dengan apa yang akan gue lakukan selanjutnya. Nggak salah, karena hanya satu alasan gue ke tempat ini, iya kan?

Gue hanya cengengesan sambil menjawab "Nggak juga kok bu. Lagi pengen baca buku aja."

Ibu Heni tidak menjawab apa apa, hanya menunjukkan ekspresi skeptis lalu kembali membaca bukunya itu. Ini adalah kata andalan gue setiap kali gue kesini, jadi mungkin doi udah bosan. Selanjutnya gue menelusuri setiap sudut di perpustakaan untuk mencari spot terbaik gue untuk tidur kali ini. Di saat gue sedang menelusuri seluruh perpus, tak sengaja mata gue ini menangkan sosok yang sering mengganggu gue akhir-akhir ini, dan dia sedang serius menulis di kertas. Sumpah! Dia ganteng kalau lagi serius, lebih ganteng dari Jayden malah! Ada sosok yang mengganggu penglihatan gue. Siapa sih tuh cewek? Kok ganjen amat sampai ngelihatin Erlang sampai segitunya. Pacarnya?

[COMPLETED] My Jenius Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang