7

1.3K 61 0
                                    

Author POV

"Lang, kita makan dimana?" tanya Andien. Kini mereka semua, lebih tepatnya Erlang, Bayu, Satria, Dika, dan Andien sedang berjalan-jalan di mall. Andien ingin menepati janjinya kemarin.

Belum sempat Erlang menjawab, Satria yang berjalan di depannya tiba-tiba membalikkan badan "kita makan pizza saja. Erlang suka, tuh. Kita semua juga suka. Setuju nggak, Lang?"

"Boleh." kata Erlang sambil menganggukkn kepalanya tanda setuju.

"Oke, kebetulan gue suka" kata Andien. Mereka lalu berjalan ke restoran yang mereka tuju yang berada di lantai atas. Bayu, Dika dan Satria yang berada di depan, sementara Erlang dan Andien berjalan beriringan yang Andien dari tadi seakan akan tidak mau lepas dari Erlang.

**

"Sejak kapan, sih kalian berempat bersahabat? Kok dekat amat sih." tanya Andien membuka percakapan. Kini mereka telah selesai makan, tapi tidak dengan Bayu dan Satria yang masih sibuk makan. Mereka berdua yang memesan paling banyak makanan dan kini mereka berdua melanjutkan menghabiskan makanan milik Andien.

"Sejak kelas sepuluh, lebih tepatnya waktu masa orientasi dulu." Jawab Satria

"Kalau gue sudah sejak SD sahabatan sama Erlang." Sambung Bayu dengan mulut penuh makanan.

"Wah, hebat!" puji Andien.

"Karena ayah sering berpindah-pindah, yah. Jadinya, gue nggak punya sahabat dekat seperti kalian."

"Andien, ini semua kamu semua yang bayar, kan?" Tanya Bayu tiba-tiba dengan mulut masih penuh dengan makanan.

"iya, tenang saja."

"Asik!" Kata Bayu dengan ekspresi senang. Karena mulutnya penuh dengan makanan, tiba-tiba saja Bayu tersedak. Sontak Erlang yang duduk di sampinya mengambilkan air untuknya.

"Makanya kalau makan hati-hati!" kata Erlang sambil menyodorkan air untuk Bayu yang langsung diterimanya.

"Kebiasaan kamu." Sambung Elang.

Andien baru mengetahui dibalik sifatnya yang cuek itu dia ternyata sangat perhatian, walaupun hanya dengan orang-orang terdekatnya. Hal ini membuat rasa kagum ke Erlang menjadi semakin besar.

"Sudah makan. Nonton, yuk!" Ajak Satria.

"Ayo!" kata Bayu dan Dika secara bersamaan.

"Iya, lagi pula ada film bagus, tuh." sambung Dika.

"Gue sih lagi nggak pengen nonton. Lang, lo pengen nonton atau nggak?"

"Hmmm. Terserah, sih." Jawab Erlang.

"Kalau lo nggak mau, temenin gue ke Gramedia yah!" Pinta Andien.

Karena tidak ingin menonton juga, Erlang menganggukkan tanda setuju.

"Yess, ada kesempatan." Batin Andien.

"Yah, ikut aja Lang!" Ajak Satria.

"Kalau gitu, kita ke Gramedia aja dulu. Setelah itu nonton." Sambung Bayu tiba-tiba.

"Iya, kalau itu gue setuju! Ikut aja, Lang!" Ajak Dika.

"Iya, iya. Aku ikut." Kata Erlang.

"Bagus!" kata Bayu.

"Kalau gitu gue ikut aja." kata Andien.

"Gagal lagi deh rencana gue." Batin Andien.

**

"Gue baru nyadar. Baru kali ini lo ngejomblo selama ini. Rekor!" Puji Zalza yang disertai tepuk tangan. Mereka bertiga sekarang berada di rumah Zalza, lebih tepatnya lagi di dalam kamarnya.

[COMPLETED] My Jenius Boyfriend Donde viven las historias. Descúbrelo ahora