25

930 50 0
                                    

Erlang POV

Kini aku sedang berjalan ke koridor rumah sakit munuju kamar yang Airin tadi kirimkan kepadaku, akhirnya dia menuruti permintaanku. Aku langsung ke rumah sakit setelah pulang sekolah, aku bilang ke ibu aku ingin menjenguk seseorang. Untung saja ibu tidak banyak tanya.

Sekarang aku sudah di kamar yang Airin maksud. Saat aku ingin mengetuk pintu, tiba-tiba saja pintu terbuka lalu muncul Ayah Airin.

"Ehh, Erlang. Masuk!" kata Ayah Airin dengan ramah.

"Iya, Om." Aku pun masuk. Saat aku masuk, disitu aku melihat Airin yang duduk di sofa, mamanya yang sedang duduk di ranjang rumah sakit, dan adiknya yang sedang tertidur pulas di boks bayi.

Mereka akhirnya menyadari keberadaanku, Airin lalu berdiri dari tempat duduknya kemudian berkata "Erlang!"

"Ini, nih yang namanya Erlang." Aku hanya tersenyum mendengarkannya, kemudian mendekat lalu menyalaminya.

"Selamat sore, tante!"

"Iya, gantengnya." Puji mama Airin.

Aku hanya tersenyum mendengarnya. Mungkin mamanya Airin belum melihat Bayu.

Selanjutnya aku tidak tahu harus berkata apa-apa. Iya, aku bukan tipe orang yang tahu berbasa basi. Tapi, tidak mungkin juga aku pulang sekarang, kan?

Tak lama kemudian, Ayah Airin kembali masuk ke kamar. Aku belum sempat salam, aku pun menghampirinya lalu mencium tangannya.

"Apa kabar, Erlang?" tanya Ayah Airin.

"Baik-baik saja om."

"Bagaimana sekolahnya. Lancar?"

Belum aku menjawab, Airin sudah mendahului "Kalau yang itu sudah nggak diragukan pah."

"Pintar dia, pah." Sambung Airin.

"Tidak juga, kok om."

"Silahkan duduk!" Ayah Airin mempersilahkanku duduk di sofa. Aku pun menuju sofa kemudian duduk di samping Airin.

Sebenarnya aku merasa sedikit asing dengan suasana seperti ini. Ini pertama kalinya aku mengunjungi seseorang di rumah sakit seorang diri. Lumayan canggung, sih. Apalagi ini orang tua Airin.

Terjadi keheningan beberapa saat di ruangan ini sampai Mama Airin kembali bertanya "Kamu teman kelasnya Airin, yah?"

Aku pun menjawab "bukan tante."

"Pacarnya Airin, ma." Kata Ayah Airin tiba-tiba.

Sementara aku hanya tersenyum malu-malu mendengarkannya.

**

Cukup lama aku berbincang bincang dengan keluarga Airin, aku menjadi semakin mengenal mereka semua, dan ternyata mereka semua baik.

Setelah itu, aku pun berpamitan untuk pulang karena sudah menjelang malam.

"Om, tante, Airin. Sudah hampir malam, Erlang pamit dulu."

"Iya. Hati-hati di jalan, yah! Lain kali main ke rumah." Kata Mama Airin.

"Iya, tante."

"Terima kasih jua karena kamu datang ke sini." Sambung ayah Airin.

Aku pun menyalami Ayah kemudian mama Airin, setelah itu aku pun berpamitan dengan Airin.

"Airin. Aku duluan!" dia tidak berkata apa-apa, hanya menganggukkan kepala.

"Ehh, tunggu dulu Lang!"

**

Airin POV

[COMPLETED] My Jenius Boyfriend Where stories live. Discover now