GILDA 24# Jadian?

377 27 0
                                    

Ajak aku bahagia sampai aku lupa bagaimana rasanya terluka.

-Adinda Putri Anggraeny-

***

Seseorang yang berada di balkon dekat kamarnya kini sedang duduk sambil menikmati hembusan angin pagi diiringi kicauan burung-burung yang bertengger di dahan pohon. Ia melihat halaman rumah tetangga yang tak jauh darinya terdapat banyak anak kecil sedang bermain. Ia menatap anak-anak itu dengan sendu.

"Rasanya jadi ingin kembali lagi ke masa kecil, masa-masa yang belum mengenal apa itu cinta, dan masa-masa yang belum pernah tersakiti oleh perasaan."

"Seandainya waktu bisa berputar kembali, mungkin sekarang gua gak akan tersakiti seperti ini."

Andri menghembuskan napas pelan, kini kakinya melangkah pergi ke kamar Adinda. Namun saat di depan kamar gadis itu, ia mengernyit heran karena melihat pintu kamar adiknya terbuka tetapi tidak ada orangnya.

"Itu anak ke mana?"

Andri berjalan menuju ke bawah untuk mencari, hingga di belakang halaman rumah pun juga Adinda tidak ada. Karena halaman belakang rumahnya adalah tempat favorite Adinda jika sedang menyendiri, bermain, dan duduk-duduk di pinggir kolam renang.

Entah mengapa perasaan Andri menjadi tidak enak dan sangat gelisah karena adiknya tiba-tiba tidak ada. Ia sudah mencari seisi rumah, hingga akhirnya ia tak sengaja menemukan sebuah kertas yang tergeletak di atas meja makan.
Andri pun mulai membaca isi kertas itu.

Kak, saat kak Andri baca surat ini, gua udah pergi jauh.

Saat membaca tulisan sudah pergi jauh, mata Andri terbelalak. "What the fuck?! Pergi ke mana tuh orang?!" gumamnya lalu lanjut membaca.

Maksudnya gua pergi main kok hehe :D Maaf kalau gua gak izin ke elo, karena percuma kan kalau gua izin, pasti lo gak bakal izinin gua keluar rumah -_

Udah lo gak usah khawatir, in shaa Allah gua bisa jaga diri. Masalah gua udah makan apa belum, itu gak usah ditanya. Lo lihat aja di meja makan, kosong kan? Artinya gua belum makan, soalnya Bi Imah belum datang terus kak Agas buru-buru berangkat kerja jadi dia gak sempat bikin sarapan.

Oke, see you my brother unch

From your beautiful sister
~Adinda

"Dinda lo kenapa pergi sih? Kalau lo mau main kan bisa gua antar..."

Andri menghela napasnya kasar. "Dasar!"
Andri meletakkan suratnya di meja makan lalu berjalan ke kulkas untuk mencari makanan. Tapi tiba-tiba ia jadi teringat yang di surat tadi.

"Wait! Ngomong-ngomong Adinda main ke mana? Terus sama siapa?"

"Jangan bilang kalo dia jalan sendiri?"

"Wah tuh anak benar-benar ya! Udah nggak izin terus jalan pergi sendiri pula. Mana lo gak ngasih tau lo pergi ke mana lagi."

Andri mengacak rambutnya frustasi, sekarang perasaannya benar-benar gelisah karena takut terjadi apa-apa dengan adiknya. Andri pergi ke teras rumah, di sana ia hanya mondar-mandir.

Gilda [ 𝓔𝓷𝓭 ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora