43

946 45 0
                                    

Airin POV

Gue merasa sendirian sekarang, walaupun saat ini gue berada di tengah tengah keramaian. Gue berada di acara promnite sekolah gue. Yah, semacam acara tahunan untuk menyambut alumni baru. Gue hanya duduk sendirian di meja berbentuk lingkaran ini sambil menatap gelas di depan gue dengan tatapan kosong.

Gara-gara acara ini juga banyak pasangan dadakan yang terbentuk. Termasuk Zalza dan cinta, dia bersama adik kelas yang namanya gue nggak tahu. Dan dia berdua sekarang sedang menyanyi di atas panggung dengan pd-nya bersama pasangannya masing-masing. Gak usah ditanya bagaimana suaranya, gue aja malu mendengarnya. Makanya gue lebih minat lihat gelas di depan gue dari pada melihat mereka berempat.

Untuk pertama kalinya juga gue nge-jomblo di acara ini, padahal ini acara untuk angkatan gue. Sebenarnya ada beberapa orang yang ngajakin gue jadi pasangan, sih. Tapi semuanya gue tolak, termasuk kak Devan. Dia datangin gue di red carpet tadi dan berkata dia masih jomblo sejak putus dari gue dan ngajak gue untuk jadi couple-nya. Gue tahu, ini pasti kode dari dia untuk ngajak gue balikan. Tetapi, maaf kak, hati gue ketutup sekarang.

"Masih galau aja loh. Sudah, lupain aja dia! Kita senang-senang sekarang." Kata Cinta yang tiba-tiba menghancurkan lamuman gue, ternyata mereka berempat sudah turun dari panggung, syukurlah. Zalza dan Cinta kemudian duduk di samping gue.

"Iya, lupain aja dia! Apalagi biasanya lo yang paling semangat sama acara ini. Apalagi ini sudah acara angkatan kita." Sambung Zalza.

"Gak segampang yang lo bilang."

"Sampai sekarang gue masih heran, kenapa lo susah banget move on dari dia, sih! Padahal mantan-mantan lo yang lebih ganteng cepat banget lo move on." kata Zalza. Sementara, pasangan mereka berdua hanya terus menatap ke panggung, nggak berani ikut campur masalah gue. Dan memang pada dasarnya dia nggak tahu masalah gue.

"Lo nggak paham yang gue rasain sama dia, dan lo juga nggak paham apa yang gue laluin sama dia."

"Oke, oke. Itu sih terserah elo, yang jelas gue hanya pengen lo nggak galau lagi. Minimal di acara ini, deh." Kata Cinta.

Gue hanya berdehem mengengarkan perkataan Cinta.

Setelah itu, mereka berdua tidak berkata apa-apa ke gue, mereka fokus dengan penampilan salah satu teman angkatan gue yang menyanyi di atas panggung.

"Gue sekarang paham kenapa lo belum bisa move on dari Erlang." Zalza menepuk bahu gue beberapa menit kemudian sambil menatap ke pintu masuk.

Saat gue melihat ke sana, terlihat Bayu bersama ketiga sahabatnya baru memasuki ballroom ini. Gue nggak fokus ke Bayu, gue fokus ke Erlang yang berada di belakang Bayu dan Dika. Damn, dia ganteng banget, sumpah! Jas berwarna navy yang dipadukan dengan dasi kupu-kupu, potongan rambut yang lebih kekinian, dan ditambah lagi dia tidak memakai kacamata. Gue sampai terbengong melihatnya.

Gue yakin, pasti Erlang dipaksa teman-temannya, soalnya ini kan bukan Erlang banget.

Gue lihat, semua orang pasti tertuju pada Erlang. Walaupun gue akuin keempat cowok itu terlihat sangat keren malam ini, Bayu dan Dika dengan setelah jas berwarna hitam, sementara Satria mengenakan setelah jas berwarna abu-abu.

"Mungkin ini yang disebut dengan mantan akan lebih keren setelah putus." Sambung Cinta lagi yang gue lirik matanya tidak bisa lepas dari Erlang.

Ada satu hal yang merusak mata gue diantara mereka. Andien ada di antara mereka, gatel banget tuh cewek. Pegang-pegang tangan Erlang lagi. Gue langsung mengkrutkan wajah, makin rusak dah mood gue di acara ini.

"gue takut lo langsung berdiri lalu membabi buta menghajar Andien." Zalza menggenggam tangan gue.

"Tenang, gue masih waras. Kalau gue hajar dia disini yang ada Erlang makin ilfeel sama gue."

[COMPLETED] My Jenius Boyfriend Où les histoires vivent. Découvrez maintenant